Alasan terbesar Tijuana menduduki peringkat pertama adalah kekacauan di kota tersebut. Kartel narkoba menguasai wilayah-wilayah di Tijuana. Kekerasan biasa terjadi pada masyarakat di sana.

Dan yang paling parah, flu babi pernah mewabah di salah satu kota penting di Meksiko ini. Menurut laporan Worldfocus terakhir, angka kunjungan wisatawan ke kota ini semakin menurun hingga 90 % dalam waktu kurang dari 10 tahun.

Kaget? Ya, ternyata kota-kota yang indah di Australia ini tak luput dari julukan kota paling dibenci. Tentunya ada alasan tersendiri dua kota ini masuk dalam daftar tersebut. Harga rumah sangat tinggi di kota-kota ini. Kebakaran hutan juga kerap terjadi di dua kota milik Australia ini. Kebencian terhadap pendatang juga kerap menjadi pemicu konflik di kota-kota ini.

Meski begitu, dua kota ini ternyata termasuk dalam daftar “Kota di Dunia Paling Layak Huni” menurut The Economist. Kota Melbourne mendapat poin 97,5 sedangkan Sydney berada di urutan keenam dengan 96,1 poin.

Meski dijuluki kota paling romantis, kenyataannya kota ini juga dibenci oleh beberapa orang. Alasannya? Stereotip pelayan yang kasar melekat di kota ini. Warganya pun mempunyai kebiasaan merokok yang parah.

Dan yang paling banyak menjadi alasan perempuan membenci kota ini adalah kebiasaan para pria yang suka menggombal. Salah seorang responden mengingatkan, “ Jangan terlalu mudah tersanjung ketika Anda mendekati Place du Tertre di Montmartre dan diberitahu bahwa Anda memiliki rambut yang menarik.”

Satu abad lalu, wisatawan dunia berjuang mencapai pusat perdagangan trans-Sahara ini. Namun kini, akibat perubahan lingkungan di sekitar Timbuktu, Timbuktu menjadi terlalu jauh, begitu terpencil, dan tidak lagi spektakuler.

Kerap dipelesetkan sebagai Lots Angry. Kota megapolitan ini memiliki sekitar 90 sub-kota, lebih dari 20 jalan tol yang sakit, serta setengah juta mal.

Gempa bumi, kerusuhan antarras, lalu lintas yang membosankan, kebakaran hutan, dan deru sirine membuat kota ini membosankan dan dibenci beberapa orang. Satu-satunya ‘perangkap wisata’ kota ini adalah Hollywood.

Kota metropolitan terbesar kelima di Amerika Latin ini meski memiliki pantai yang indah, tak luput dari julukan kota yang dibenci. Penyebabnya, kabut asap dan ketidaknyamanan dari penduduk setempat.

CNN menjuluki Jakarta sebagai Durian Besar yang berarti kota yang berbau menyengat dan butuh ‘perjuangan’ untuk menikmati kota ini. CNN melaporkan sekitar delapan juta wisatawan mancanegara datang tiap tahun ke kota ini sebelum melanjutkan tujuan ke kota wisata lain.

Yang paling dipersoalkan dari Jakarta adalah kondisi lalu lintasnya, polusi, kesenjangan sosial yang terjadi antara si kaya dan si miskin, serta mal yang berserakan. Belum lagi daerah-daerah kumuh yang tersembunyi di antara kemegahan gedung-gedung tingginya. Miris ya gan

Meski begitu, wisatawan tetap menyukai kota ini karena banyak hal dari Jakarta yang tak pernah terjadi di kota-kota lain di dunia.

Pedagang asongan adalah hal yang paling mengganggu dari kota ini. Penipuan di jalanan pun mengintai tiap wisatawan yang datang ke kota ini. Dan yang paling utama jika Anda berkunjung ke kota ini, sedapat mungkin hindari calonya.

CNN menyebut kota ini sebagai ‘tidak cukup baik untuk disukai, tapi tidak cukup buruk untuk dihindari.’ Polusi udara, pengemudi yang ugal-ugalan, penduduk yang padat, dan kondisi politik yang tak stabil adalah alasan-alasan yang membuat orang-orang membenci kota ini. CNN bahkan mengutip laporan WHO yang menyamakan menghirup udara kota ini sama dengan merokok sebungkus sehari.

Kota ini dapat ditempuh kurang dari tiga jam dari Dallas, Amerika Serikat. Belize kerap disebut sebagai ‘Karibia yang lain.’ Kejahatan, narkoba, kebobrokan, dan calo yang jail adalah hal yang biasa terjadi di kota ini.