KENAPA TAK ADA NEGARA YG PROTES
AMERIKA SERIKAT ( bapak ham dunia ) MEMBERLAKUKAN HUKUM MATI


Sehubungan protes uni eropa dan penarikan para kedubes yang tidak menyetujui hukuman mati gembong narkoba kenapa hanya berani bersuara pada indonesia. Death Penalty Information Center (DPIC) Amerika Serikat yang terbaru yang dirilis 16 Januari 2014 mengungkap fakta tentang hukuman mati yang terjadi di Amerika Serikat selama rentang waktu 4 dasawarsa dari tahun 1976 sampai Januari 2014. Dari 50 negara bagian di AS terdapat 32 negara bagian yang setuju pelaksanaan hukuman mati, sedangkan 18 negara bagian tidak menyetujuinya.

Adapun 32 negara bagian AS yang menyetujui pelaksanaan hukuman mati adalah Alabama, Arizona, Arkansas, California, Colorado, Delaware, Florida, Georgia, Idaho, Indiana, Kansas, Kentucky, Louisiana, Mississippi, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Hampshire, North Carolina, Ohio, Oklahoma, Oregon, Pennsylvania, South Carolina, South Dakota, Tennessee, Texas, Utah, Virginia, Washington, dan Wyoming.

Sedangkan 18 negara bagian yang tidak menyetujuinya adalah Alaska, Connecticut, Hawaii, Illinois, Iowa, Maine, Maryland, Massachusetts, Michigan, Minnesota, New Jersey, New Mexico, New York, North Dakota, Rhode Island, Vermont, West Virginia, Wisconsin, dan District of Columbia.

Selama masa 38 tahun itu jumlah keseluruhan terpidana mati yang sudah dieksekusi di Amerika Serikat adalah berjumlah 1362 narapidana. Tahun 1977 dan 1981 hanya satu terpidana mati yang telah dieksekusi dan terbanyak yaitu 98 orang terpidana yang dieksekusi tahun 1999. Di awal tahun 2014 ini sampai Januari AS telah mengeksekusi 3 orang terpidana. Berikut grafik selengkapnya.

Grafik Jumlah Eksekusi Mati Di Amerika Serikat Dalam Tahun 1976 sampai Januari 2014

1390281167611601143

Grafik Jumlah Eksekusi Mati Di Amerika Serikat Dalam Tahun 1976 Januari 2014

Dari rentang masa itu ras yang dieksekusi paling banyak adalah ras kulit putih 56% (765 orang), dan sisanya 44% terdiri dari ras kulit hitam 34% (467 otang), ras hispanik 8% (106 orang), serta ras lainnya 2% (24 orang).

Lebih dari 75% korban pembunuhan dalam kasus-kasus yang menyebabkan eksekusi itu dilakukan adalah ras kulit putih, walaupun secara nasional hanya 50% dari korban pembunuhan pada umumnya ras kulit putih.

Berikut grafiknya.
Grafik Ras Terpidana Tereksekusi Dan Korbannya


13902813111541330529

Grafik Ras Terpidana Tereksekusi Dan Korbannya

Sampai tahun 2013, dari 32 negara bagian yang setuju dengan hukuman mati, Texas menempati urutan pertama yaitu sebanyak 508 orang, disusul berturut-turut Virginia 110, Oklahoma 109, Florida 82. Sedangkan yang paling rendah yaitu masing-masing satu orang yaitu New Mexico, Colorado, Wyoming dan Connecticut.

Tahun 2014 seperti terlihat dalam Grafik pertama di atas sampai 16 Januari 2014 telah dieksekusi tiga orang. Eksekusi ini terjadi di Oklahoma, Florida dan Ohio.

Selain 32 negara bagian itu, secara terpisah Pemerintah Amerika Serikat juga telah mengeksekusi sejumlah 3 orang.

Berikut tabelnya.
Tabel Jumlah Terpidanan Tereksekusi Setiap Negara Bagian Sejak 1976

13902815231623739784

Tabel Jumlah Terpidanan Tereksekusi Setiap Negara Bagian Sejak 1976

Sampai 1 April 2013, tercatat 3,108 orang yang menunggu dan antri untuk dieksekusi dari seluruh 35 negara bagian termasuk Pemerintah Amerika Serikat dan Militer AS. Berikut tabelnya.

Jumlah Terpidana Mati dalam Daftar Tunggu Di Tiap Negara Bagian per 1 April 2013.

13902816101584009553

Tabel Jumlah Terpidana Mati dalam Daftar Tunggu Di Tiap Negara Bagian per 1 April 2013

Tercatat sebanyak 1362 orang yang telah dieksekusi mati, sampai Januari 2014 DPIC mengungkap terdapat 143 orang yang bebas karena terdapat bukti baru yang menyatakan bahwa terpidana itu tidak bersalah. Pun, laporan DPIC berdasarkan riset yang dilakukan oleh Biro Statistik Keadilan mengungkap bahwa hukuman mati di seluruh negara bagian sejak tahun 1999 cenderung menurun drastis, tanpa menyebabkan alasan penurunan itu.

Tahun 2005 Mahkamah Agung di Roper v. Simmon menjatuhkan juga hukuman mati bagi remaja. Sejak tahun 1976 tercatat 22 orang remaja dieksekusi mati. Tak hanya remaja itu, terdapat juga 63 orang wanita yang dalam antrian eksekusi per 1 Januari 2013, dan sejak tahun 1976 tak kurang dari 13 orang wanita dieksekusi mati.

Walaupun suara ahli dan pimpinan puncak masyarakat akademi kriminologi menolak gagasan hukuman mati bisa mencegah tidak kriminal, namun sebagaimana dilaporkan oleh Dewan Riset Nasional, berjudul Pencegahan dan Hukuman Mati, menyatakan bahwa studi mengklaim bahwa hukuman mati memiliki efek jera pada tingkat pembunuhan adalah “cacat secara fundamental” dan tidak boleh digunakan ketika membuat keputusan kebijakan (2012). Berkebalikan dengan itu, laporan FBI tahun 2011 yang menyebut fakta bahwa negara bagian wilayah selatan memiliki tingkat pembunuhan yang paling tinggi, walaupun 80% eksekusi dilakukan di wilayah itu, dan juga di negara bagian wilayah timur laut eksekusi kurang dari satu persen tapi mempunyai tingkat kriminal pembunuhan paling rendah.

Amerika Serikat mempunyai 5 macam pelaksanaan eksekusi mati yaitu suntik mati sebagai cara hukuman mati yang paling banyak digunakan oleh 35 negara bagian dan Pemerintah Amerika Serikat, disusul kursi listrik, kamar gas, gantung dan tembak mati. Suntik mati telah dilakukan pada terpidana 1187 orang, kursi listrik 158 orang, kamar gas 11 orang, gantung 3 orang, dan tembak mati sebanyak 3 orang.

Nah, siapa bilang di negara yang selama ini dikenal menjadi “polisi HAM” tidak melakukan hukuman mati? Saya tunggu pegiat HAM komentarnya. Kita bisa berdiskusi santai sambil minum kopi.

Seluruh Grafik dan Tabel bersumber pada DPIC USA tanpa diolah.

Para penggiat ham indonesia cuma ikut2an konsep ham yg dipakai uni eropa yang kelewat sekuler. kenapa cuma bisa ikut2an sic, kenapa gak bikin standard ham yg sesuai dengan kondisi sosial budaya etika Indonesia. sekali lagi.........

WE ARE ONLY FOLLOWER