ud.trubusAvatar border
TS
ud.trubus
Kisah nyata keluarga korban salah tangkap Oknum Polisi - PART 1
Okay mungkin banyak yang sudah dengar tentang kasus salah tangkap budi harjono dalam berbagai pemberitaan, tetapi saya akan menceritakan serta meluruskan dari sudut pandang keluarga korban langsung..

http://news.liputan6.com/read/125413...gkam-soal-budi

http://www.indosiar.com/ragam/kesaks...kap_53376.html

http://news.liputan6.com/read/125526...tkan-ke-kasasi

Saya tommy harjono (adik kandung budi harjono), waktu itu saya masi duduk di bangku SMA kelas 2 di SMU Marsudirini (Fons Vitae 1) di matraman. Hari2 di sekolah sangat menyenangkan bisa bergaul dengan teman2, cita2 ingin menjadi dokter dan saya berjuang agar bisa masuk IPA..
Hingga pada tangga 16 November 2002 (hari sabtu) saya pulang sekolah dan sampai di rumah sekitar pukul 17.00-18.00 sore, seperti biasa saya pulang dan main PS bersama kakak saya (maklum besok kan minggu dan toko material keluarga sudah beberes tutup jam 17.00).
Mama saya bersama pembantu sedari sore sudah repot membuat buntil (masakan jawa), papa seperti biasa masi mengurus nota dan perincian kas..beliau memang orang yang sangat teliti, hal sedetail apapun dicatat.
Sebelum berlanjut ke detik-detik kasus pembunuhan papa saya, mungkin saya sedikit menceritakan kondisi keluarga saya..
Toko kami adalah Toko Material UD.Trubus di Jl. Raya Hankam No.18, jatiwarna, Pondok Gede.
Toko material tersebut dirintis dari nol sejak tahun 1982, mungkin bisa dibilang salah satu toko material tertua di pondok gede..kami mempunyai lahan kecil untuk rumah dan toko (ruko) milik sendiri, dan sepetak lahan kontrak untuk tempat pasir, batu belah, split, dll. Hingga akhirnya kami diusir oleh istri pemilik lahan yang secara diam2 mengambil hak kami atas lahan padahal papa saya telah membayar per 2 tahun lahan tersebut..pemilik lahan tersebut adalah orang tua mantan artis terkenal ines tag*r (mungkin agan2 pernah tau namanya?) anak lelakinya mengobrak-abrik toko.
Nah untungnya papa saya adalah orang yang hemat dan ulet, ternyata papa saya telah mempersiapkan uang tunai dan emas untuk membeli tanah kosong persis disebelah rumah kami seluas 500m2..dan akhirnya lahan tersebut dibeli cash.. itu terjadi di tahun 2001-2002 awal.
Nah akhirnya dibangunlah pagar disekeliling lahan dan akhirnya akan dibuat rumah untuk tempat kayu.
Kisah tragis dimulai dari sini……
Papa saya merupakan orang yang sangat teliti, perfeksionis, dan detail (cenderung bawel dan pemarah). Sehingga banyak gonta ganti tukang karena tidak tahan dengan ketelitian papa saya. Mungkin hal itu juga yang menyebabkan papa saya stroke 2x pada tahun 1998-2000 selain akibat suka merokok.
Hingga tukang yang membangun rumah kayu dimandori oleh wagiman dan memiliki beberapa tukang yang merpakan familinya. Saya dan kakak saya tidak ada yang tahu/kenal tentang tukang ini karena saya berangkat subuh pulang sore dan kakak saya pulang malam.
Kejadian dihari rabu ketika rumah kayu mulai dibangun dan papa saya hendak ke kantor pos, dan tukan disuruh untuk menunggu kepulangan papa saya dari kantor pos. Namun pulang2, papa melihat rumah kayu telah didirikan namun miring2. Papa hanya diam dan memanggil mandor (wagimin) untuk berhenti kerja (dipecat) lalu diberi uang hingga hari minggu sebagai pesangon (hari rabu dipecat, tapi oleh papa dihitung sampai full 1 minggu).
Ternyata kejadian ini yang memicu permasalahan, si mandor (wagiman) ternyata tidak membagi uang itu kepada anak buahnya dan anak buahnya menyangka bahwa papa saya yang tidak memberikan upah kerja!!
Ada 1 pegawai bernama MARSIN yang mempunyai istri sedang mengandung di cilacap, dia adalah pelaku yang diam2 mengawasi keadaan toko hingga subuh. Dan cerita pun berlanjuttt…….

Saya dan kakak akhirnya merasa sangat mengantuk saat main PS sekitar pukul 23.00-24.00, mama dan pembantu sudah terlelap sejak jam 21.00, hanya tinggal papa yang belum tidur mengurus nota. Entah kenapa bisa sekeluarga merasa ngantuk sekali, padahal saya/kakak saya main PS bisa sampai subuh..
Marsin yang telah mengintai aktifitas keluarga kami beraksi sekitar pukul 01.00-02.00 diam2 memanjat pohon mangga belakang rumah kami dan menunggu di atap jemuran.
Papa yang saat itu ke wc tidak curiga ada orang masuk dan saat pipis di tonjok kepalanya oleh marsin dari belakang dan mencekik papa saya hingga tewas. Lalu kemudian marsin mengambil balok kayu dan masuk ke kamar orang tua dan menghajar muka mama saya dengan balok, dan mama tersadar bilang “Marsin” lalu dihajar untuk kedua kalinya. (saat itu saya, kakak saya serta pembantu tidak tersadar sama sekali ada kejadian itu), dan marsin yang sudah dengan sangat detail tahu seluk beluk denah rumah mengincar saya dan kakak saya sebagai korban selanjutnya. Namun saat marsin berjalan keluar kamar, mama saya sadar dan teriak minta tolong, disaat itu kakak saya bangun dan memanggil saya bangun, dan sudah tidak ada marsin sama sekali, yang ada saya melihat mama saya dengan muka yang hancur dan berlumuran darah serta kondisi kamar sudah penuh darah di kasur, dinding, lemari, pintu, lantai, dan terdapat balok kayu tertinggal di atas ranjang.
Pembantu terbangun dan bersama semua teriak minta tolong ada rampok. Saya dan pembantu mencari papa saya yang tidak terlihat mungkin ada di kebun lahan kosong yang baru dibeli tersebut. Ternyata tidak menemukan papa saya, dan saya membukakan pagar rumah agar tetangga yang berdatangan bisa bantu masuk. Dan kemudian saya menelpon polisi 112, dan saat telpon terdengar kakak saya teriak “papaa!! Namun saya tidak sempat melihat, tidak lama polisi preman dating lalu disusul mobil patrol polisi coklat.. dan tetangga bersama saya membopong mama saya yang sudah luka parah masuk ke dalam mobil polisi..
Disini salah satu kebencian saya kepada oknum2 polisi dimulai, saat mama saya masuk ke mobil polisi, polisi yang bawa mobil berkata “haduh kotor deh mobil gw!” dan tidak langsung jalan ke rumah sakit, tapi sibuk ngobrol!!!! Hingga saya damprat “bapak cepetaaann!! Ini mama saya parahh!!”
Lalu mama dibawa ke rumah sakit jatirahayu namun rumah sakit tidak mampu menangani, lalu rujuk ke rumah sakit haji, tapi tetap tidak sanggup dan dirujuk ke rumah sakit UKI jaktim. Disini makin benci saya sama oknum polisi tersebut karena tidak membantu membopong mama saya dan hanya diam berdiri saja!!
Dan mama dirawat dirumah sakit uki dan akhirnya saya dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan, kakak saya ada di rumah dan member kabar ke keluarga yang lain.
Saat dirumah, polisi membawa anjing pelacak dan anjing tersebut mengendus hingga bahu jalan seberang rumah (yang ternyata marsin kabur langsung naik angkot
PERLU DIINGAT: kakak saya ada dirumah menunggu proses penyelidikan polisi dan menjaga jenazah papa saya, ada anjing pelacak dan tidak menggongong, menggigit atau mengendus kakak saya.
Ada saksi dari berbagai media massa yang meliput, tetangga, bahkan polisi sekalipun sebagai buktinya, kalau perlu anjing pelacaknya juga bisa ditanya
.


POLSEK
Kisah berlanjut di polsek, kami sekeluarga ditanyai dan sudah memberikan keterangan. Dan karena rumah masi police line, kami (saya dan kakak saya) “menginap” di polsek. Sedangkan pembantu saya membantu berjaga mama saya di rumah sakit UKI yang saat itu banyak keluarga dan tetangga berdatangan dan dikawal polisi.
Kejadian aneh berasa ketika kami mulai ditanya berulang2 oleh oknum2 polisi (terlihat ada unsure ingin mencari “celah”), dan ketika malam saya tidur ada oknum polisi kanit polsek saat itu bilang “tom, biasanya kasus kaya gini orang jepang aja 20juta..” entah apa maksudnya oknum kanit it, tapi saya pura2 tidur saja.
Dan berikutnya saya tidak boleh dipertemukan/berdekatan dengan kakak saya (harus dikawal n jaga jarak), dan dimulai proses good cop bad cop ada yang bilang curiga ma kakak saya, ada yang mendekati saya, ada yang mengerjai saya ketika tidur AC ruangan dibuat sangat dingin (saat itu tidak ada selimut/baju tebal, hanya pakaian seadanya), lalu pernah saya dibawa oleh 5 orang polisi polsek ke daerah cibubur yang masi gelap, ditakut2i, dan sebagainya.. hingga suatu saat saya bilang crosscek aja pak..kan lebih enak ceritanya.
Dan ternyata dibuatlah crosscek antara saya, kakak saya, dan pembantu..dan hasilnya ceritanya ya emang adanya begitu dan sesuai urutan keadaan sebenarnya saat kami ber3 dibuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Setelah proses crosscek, diam2 pembantu saya dibawah dipanggil oleh oknum kanit tersebut dan dibawah pengaruh ancaman pistol diharuskan bilang kakak saya yang membunuh papa , karena pembantu waktu itu masi berumur remaja dan takut, akhirnya meng-iya-kam perkataan oknum tersebut dan diberi uang 50,000 PERAK!! Untuk tutup mulut.
Di RS UKI, menurut pengakuan tetangga dan keluarga yang menjaga di rumah sakit saat dipengadilan mengatakan bahwa ketika mama saya sadar dan tiba2 teriak “MARSINN!!” dan kemudian diberitahu kepada polisi penjaga, polisi penjaga tersebut malah berkata “aahh ibu ga usah mengada2 deh, ga usah pura2, saya sudah tau yang sebenarnya”
Saat itu jenazah papa ada di RSCM, menurut tradisi tionghoa anak harus memberikan pengorhatan terakhir dan mengawal hingga proses pemakaman (di gunung tugel – kutoarjo, jawa tengah).
Untuk keluar ke RSCM 1 orang dikenakan 1juta!! Lalu pulang ke polsek lagi, esoknya untuk ke kutoarjo 1 orang harus 1juta plus akomodasi oknum polisi yang mengawal!!
Bayangkan untuk penghormatan terakhir kepada orang tua saja abis berapa juta tuhh??
emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)
Setelah 7-8 hari menginap di polsek, akhirnya kami menjemput mama dan pulang ke rumah salah satu sanak keluarga di daerah bekasi utara, pondok ungu. Rumah kami biarkan begitu saja dan dijaga polis line.


PART – 2
POLRES
Setelah kami sekeluarga berkumpul kembali, kami memeriksakan kondisi mama saya ke RSPAD Jakarta sekitar hari kamis atas rujukan dokter dan rumah sakit UKI. Dokter di RSPAD bilang mama saya terjadi luka sangat parah (fraktura Komunitif = fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen) dan bisa menyebabkan radang otak kalau tidak dioperasi dan dibersihkan bisa meninggal atau minimal gila/cacat otak. Saya lupa nama dokternya tapi pangkatnya colonel dan itu dokter yang luarrrr biasaaa dan berhati mulia!!
Dan kemudian dokter memjadwalkan mama saya hari senin harus sudah puasa dari pagi dan harus operasi hari selasa minggu depannya, karena dokter akan cuti libur mudik dan beliau sudah beli tiket pesawat hari kamis/jumat.
Hari sabtu saya pulang sekolah dan baru saja saya mandi, ada oknum polisi polres yang minta ijin kepada saudara mama saya untuk jemput 1 keluarga untuk diminta keterangan, dan dibilang proses tidak akan lama..
So saya di introgasi pertama disebuah ruangan panjang ditanya dan dibuat BAP. Lalu tidak beberapa lama dating mama dan kakak serta pembantu yang baru pulang dari rumah sakit RSPAD, dan masing2 dari kami dimasukan kedalam 1 ruang tersendiri.

Penyiksaan 1: Tommy Harjono
Saya ditanya 1 hari full ga boleh ditur dan pertanyaan diulang2 dari polisi beneran, sampe polisi yang Cuma jaga2 depan, trus polisi yang Cuma supir, trus yang kirim pos!! digilir 24 jam!!!! Ga boleh minum, makan, pipis!! Klo mata merem2 dikit digeplak pala saya trus ditanya ulang!! Klo pipis harus minta ijin karena pintu dikunci dariluar, tapi kalaupun diketuk, ga ada polisi yang buka pintu, hingga besok paginya ada saudara yang jenguk bawa makanan berisi full daging babi (maaf) yang tujuannya agar tidak diambil oleh polisi dan saya baru bisa makan dan minum serta pipis!!
Pas ada keluarga, polisi sangat terlihat baik pada saudara yang mengunjungi..lalu lanjuttt lagii penyiksaan berlanjut setelah mereka pulang..
Dan keluaga tidak diperbolehkan membawa pengacara!! Bahkan teman2 kakak saya dari BEM untar tidak diperkenankan membawa pengacara untuk mendampingi kami!!
Malam tiba dan kejadian tersebut diulang kembali!! And ruangan digilir! Kami sengaja digilir agar antar anggota keluarga bisa liat muka anggota keluarga yang lain.
Hingga hari minggu atau senin malam(saya sudah tidak ingat jam dan hari cuma tahu siang dan malam) saya dimasukan ke ruangan ketik dan banyak oknum2 polisi dari polsek dan polres menjadi 1 ada sekitar 8 orang.
Dan mereka mempertanyakan muter2 dan tetep cerita saya seperti apa adanya..hingga ada 1 oknum polisi polsek bernama amin berkata “tom, saya bisa panggil papa kamu ke sini loh, saya bisa ajak ngobrol, kamu jangan bohong!” dan saya berkata “silahkan pak panggil, malah bagus jadi bisa bukti nyata dan nanya langsung” mereka terlihat menyerah dan 1 oknum dari polres berkata “tom kamu ga usah panjang lebar, kmau mau selamatkan amma kamu atau kakak kamu?” lah saya bingung kenapa mesti selamatkan salah satu? Trus mama saya diancam dipenjara pondok bambu biar tidak bisa operasi dan mati!!
Saya bilang,” terserah bapak aja deh, kayanya saya cerita apapun juga ga percaya, saya capek jawabnya, terserah mau bapak apa.”
Dan akhirnya oknum polisi itu bilang”oke kamu kamu ikutin kami yah? Nanti saya ketemu komandan saya dulu di depan” lalu terlihat ada komandannya dan memberikan disket. Lalu diprint lah naskah2 skenario sinetronnya ala mereka..
Saya hanya tanda tangan pasrah karena mau apa dikata kondisi mama saya harus segera operasi karena kalau tidak bisa meninggal karena radang otak. Mereka suruh saya menghafalkannya, tapi saya pura2 baca saja.

Penyiksaan 2: Sri Eny
Kejadian mama saya diperiksa diruangan yang jauh lebih kecil dari saya dan dikasi alas kardus!!! Ingat mama saya kondisi masi luka parah belum pulih, jalan pun sempoyongan pusing.
Mama saya tidak boleh minum, makan, tidur, dan pipis ke toilet!! Jadi mama saya pipis di dalam ruangan karena tidak tahan, lalu seorang oknum polisi polres yang masuk bilang “ibu kaya binatang saja kencing sembarangan!!” dan mama saya bilang “lah bapak saya ketok pintu mau pipis ga dibuka2in”
Ternyata sebelum pengakuan saya, hari sebelumnya mama saya dipaksa mengaku bahwa terjadi percekcokan antara mama dan papa akibat selisih uang Rp 500 perak!!!!! Dan kakak saya membela mama yang dipukul!! Kalau tidak mengakui, diancam anak2nya dibunuh!!!
Akhirnya terpaksa mama saya harus meng-iya-kan sambil menangis.

Penyiksaan 3: Budi Harjono
Setelah terkumpul 2 pengakuan yg dipaksa, giliran kakak saya digebuki 1 malam!! Sampai jerit2 ampun2 dan terdengar sampai keruangan lain!! Digebuk pakai gagang pistol, dihajar, dan ditendang!! Akhirnya harus bertekuk lutus karena kalau kakak saya tidak ngaku, mama akan terus ditahan tidak boleh operasi!!
Bahkan pelaku pemukulannya adalah kanit jatanras di polres saat itu!!!

Akhirnya para oknum polisi dengan berbangga telah menyelesaikan kasus besar!!!
Dan diexpose hingga kepolisian jepang dating dan mereka pun berpawai naik pangkat semua!!!


saya berteriak saat rekontruksi namun diseret masuk kedalam rumah dan diancam agar jangan macam2 oleh oknum kanit polsek dan polres.

dan masuklah kakak saya dipenjara polres dan akhirnya ke tahanan pengadilan bulakkap*l bekasi.

PART – 3 : Operasi Sri Eny
Setelah akhirnya keluarga pasrah memberikan “pengakuan” ala oknum2 polisis, mama saya bisa keluar adri kantor polres dan pergi ke RSPAD ke esokan paginya. Kami cemas dokter sudah keburu pergi mudik, tapi ternyata dokter berpangkat colonel itu tidak jadi mudik dan membatalkan tiketnya demi menunggu mama saya dating!! Sungguh luar biasa dan mulia bukan??
Operasi yang direncanakan hanya 3-4 jam, akhirnya berlangsung higga 9 jam!! Bahkan dokter berkata “sebuah mukjizat ibu bisa bertahan dalam kondisi seperti ini, baru pertama kali saya ketemu pasien seperti ibu yang bisa kuat padahal luka sangat parah..ibu pasti diberkati Tuhan”
Sebagai info saja, tulang pipi, pelipis, tulang mata, rahang depan sebelah kiri mama saya hancur berkeping2 dan diganti 13 pen titanium. Karena kelopak mata tidak bisa ditutup, maka dokter membolongi kantung mata agar air mata dapat terus membasahi lensa (agar tidak kering karena kelopak mata tidak akan pernah bisa ditutup).
Saat itu rahang tidak bisa dibuka dan mau tidak mau dokter mematahkan gigi seri (gigi depan) mama saya agar muat lubang sedotan dan makan energen cair serta bubur. Ini berlangsung bertahun2, hingga mama saya muak dengan makanan cair dan kental.
Jalur alternative diambil mama saya dengan mengambil sendok makan dan terapi dongkrak pun dimulai, dan hasilnya baik, sekarang mama sudah bisa makan menggunakan sendok. Namun tetap mata tidak pernah bisa ditutup dan kalau tidur, mata ditutup dengan saputangan. Setiap tahun 2x mengganti lensa kacamata..
mungkin ada masukan dari agan2 agar minum mata kiri mama saya tidak terus bertambah? emoticon-Sorry


BERSAMBUNG PART - 4 : PENJARA DAN PROSES PENGADILAN
Ingin tahu kondisi penjara di Indonesia?? Lanjut Part 4!!

http://www.kaskus.co.id/post/5235f3e98327cf0060000003/1#post5235f3e98327cf0060000003
Diubah oleh ud.trubus 17-09-2013 04:43
0
8.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan