Beberapa hari terakhir ini kita mendapatkan pertanyaan apa sudah menengok dua Resto baru yang lagi tren di Surabaya. Yaitu Domicile dan 1914. Karena kesibukan kerja akhirnya sempat jua menikmati Domicile Kitchen & Lounge bertepatan jam makan siang di hari yang biasa-biasa saja.

Berlokasi di Jl. Sumatra No. 35 (031-501 6900) tepatnya sisi yang dekat dengan arah ke pertokoan Delta Plaza (Plaza Surabaya). Dari luar terlihat suasana yang modern. Ketika masuk kesan yang tertangkap adalah kesan modern yang apik. Ada begitu banyak spot yang sangat menarik untuk diabadikan lewat kamera.

Interior yang cukup total seperti resto-resto hips di Jakarta, layak diacungi jempol. Kami sengaja datang siang hari karena kalau malam, suasananya dipenuhi lampu-lampu warna kuning yang kata salah seorang sahabat haphapcom jadi kerasa kayak anak ayam dikandang he he he he he…

Kami lihat buku menu dan akhirnya berhasil memutuskan hidangan yang kami pesan. Tetapi sayangnya kemudian kami harus 3 kali mempelajari buku menu dan 3 kali pula waiter bolak-balik karena menunya banyak yang kosong. Akhirnya setelah memastikan menu yang ada kami memesan menu pertama yaitu Carpacio.



Ketika datang, pesanan Herbs Beef Carpacio (IDR 65.000) terlihat cantik karena kombinasi warna yang beraneka ragam. Warna merah marble dari daging dikombinasi dengan hijau dari sayuran dan cokat dari jamur dan sausnya.

Seperti pada umumnya kenikmatan hidangan ini didapatkan dari bahan yang segar dan berkualitas. Tidak perlu banyak bumbu cukup bumbu yang minimalis saja. Daging yang berkualitas dipadu dengan sayuran dan jamur yang nggak kalah berkualitas membuat hidangan Carpacio ini nikmat sebagai entrée atau hidangan pembuka.

Sesuai tradisi Italia, saatnya menikmati Pasta. Ada 2 Pasta yang direkomendasikan dan ndilalah setelah dinikmati 2 Pasta ini memang saling berlawanan.



Pasta pertama Black Ink Fetucinne (IDR 80.000). Pasta Fettuccine berwarna hitam dengan isi seafood. Kombinasi ikan Tuna yang masih raw dan udang serta cumi bersanding cantik bersama pasta berwarna hitam dan saus krim. Secara rasa sih enak tapi enak yang biasa aja.



Sedangkan Tortelini Mushroom (IDR 80.000) kebalikannya secara tampilan mah biasa aja. Warna-warna krim putih kekuningan. Tapi soal rasa tortelininya memang juara. Isian jamurnya melted in the tongue.

Sebelum masuk ke main course kedua, kita memesan pizza. Pizza gaya Italia yang tipis merupakan andalan di Domicile. Untuk pizza saya pesan yang sederhana saja. Buat saya pizza yang enak mah yang sederhana aja gak usah neko-neko toppingnya.



So, pilihan jatuh di Pizza Mozarella and Basil (IDR 65.000) atau biasanya lebih dikenal dengan nama Margheritta. Ketika dicicipi, wah! Ini salah satu pizza paling enak di Surabaya. Kombinasi keju, saus tomat dan daun basil bener-bener pas dan mantap. Pizzanya memang layak dipuji.



Masuk di main course, Baby Back Pork Ribsnya (IDR 145.000) ketika datang cukup menarik perhatian karena harum smokey flavor yang menggugah selera. Ketika dinikmati memang rasa smokey –nya menambah citarasa, hanya saja penggunaan saus yang manis buat kita malah meninggalkan kesan Asian flavor daripada Italian.



Untuk yang Pan Seared Baramundi (Seabass) (IDR 140.000), ketika datang, tampilannya sungguh menarik hati dan cantik. Tapi ternyata ketika dimakan, kondisi daging ikan masih kurang matang sehingga rasa amis ikan malah terasa jadi seperti ikan yang tidak fresh.

Maunya sih menikmati hidangan penutup tapi karena sudah super kenyang menikmati secangkir coklat hangat aja deh

Overall, Apakah saya akan datang lagi ? Iya lah, masih ingin menikmati menu lainnya…hehehe. Jadi, yuk kaskusers Surabaya atau yang lagi di Surabaya sama-sama cobain Domicile