- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Walikota Bogor Dibanderol Rp5 Juta


TS
pena99
Walikota Bogor Dibanderol Rp5 Juta

Bima mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam. Sepatu pantofel hitam mengkilap menjadi pijakan pastinya. “Ayo kita ngegap,” kata Bima sembari melewati rombongan awak media. Kedatangannya dijaga ketat ajudan dan beberapa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor.
Kantor BPPTM menjadi tujuannya. Bima pun merangsek masuk dan melihat keadaan di dalam. Tampak petugas pelayanan izin sibuk dan tidak begitu menghiraukan kedatangan si bos besar. Mereka tampak fokus dengan pemohon izin yang sedang mengurus sejumlah berkas.
Bima tampak bingung dan seperti sedang mencari sesuatu. Telepon genggamnya lagi-lagi menjadi tempat untuk mendapatkan informasi penting. Tak puas ke sentra pelayanan, suami Yane Ardian itu langsung menuju ruang sekretariat BPPTM. Ruang di mana tidak semua orang bisa masuk. Sebab, setiap yang masuk harus memiliki finger print yang disetujui sistem keamanan. “Pak Deni mana, Deni kadis,” kata Bima sembari celingak-celinguk mencari keberadaannya.
Tidak mendapati apa yang dicari, Bima kembali ke sentra pelayanan. Bima langsung menuju toilet. Di tengah jalan telepon genggamnya bergetar. Perhatiannya kembali tertuju kepada benda kecil berwarna putih ini. “Oh di kantin belakang,” ucapnya pelan.
Seketika, Bima langsung menuju kantin belakang. Tempat favorit para PNS menghabiskan waktu istirahat. Di sana langkah orang nomor satu di Kota Bogor ini terhenti sambil menghampiri salah satu meja yang diisi tiga orang.
Mereka adalah pengusaha cantik Windy Marthavianty dan sepupunya, Restu. Satu lagi Lilis Ariani Dalimunte yang diduga mafia perizinan. Ketiganya langsung ditanyai Bima. “Mau ngurus izin ya,” tanya Bima. “Iya Pak betul,” kata Windy sambil mengepulkan asap rokok. “Sudah sampai mana pengurusannya,” tanya Bima lagi. “Saat ini masih mandek izin di DLLAJ dan BPLH,” jawab Windy lagi.
Merasa ada yang tidak beres, Bima langsung melontarkan pertanyaan pedas. “Saya dapat laporan kalau mau lancar izinnya harus berikan sejumlah uang ke walikota, kamu dibantu siapa pengurusan izinnya,” pancing Bima.
Sontak hal tersebut ditanggapi Lilis. Wanita tambun ini mencoba menjelaskan posisinya sebagai perantara izin antara dirinya dengan Windy. Bima pun curiga dengan isi tas yang ada di genggaman Lilis. Ia kemudian meminta untuk melihat isi tas tersebut. “Uang Rp5 juta ini buat apa,” tanya Bima keheranan.
Hal ini langsung disambar Lilis. Ia mengatakan, uang tersebut untuk membayar izin DLLAJ dan BPLH. “Selama ini tidak ada perdanya kalau mau bantu orang,” kilahnya.
Mengetahui hal tersebut, emosi sang dosen Paramadina ini tersulut. Uang yang dikaret menjadi satu ini diraihnya dan dipegang erat-erat. “Saya tidak pernah meminta uang dan menerima uang dari proses perizinan,” kata Bima sembari melemparkan sejumlah uang ke arah meja.
Bima lalu menginstruksikan anggota Satpol PP menahan uang tersebut untuk dijadikan bukti adanya praktik yang dijalankan mafia perizinan. “Bawa uangnya untuk barang bukti,” cetusnya.
Tak sampai di situ, Bima juga memerintahkan seluruh pegawai BPPTM masuk ke ruang rapat. Mereka diberi arahan untuk tidak bermain dari setiap jengkal proses perizinan. “Kalau nama walikota sudah tercemar dengan kasus izin, semua sistem yang sudah dibangun akan hancur,” tuturnya.
Tidak banyak yang disampaikan Bima, sebab dirinya langsung menaiki motor dan menuju Kantor Kebun Raya Bogor. Menyikapi hal ini, Sekretaris BPPTM Deni Sediawan mengatakan, setiap pengurus izin harus memberikan surat kuasa jika tidak bisa mengurus izin sendiri. “Untuk ibu Lilis memang ada surat kuasa yang diberikan pemohon izin dan itu memang dibolehkan kok,” kata Deni.
Deni mengatakan, mereka sedang mengurus izin untuk membuat restoran di Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. “IPPT sudah masuk pada 20 November dan baru dilengkapi 15 Desember. Saat ini masih proses,” pungkasnya.(ger/c/er/py)
Sumber : http://metropolitan.id/?p=77155


tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan