Quote:
Dilarang Menggunakan BBM Bersubsidi, Nelayan Karangsong Ancam Demo Menteri Kelautan
INDRAMAYU (CT) – Wacana penghapusan BBM bersubsidi untuk kapal di atas 30 GT banyak diresahkan para nelayan khususnya di Desa Karangsong, Kecamatan Karangsong, Kabupaten Indramayu. Bukan hanya meresahkan saja melainkan membuat para nelayan tersebut beraksi, dan akan mengancam melakukan aksi besar-besaran menemui Menteri Kelautan, Selasa (13/01).
Karena mayoritas dan hampir 75% kapal nelayan Karangsong diatas 30 GT maka banyak reaksi pun terlihat, dari para nelayan yang mogok melaut sampai ancam adakan aksi. Pasalnya sejak Kamis (8/01) lalu para nelayan yang kapalnya diatas 30 GT sudah tidak boleh memakai BBM bersubsidi lagi.
Said salah satu nelayan mengungkapkan j
ika hal tersebut terus berjalan, maka lama – kelamaan nelayan akan bangkrut dan tidak bisa melaut kembali. Pasalnya harga solar non subsidi tersebut mencapai Rp. 10.500 per liter.
“
Sekali perjalanan saja nelayan bisa menghabiskan solar senilai Rp. 200 juta belum perbekalan lainnya yang serba mahal. Yang membuat kami kecewa solar non subsidi tersebut kualitasnya sama seperti solar bersubsidi, seharusnya solar yang non subsidi tersebut harus berkualitas industri,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Cecep, ia mengungkapkan akan mengadakan aksi menemui Menteri Kelautan secepatnya. “Kami akan langsung menemui Menteri Kelautan untuk mengutarakan aspirasi kami, karena menurut kami tidak ada gunanya kami bereaksi terhadap pemerintah daerah Indramayu yang tidak bisa melakukan apapun,” ancamnya. (CT-112)
cirebontrust
Nelayan kecil disamakan dgn pemain besar, apa harus ganti getek dulu baru bole pake solar subsidi?
Trus gimana ceritanya kualitas solar non subsidi yg harganya solar industri tapi kualitasnya solar subsidi? Ibaratnya beli Pertamax Plus kualitas Premium??












