Kesempatan juga akhirnya buat review tempat kuliner di Purwokerto, setelah perjuangan ngumpulin mood . Resto yang satu ini berada di daerah Karang Wangkal, tepatnya di Jalan Dr. Suparno No.97 (timur GOR Satria Purwokerto) telepon 0281 638375. Awalnya lokasi ini adalah tempat makan bernama Warung B’karan, namun kemudian direnovasi dan dirubah menjadi resto yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih lengkap seperti hall, cafe, mini stadium, rest room, free wifi, dan parkir luas.


Untuk ruang terdapat 10 pilihan ruangan, dan tidak dikenakan sewa ruang alias gratis. Pilihan ruangnya antara lain : main convention hall (grand garden), open air resto (d’garden), hall middle AC lt.1 (tulip 1), hall small AC lt.1 (tulip 2), hall middle AC lt.2 (gradiola 1), hall small AC lt.2 (gradiola 2), hall middle open air (lotus), cafe (gardenia), stadium mini (violet), dan gazebo cafe (circle lounge).





Menu yang disediakan pun beragam ; appetizer (IDR 15.000 – 70.000), soup (IDR 22.000 – 80.000), gurame (IDR 65.000 – 70.000), kakap (IDR 60.000), udang (IDR 27.000 – 80.000), kepiting (tergantung pesanan), sapi (IDR 38.000 – 76.000), cumi (IDR 33.000 – 70.000), ayam (IDR 18.000 – 70.000), sayur (IDR 22.000 – 60.000), nasi goreng (IDR 20.000 – 23.000), mie (IDR 20.000 – 22.500), sizzling (IDR 22.000 – 27.500), nasi bakar (IDR 20.000 – 25.000), side dish (IDR 2.000 – 17.000), dumbo (IDR 13.000 – 17.000), ice cream (IDR 10.000 – 15.000), minuman (IDR 2.000 – 13.000). Menu spesial : ayam goreng hongkong (IDR 90.000), ayam kodok (IDR 150.000), orak-arik kepiting (IDR 50.000), soup baso ikan (IDR 60.000), soup steamboat (IDR 90.000), chinese tea (IDR 20.000).



ingung kan untuk memilih menu hehe, akhirnya mencoba : gurame terbang, cumi asam pedas, cah kangkung, soup tom yum, float mocca, es jeruk/teh, dan banana split. Hampir bisa dikatakan semua menu yang dibuat tidak mengecewakan jika dengan harga segitu. Cumi asam pedasnya bikin nagih karena perpaduan rasa pedas dan asam pas dilidah, sambal kecap untuk gurame terbangnya pun enak, banana splitnya pun isian ice creamnya banyak (3 scoop).


Sayangnya, entah karena memang sedang ada acara atau memang biasanya tanpa musik ruangannya? Dan untuk sekelas d’Garden rest room (kamar mandinya) agak kotor dan terlalu kecil . Banyaknya pilihan ruangan menjadikan d’Garden cocok untuk segala acara, entah dengan pasangan, teman, keluarga, kantor, atau acara sakral semacam pernikahan.

Kalau malam, Resto dan Cafe Mannayo memang terlihat bagus, tata lampu yang apik menambah suasana romantis. Fasilitas : mushola, rest room, kolam renang, gedung serba guna, dan wifi. Berhubung waktu sholat maghrib, kami berdua sholat, dan tugas Mas Reno memilih tempat. Rupanya Mas Reno memilih lantai dua sebelah kanan yang ternyata lumayan gelap, akhirnya pindah sebelah kiri yang penuh dengan lampu warna-warni . Musik k-pop terdengar (iyalah, namanya juga resto Korea??), namun tak berselang lama terdengar lagu ‘gereja’ yang sepertinya salah tempat

Menu makanan ; makanan ringan (IDR 10.000 – 15.000), makanan Indonesia (IDR 5.000 – 38.000), makanan korea (IDR 19.000 – 145.000), makanan Chinese (IDR 23.000 – 39.000), makanan Jepang (IDR 16.000 – 78.000), dan makanan penutup (IDR 7.000 – 10.000). Dan untuk minuman IDR 4.000 – 105.000 *meski katanya Mannayo dikenal sebagai resto Korea, namun ternyata menu Indonesia dan menu Jepang yang paling banyak, bahkan menu Korea cuma ada empat .
Malam itu kami mencoba : kimchi, sapo tahu seafood, ca brokoli ayam, mie goreng ayam, jus mangga, dan teh hangat. Begitu minuman disajikan, saya yang memang suka cerewet soal penyajian pun berkomentar : “Ini resto besar dan bagus kayak gini masa menyajikan minuman panas pakainya gelas yang sama buat jus? Rasanya kurang pas, apa tidak ada atau kurang tahu penggunaan gelas?”. Greget sendiri, dan dua orang di sebelah saja cuma geleng-geleng >__< . Untuk kimchi sepertinya lidah saya paling gak cocok dengan makanan Korea, rasanya terlalu aneh hehe. Sapo tau seafoodnya pun mengecewakan, saya pun menghitung isiannya yang ternyata cuma berisi lebih banyak sayuran dan tiga potong cumi??? Ya ampun… *kayaknya kalau ada pilihan sapo tahu polos, saya mending pesan yang itu. Ca brokoli ayam dan mie goreng ayamnya cukup enak, dan yang jelas nasinya pulen *setidaknya ini tidak bikin saya mencak-mencak selain sapo tahu seafoodnya.




Terlepas dari beberapa hal yang mengecewakan, Resto dan Cafe Mannayo meski tempatnya tidak biasa karena agak jauh dari pusat kuliner di Purwokerto. Namun tempatnya memang nyaman, enak buat menghilangkan penat, bisa pula menjadi pilihan untuk makan dengan pasangan, keluarga, teman, maupun acara kantor.

PS : untuk memakai fasilitas kolam renang dikenakan biaya masuk, jika memesan makanan dalam jumlah tertentu mendapatkan voucer untuk masuk kolam renang.

Cafe yang satu ini terbilang terlambat buat ditulis, dikarenakan bongkar file foto di HD tidak ketemu, akhirnya mesti kesana lagi. Tetapi setelah kesana pun rupanya lupa buat ditulis, ujung-ujungnya lupa naruh file foto dengan nama folder apa . Nah terpaksa kesana lagi (-__-“)

Meteeor Cafe berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, menempati ruko Satria Plaza di seberang toko roti Amanda. Kalau dari perempatan Moro ke timur, setelah Bank Mandiri atau Bank Muamalat. Terbagi atas dua lantai, lantai bawah dengan AC dan atas smoking room. Untuk yang mencari tempat kongkow di Purwokerto yang berada di pusat kota, Meteeor Café pas banget niih…

Makanan dan minuman yang disediakan sangatlah banyak, dari menu Eropa hingga menu Asia semua ada di sini. So, jangan heran ketika disodorin buku menu yang super besar *beda dengan buku menu pada umumnya pokoknya… Untuk harga bervariatif, menu appetizer (IDR 17.500 – 500.000), baverage (IDR 6.000 – 27.500), dan aneka dimsum (IDR 14.500 – 32.500). Untuk penyuka kopi, di Meteeor menggunakan kopi biji dari kopi merk Excelso *ngiklan nih (.__.)>

Diantara sekian banyak menu yang belum pernah dicoba adalah yang dimsum, kemarin akhirnya mencoba siomay spesial, suikiaw kuchai, cappucino, dan rum raisin. Meski bukan penggemar dimsum, namun dua makanan yang dipesan memang enak, tidak mengecewakan dengan harga yang dipatok meski dapatnya porsi kecil, begitu juga dengan minumannya *penasaran dengan menu 500K (>__<

Di Meteeor, selain tempatnya cozy juga nyaman buat kongkow, bahkan kemarin tidak terasa sudah berjam-jam cuma habis buat baca buku dan ngobrol. Mungkin yang sedikit mengecewakan adalah sewaktu mencoba koneksi wifi-nya karena kurang lancar. Entah memang ada gangguan atau memang biasanya seperti itu.

Buat yang hobi kuliner masakan Eropa dan Asia tempat yang satu ini boleh dicoba. Dan jangan lupa siapin dompet tentunya

Pernah mendengar kata Igloo? Mungkin kita langsung terbayang dengan rumah atau tempat tinggal orang Eskimo yang berbentuk kubah dan disusun dari balok-balok es hehe… Tapi ndak mungkin dong di Purwokerto ada rumah dari balok es . Nah, tempat kuliner yang satu ini terbilang unik dan mungkin menjadi satu-satunya di Purwokerto yang hanya menyediakan menu oriental dessert alias hidangan penutup.

Berhubung banyak yang bertanya soal alamat dan menu yang ada di Igloo, saya pun mencoba mengontak pemiliknya lewat Mbak Shanty (Kargloss Cafe). Ceritanya nih yang punya Igloo masih saudaraan dengan Mbak Shanty, namanya Mbak Cindy dan Mas Steven.

Menempati ruko Atrium Square yang berada di Jalan Dr. Angka, seberang Rumah Makan Intan Sari atau sebelah barat perempatan Hotel Aston. Cafe ini terbilang masih baru (buka sekitar pertengahan Mei 2014), kita bisa ke sana antara jam 14.00 sampai jam 22.00 wib. Kesan pertama begitu masuk cafe ; ini tempat lucu dan berhubung dominasi ruangannya berwarna biru (warna favorit) dipadukan dengan beberapa asesoris mungil di dinding, dan meja kursi kayu yang nyaman buat duduk, rasanya langsung jatuh hati . Tempatnya lumayan asik kalau mau buat kongkow, sayang tidak ada jaringan wifi *ngarep hehe…

Menu yang tersedia antara lain ; grass jelly series (IDR 18.000 – 20.000), Qball series (IDR 20.000), zimi series (IDR 20.000 – 32.000), pearl series (IDR 18.000 – 20.000), ice cream (IDR 5.000) dan toppings (IDR 4.000). Atas rekomendasi saya mencoba : tropical mango plus vanilla ice cream dan salah satu varian grass jelly. Dan dua menu yang dipesan boleh dibilang bikin ketagihan *pas juga kalau siang-siang panas trus ke Igloo .

Beberapa foto yang sempat diambil kemarin :