- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
4 Siswi SMK calon pramugari ngaku dilecehkan kepsek & guru agama


TS
Moh.Nyet
4 Siswi SMK calon pramugari ngaku dilecehkan kepsek & guru agama
Empat siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Nusa Tenggara Barat mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh kepala sekolah dan guru agama di sekolah itu. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib agar diusut.
"Dari keterangan ke empat korban mereka mendapat perlakukan pelecehan seksual dari kepala sekolah berinisial Mj dan guru agama berinisial Aw yang mengajar di sekolah itu," kata anggota Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB Joko Jumadi didampingi Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha, Sutiono, di Mataram, seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/1).
Menurut dia, ke empat korban pelecehan seksual itu merupakan siswi SMK Nusa Dirgantara yang berlokasi di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Para korban sendiri rata-rata berusia 15-17 tahun, yang berinisial Rz, Ad, At dan Ff. Bahkan, dari informasi, selain ke empat korban juga terdapat korban lain berinisial Bs, dan DY.
"Kalau mendengar pengakuan mereka sebenarnya ada enam yang menjadi korban. Tetapi dari empat yang ditampung di panti hanya Bs, dan Dy yang di rawat di rumah orang tuanya, sedangkan Rz, Ad, At, Ff dititip di panti sosial," ujarnya.
Menurut dia, ke empat korban mengalami pelecehan seksual oleh kepala sekolah dan guru agamanya saat masih berada di dalam lingkungan sekolah.
"Modusnya, ke empat siswi dipanggil untuk menghadap ke ruang kepala sekolah seusai jam pelajaran. Di dalam ruangan itulah para siswi ini satu persatu diminta menghadap, kemudian kepala sekolah meminta mereka melepaskan pakaian yang dikenakannya dan meraba serta meremas payudara tujuh siswi tersebut," jelasnya.
Tidak berhenti sampai di sana, kepala sekolah bersama guru agama melakukan perbuatan tersebut berulang-ulang. Bahkan, salah satu korban berinisial Rz sempat mengalami perlakuan itu hingga tiga kali dengan rentan waktu yang berbeda, yakni sejak November hingga Desember 2014.
"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena diancam jika sampai melaporkan kejadian ini kepada orang lain baik guru, siswa maupun orang tua, akan dikeluarkan dari sekolah yang katanya akan mencetak para pramugari," ujarnya.
Di samping itu, dari pengakuan salah seorang korban berinisial At, pelaku yang tidak lain merupakan guru agama berinisial Aw ternyata masih berhubungan keluarga.
Bahkan, tambah Joko, saat kasus ini mencuat kepala sekolah Mj sempat mendatangi rumah ke empat korban untuk meminta maaf dan meminta para siswi tersebut untuk kembali bersekolah melanjutkan pendidikannya.
"Anehnya meski meminta maaf kepada para korban, kepala sekolah tidak mengakui bahwa dirinya melakukan perbuatan itu kepada keluarga korban," ujarnya.
Sementara itu, korban Rz saat dikonfirmasi menuturkan pada awalnya dirinya diminta menghadap ke ruang kepala sekolah setelah usai jam pelajaran di saat para guru dan siswa pulang.
"Saya waktu itu diminta untuk menghadap kepala sekolah di ruangannya saat pulang sekolah. Saat berada di ruangan kepala sekolah, saya diminta untuk membuka baju dan BH. Tetapi saya sempat keberatan. Kata kepala sekolah sebelum diperiksa oleh orang lain saat kamu melamar menjadi pramugari lebih baik saya yang melihat dulu," tuturnya.
Ia menambahkan, setelah melepaskan pakaiannya, sembari mengancam kepala sekolah langsung mendekatinya dan langsung memegang dan meremas payudaranya.
"Seusai melakukan itu, kepala sekolah meminta saya untuk rajin-rajin luluran supaya tambah bersih dan mengatakan postur tubuh saya bagus," tambahnya.
Sehabis melakukan itu, kepala sekolah meminta dirinya tidak melaporkan kejadian itu kepada guru-guru lain, siswa termasuk orang tuannya. Jika melapor dan diketahui oleh orang lain, maka dirinya diancam akan dikeluarkan dari sekolah.
Nasib korban Rz juga dialami siswi berinisial Ad, At, Ff. Selain diperlakukan sama oleh kepala sekolah dengan modus yang sama berpura-pura dipanggil ke ruang kepala sekolah. Mereka juga mengalami pelecehan seksual dengan guru agamanya.
"Kami semua di minta melepaskan pakaian serta BH, terus dipegang dan di remas-remas payudara," kata korban At.
Atas kejadian itu, para korban pelecehan seksual tersebut mengaku trauma dan tidak ingin kembali ke sekolah tersebut.
Saat ini para korban ditampung di Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha milik Kementerian Sosial untuk proses pemulihan trauma dari tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru agamanya.
"Kami menampung mereka untuk mengembalikan kondisi mental mereka setelah mengalami perlakuan seperti itu. Di tempat ini kita akan berusaha mengembalikan mental mereka untuk bisa bersama-sama dengan penghuni panti yang lain agar bisa melupakan kejadian tersebut," kata Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha Sutiono.
Selain itu, katanya, saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, yakni Polres Lombok Tengah untuk bisa ditangani lebih lanjut.
http://www.merdeka.com/peristiwa/4-s...uru-agama.html
gile bener!!!!, kepsek dan guru agama bersekongkol utk melampiaskan birahinya, enam siswi calon pramugari jadi korban.
pasti cakep2 nih siswinya...
btw, guru agamanya pasti pasti guru agama selangkangan, yg suka bikin selangkangannya kontak
mungkin guru agama ini terinspirasi dari buku bacaannya

"Dari keterangan ke empat korban mereka mendapat perlakukan pelecehan seksual dari kepala sekolah berinisial Mj dan guru agama berinisial Aw yang mengajar di sekolah itu," kata anggota Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB Joko Jumadi didampingi Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha, Sutiono, di Mataram, seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/1).
Menurut dia, ke empat korban pelecehan seksual itu merupakan siswi SMK Nusa Dirgantara yang berlokasi di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Para korban sendiri rata-rata berusia 15-17 tahun, yang berinisial Rz, Ad, At dan Ff. Bahkan, dari informasi, selain ke empat korban juga terdapat korban lain berinisial Bs, dan DY.
"Kalau mendengar pengakuan mereka sebenarnya ada enam yang menjadi korban. Tetapi dari empat yang ditampung di panti hanya Bs, dan Dy yang di rawat di rumah orang tuanya, sedangkan Rz, Ad, At, Ff dititip di panti sosial," ujarnya.
Menurut dia, ke empat korban mengalami pelecehan seksual oleh kepala sekolah dan guru agamanya saat masih berada di dalam lingkungan sekolah.
"Modusnya, ke empat siswi dipanggil untuk menghadap ke ruang kepala sekolah seusai jam pelajaran. Di dalam ruangan itulah para siswi ini satu persatu diminta menghadap, kemudian kepala sekolah meminta mereka melepaskan pakaian yang dikenakannya dan meraba serta meremas payudara tujuh siswi tersebut," jelasnya.
Tidak berhenti sampai di sana, kepala sekolah bersama guru agama melakukan perbuatan tersebut berulang-ulang. Bahkan, salah satu korban berinisial Rz sempat mengalami perlakuan itu hingga tiga kali dengan rentan waktu yang berbeda, yakni sejak November hingga Desember 2014.
"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena diancam jika sampai melaporkan kejadian ini kepada orang lain baik guru, siswa maupun orang tua, akan dikeluarkan dari sekolah yang katanya akan mencetak para pramugari," ujarnya.
Di samping itu, dari pengakuan salah seorang korban berinisial At, pelaku yang tidak lain merupakan guru agama berinisial Aw ternyata masih berhubungan keluarga.
Bahkan, tambah Joko, saat kasus ini mencuat kepala sekolah Mj sempat mendatangi rumah ke empat korban untuk meminta maaf dan meminta para siswi tersebut untuk kembali bersekolah melanjutkan pendidikannya.
"Anehnya meski meminta maaf kepada para korban, kepala sekolah tidak mengakui bahwa dirinya melakukan perbuatan itu kepada keluarga korban," ujarnya.
Sementara itu, korban Rz saat dikonfirmasi menuturkan pada awalnya dirinya diminta menghadap ke ruang kepala sekolah setelah usai jam pelajaran di saat para guru dan siswa pulang.
"Saya waktu itu diminta untuk menghadap kepala sekolah di ruangannya saat pulang sekolah. Saat berada di ruangan kepala sekolah, saya diminta untuk membuka baju dan BH. Tetapi saya sempat keberatan. Kata kepala sekolah sebelum diperiksa oleh orang lain saat kamu melamar menjadi pramugari lebih baik saya yang melihat dulu," tuturnya.
Ia menambahkan, setelah melepaskan pakaiannya, sembari mengancam kepala sekolah langsung mendekatinya dan langsung memegang dan meremas payudaranya.
"Seusai melakukan itu, kepala sekolah meminta saya untuk rajin-rajin luluran supaya tambah bersih dan mengatakan postur tubuh saya bagus," tambahnya.
Sehabis melakukan itu, kepala sekolah meminta dirinya tidak melaporkan kejadian itu kepada guru-guru lain, siswa termasuk orang tuannya. Jika melapor dan diketahui oleh orang lain, maka dirinya diancam akan dikeluarkan dari sekolah.
Nasib korban Rz juga dialami siswi berinisial Ad, At, Ff. Selain diperlakukan sama oleh kepala sekolah dengan modus yang sama berpura-pura dipanggil ke ruang kepala sekolah. Mereka juga mengalami pelecehan seksual dengan guru agamanya.
"Kami semua di minta melepaskan pakaian serta BH, terus dipegang dan di remas-remas payudara," kata korban At.
Atas kejadian itu, para korban pelecehan seksual tersebut mengaku trauma dan tidak ingin kembali ke sekolah tersebut.
Saat ini para korban ditampung di Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha milik Kementerian Sosial untuk proses pemulihan trauma dari tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru agamanya.
"Kami menampung mereka untuk mengembalikan kondisi mental mereka setelah mengalami perlakuan seperti itu. Di tempat ini kita akan berusaha mengembalikan mental mereka untuk bisa bersama-sama dengan penghuni panti yang lain agar bisa melupakan kejadian tersebut," kata Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Paramitha Sutiono.
Selain itu, katanya, saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, yakni Polres Lombok Tengah untuk bisa ditangani lebih lanjut.
http://www.merdeka.com/peristiwa/4-s...uru-agama.html
gile bener!!!!, kepsek dan guru agama bersekongkol utk melampiaskan birahinya, enam siswi calon pramugari jadi korban.
pasti cakep2 nih siswinya...
btw, guru agamanya pasti pasti guru agama selangkangan, yg suka bikin selangkangannya kontak
mungkin guru agama ini terinspirasi dari buku bacaannya

Diubah oleh Moh.Nyet 20-01-2015 17:50
0
4.4K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan