Salah satu penyebab lemahnya konsentrasi adalah kurang tidur. Kamu mungkin terbiasa tidur larut malam lantaran mengerjakan tugas kuliah atau menyelesaikan tanggungan pekerjaan. Sayangnya, kebiasaan ini justru akan semakin memperburuk produktivitas dan kinerjamu saat esok harinya.

Normalnya kita butuh waktu tidur antara 7-8 jam setiap malamnya. Waktu tidur yang cukup membuatmu bangun dalam kondisi yang bugar. Setelahnya, kamu pun akan melewatkan pagi harimu dengan fokus dan produktivitas yang maksimal. Bahkan, ketajaman berpikir dan kinerjamu pun tetap optimal selama seharian bekerja.

Banyak orang yang percaya bahwa menonton televisi bisa jadi salah satu kegiatan yang sebenarnya merugikan. Pasalnya, berdiam diri di depan layar televisi nyatanya tak melatih kinerja otakmu atau sama saja melemahkan kemampuan berpikirmu. Bayangkan, berapa jam sehari yang sudah kamu habiskan untuk menonton televisi? Selama itu pula berarti kamu membiarkan otakmu menganggur.

Matamu pun akan merasakan kelelahan karena terlalu lama terpapar cahaya dari layar televisi. Demi mengusir bosan atau mengisi waktu luang sebaiknya lakukan kegiatan lain seperti membaca buku atau mendengarkan musik. Ada kalanya televisi bisa jadi sumber informasi, tapi ketika kamu tak bisa bijaksana menggunakannya justru efek negatiflah yang akan kamu terima.

Yup, melakukan kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan atau mengakrabi hal-hal baru adalah salah satu cara merangsang kinerja otakmu. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam rutinitas dan terpatok mengerjakan hal-hal yang itu-itu saja. Otakmu selayaknya bisa terus diberi rangsangan lewat cara-cara yang sederhana; mengubah rute perjalanan saat pergi ke kantor, belajar memasak menu baru setiap akhir pekan, atau menjajal game baru yang belum pernah kamu mainkan.

Membaca mungkin bukanlah hobi yang banyak peminatnya. Mereka yang suka membaca pun bisa jadi lebih tertarik dengan bacaan-bacaan ringan atau cerita-cerita fiksi yang lebih nyaman dibaca. Padahal, jika ingin meningkatkan kemampuan berpikir dan menulis, kamu sebaiknya memilih buku-buku yang bisa menyita fokusmu.

Novel klasik, ensiklopedia, buku kumpulan teori-teori ilmiah bisa jadi lebih menantang untuk dibaca. Bacaan jenis ini akan merangsang otak bekerja ekstra lantaran setiap kalimat atau paragrafnya mungkin tak mudah dipahami dalam sekali baca. Kamu pun akan menemui istilah atau kata-kata yang jarang digunakan sehingga membuka kamus jadi salah satu solusinya. Dengan begitu, otakmu akan benar-benar terlatir untuk berpikir kritis.

Banyak dari kita yang menganggap kebutuhan berolahraga itu tak cukup penting. Padahal, selain asupan makanan bergizi, kegiatan olahragalah yang akan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Rutinitas pekerjaan dari hari Senin hingga Jumat atau rasa malas beraktivitas saat akhir pekan seharusnya tak jadi alasan. Manfaat besar yang bisa dihasilkan jika kamu rutin berolahraga jelas tak bisa diabaikan begitu saja.

Pemahaman orang akan rasa ingin tahu mungkin sudah bergeser. Jika dahulu rasa ingin tahu punya makna positif, saat ini banyak yang justru menganggapnya sebagai hal negatif.

Saat adikmu baru saja masuk kuliah…

Mungkin, kasus seperti di atas dianggap sebagai lelucon semata. Sayangnya, sadar atau tidak hal tersebut akan membiasakan kita bersikap acuh. Padahal, rasa ingin tahu selayaknya bisa diperkuat karena cara inilah yang akan meningkatkan kemampuan berpikirmu.

Jadi jangan ragu untuk terus merasa ingin tahu, ya. “Kepo” dalam batas-batas tertentu itu justru baik untukmu, kok

Apa saja yang kita makan akan sangat berpengaruh pada kondisi dan kinerja otak. Umumnya, otak akan menggunakan lebih dari 20% nutrisi dan oksigen yang diserap oleh tubuh. Jadi, agar kemampuan berpikirmu tetap prima, berikan tubuhmu asupan makanan-makanan yang sehat dan bergizi tinggi. Buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan makanan-makanan dengan kandungan Omega 3 yang tinggi bisa jadi pilihan tepat.

Teknologi memang diciptakan memberikan kemudahan, tapi bukan berarti kita boleh bermalas-malasan. Apakah benar GPS membuatmu malas menghafal jalan atau mengenal arah? Bukankah kalkulator membuat kemampuan hitungan manualmu semakin melemah? Yup! Tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi hadir bagi dua sisi mata uang. Selain dampak positif yang diberikan, ada pula dampak negatif yang dibawanya. Ketergantungan pada teknologi terbukti bisa melemahkan kemampuan otak kita, ‘kan?

Stres, cemas, atau rasa khawatir yang berlebihan adalah salah satu yang menurunkan kemampuan berpikirmu. Kamu tak bisa menggunakan otakmu secara maksimal lantaran terbebani dengan berbagai hal buruk yang kamu bayangkan sendiri. Ketika tak bisa menguasai dirimu sendiri, pikiran-pikiran negatif itu akan jadi distraksi bagi pekerjaan atau tugas-tugasmu. Kuncinya, kuasai dan tenangkan dirimu sendiri. Singkirkan berbagai pikiran negatif yang memenuhi kepalamu dan gantikan dengan pikiran positif yang justru akan mendukung kinerjamu.

Seringkali kita terlalu sibuk menjalani hidup, tanpa menyadari bahwa terlalu banyak pekerjaan dan kegiatan yang membuat kita kewalahan. Akibatnya, kamu jadi sulit berkonsentrasi atau fokus dengan pekerjaan yang sedang dilakoni. Tubuhmu pun mungkin saja kelelahan; tak bisa dipaksakan untuk menyelesaikan semua pekerjaan.

Di saat inilah kamu layak segera merefleksi hidupmu sendiri. Apakah kamu sudah bisa membuat prioritas, atau kamu hanya gegabah dan jumawa karena ingin bisa menyelesaikan semuanya? Di sela-sela rutinitas, luangkan waktu untuk sejenak tenang dan membuat prioritas. Fokuslah pada hal-hal yang memang penting dan jadi tujuan utamamu. Bukan berarti bermalas-malasan, daftar prioritas justru akan membuatmu lebih fokus menuntaskan pekerjaan.