- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perkataan Hitler Tentang Yahudi dan History Rachel Corrie


TS
riikkii
Perkataan Hitler Tentang Yahudi dan History Rachel Corrie
Bangsa Yahudi Israel beberapa hari terakhir ini
kian terkutuk. Seolah-olah Israel telah menjadi
musuh bersama bangsa-bangsa lain di bumi ini.
Apalagi penyebabnya kalau bukan insiden
penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara di
Senin pagi. Tidak hanya para pimpinan dunia
yang mengeluarkan kecaman keras terhadap
Israel. Situs-situs jejaring sosial beberapa hari
ini dibanjiri komentar, kecaman, kutukan
terhadap Israel.
Yang ironis, tidak sedikit publik yang
menyatakan penyesalannya atas kejatuhan
Nationalsozialismus alias Nazi dalam perang
dunia kedua. Tak lain alasannya, partai
bentukan sang fasis, Adolf Hitler, itulah yang
paling getol membasmi keturunan Yahudi di
semua pelosok negeri jajahan Jerman di belahan
Eropa.
Menariknya, pasca insiden Mavi Marmara, entah
kebetulan atau tidak, di situs-situs jejaring
sosial tersebar sebuah pernyataan yang konon
dilontarkan Hitler semasa jayanya. Pernyataan
itu jika disimak seakan menjadi misteri dasar
kebijakan genosida Nazi Jerman terhadap kaum
Yahudi di Eropa. Namun, genosida Yahudi oleh
Nazi di masa kini kembali dijadikan polemik,
mitos atau bukan?
"Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu
zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so
können Sie herausfinden, warum ich sie getötet"
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di
dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup,
agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa
saya membunuh mereka"
Benarkah ada pernyataan semacam di atas yang
dilontarkan Adolf Hitler yang ternama itu?
Hingga kini kita juga belum pernah tahu.
Mungkin saja ini sekedar informasi yang tidak
jelas alias hoax.
Memang terlepas dari benar atau tidak,
perkataan Hitler atau bukan tapi kenyataannya
adalah memang benar kelakuan bangsa Israel ini
sungguh-sungguh diluar prikemanusian. Berikut
foto-foto kekejaman tentara dan oran-orang
Yahudi, bahkan anak-anakpun diajarkan
bagaimana memperlakukan orang Palestina.
Tanggal 16 Maret kemarin, genap enam tahun
kematian Rachel Corrie, mahasiswi dan aktivis
kemanusiaan asal Olympia, Washington, Amerika
Serikat. Ia datang ke Jalur Gaza bersama para
aktivis lainnya yang tergabung dalam
International Solidarity Movement (ISM). Corrie
adalah bagian dari kisah kekejaman pasukan
Zionis Israel di Palestina. Corrie masih berusia 23
tahun ketika tentara Zionis Israel melindasnya
dengan buldoser buatan perusahaan Caterpillar
hingga ia tewas. Peristiwa itu terjadi pada 16
Maret 2003-beberapa hari sebelum serangan AS
ke Irak-di Rafah, ketika Corrie berusaha
menghalang-halangi pasukan Zionis yang ingin
menghancurkan sebuah rumah milik warga
Palestina.
Saksi mata mengatakan, sopir buldoser Israel
sengaja melindas Corrie karena saat itu posisi
Corrie terlihat jelas dan mengenakan jaket
warna oranye menyala. Namun laporan militer
Israel yang dirilis pada bulan Juni 2003
menyebutkan apa yang terjadi pada Corrie
adalah “kecelakaan”.
Organisasi-organisasi hak manusia mengkritik
laporan tersebut dan menyebutnya sebagai
“laporan yang menipu”. Setahun kemudian,
kepala staff Menlu AS ( waktu itu dijabat Collin
Powell) Kolonel Lawrence Wilkerson mengatakan
pada orangtua Corrie bahwa hasil investigasi
militer Israel “tidak kredibel, tidak menyeluruh
dan tidak transparan.”
Orang tua Corrie lalu mengajukan gugatan hukum
terhadap negara Israel, Militer Israel dan
perusahaan Caterpillar-perusahaan yang
mengekspor kendaraan-kendaraan
berat ke Israel-pada tahun 2005 atas kematian
puterinya. Namun pengadilan Federal menolak
gugatan itu pada tahun 2007, terutama gugatan
terhadap perusahaan Caterpillar dengan alasan
mereka tidak bisa menuntut perusahaan yang
berbasis di Illinois itu atau menuntut Israel
sebagai negara karena hal itu mengharuskan
mereka untuk mengeluarkan putusan hukum
terkait kebijakan luar negeri AS yang sudah
ditetapkan Gedung Putih.
Dalam putusannya, tiga hakim dalam pengadilan
tersebut mengatakan bahwa gugatan orangtua
Corrie tidak bisa diproses lebih lanjut secara
hukum. Karena jika dilanjutkan, sama artinya
pengadilan harus mempertanyakan seca
kian terkutuk. Seolah-olah Israel telah menjadi
musuh bersama bangsa-bangsa lain di bumi ini.
Apalagi penyebabnya kalau bukan insiden
penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara di
Senin pagi. Tidak hanya para pimpinan dunia
yang mengeluarkan kecaman keras terhadap
Israel. Situs-situs jejaring sosial beberapa hari
ini dibanjiri komentar, kecaman, kutukan
terhadap Israel.
Yang ironis, tidak sedikit publik yang
menyatakan penyesalannya atas kejatuhan
Nationalsozialismus alias Nazi dalam perang
dunia kedua. Tak lain alasannya, partai
bentukan sang fasis, Adolf Hitler, itulah yang
paling getol membasmi keturunan Yahudi di
semua pelosok negeri jajahan Jerman di belahan
Eropa.
Menariknya, pasca insiden Mavi Marmara, entah
kebetulan atau tidak, di situs-situs jejaring
sosial tersebar sebuah pernyataan yang konon
dilontarkan Hitler semasa jayanya. Pernyataan
itu jika disimak seakan menjadi misteri dasar
kebijakan genosida Nazi Jerman terhadap kaum
Yahudi di Eropa. Namun, genosida Yahudi oleh
Nazi di masa kini kembali dijadikan polemik,
mitos atau bukan?
"Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu
zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so
können Sie herausfinden, warum ich sie getötet"
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di
dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup,
agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa
saya membunuh mereka"
Benarkah ada pernyataan semacam di atas yang
dilontarkan Adolf Hitler yang ternama itu?
Hingga kini kita juga belum pernah tahu.
Mungkin saja ini sekedar informasi yang tidak
jelas alias hoax.
Memang terlepas dari benar atau tidak,
perkataan Hitler atau bukan tapi kenyataannya
adalah memang benar kelakuan bangsa Israel ini
sungguh-sungguh diluar prikemanusian. Berikut
foto-foto kekejaman tentara dan oran-orang
Yahudi, bahkan anak-anakpun diajarkan
bagaimana memperlakukan orang Palestina.
Tanggal 16 Maret kemarin, genap enam tahun
kematian Rachel Corrie, mahasiswi dan aktivis
kemanusiaan asal Olympia, Washington, Amerika
Serikat. Ia datang ke Jalur Gaza bersama para
aktivis lainnya yang tergabung dalam
International Solidarity Movement (ISM). Corrie
adalah bagian dari kisah kekejaman pasukan
Zionis Israel di Palestina. Corrie masih berusia 23
tahun ketika tentara Zionis Israel melindasnya
dengan buldoser buatan perusahaan Caterpillar
hingga ia tewas. Peristiwa itu terjadi pada 16
Maret 2003-beberapa hari sebelum serangan AS
ke Irak-di Rafah, ketika Corrie berusaha
menghalang-halangi pasukan Zionis yang ingin
menghancurkan sebuah rumah milik warga
Palestina.
Saksi mata mengatakan, sopir buldoser Israel
sengaja melindas Corrie karena saat itu posisi
Corrie terlihat jelas dan mengenakan jaket
warna oranye menyala. Namun laporan militer
Israel yang dirilis pada bulan Juni 2003
menyebutkan apa yang terjadi pada Corrie
adalah “kecelakaan”.
Organisasi-organisasi hak manusia mengkritik
laporan tersebut dan menyebutnya sebagai
“laporan yang menipu”. Setahun kemudian,
kepala staff Menlu AS ( waktu itu dijabat Collin
Powell) Kolonel Lawrence Wilkerson mengatakan
pada orangtua Corrie bahwa hasil investigasi
militer Israel “tidak kredibel, tidak menyeluruh
dan tidak transparan.”
Orang tua Corrie lalu mengajukan gugatan hukum
terhadap negara Israel, Militer Israel dan
perusahaan Caterpillar-perusahaan yang
mengekspor kendaraan-kendaraan
berat ke Israel-pada tahun 2005 atas kematian
puterinya. Namun pengadilan Federal menolak
gugatan itu pada tahun 2007, terutama gugatan
terhadap perusahaan Caterpillar dengan alasan
mereka tidak bisa menuntut perusahaan yang
berbasis di Illinois itu atau menuntut Israel
sebagai negara karena hal itu mengharuskan
mereka untuk mengeluarkan putusan hukum
terkait kebijakan luar negeri AS yang sudah
ditetapkan Gedung Putih.
Dalam putusannya, tiga hakim dalam pengadilan
tersebut mengatakan bahwa gugatan orangtua
Corrie tidak bisa diproses lebih lanjut secara
hukum. Karena jika dilanjutkan, sama artinya
pengadilan harus mempertanyakan seca
0
3.4K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan