Quote:
News / Internasional
Dukung Penyerangan "Charlie Hebdo", Penceramah Muda Australia Diselidiki
Jumat, 16 Januari 2015 | 17:25 WIB

ABC Australia Junaid Thorne, harus berhadapan dengan hukum Australia setelah akun Facebook-nya dipenuhi puja-puji untuk Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS).
SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang ulama muda asal kota Sydney, Australia memberikan dukungan pada penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo lewat ceramahnya. Ia pun kini terancam harus berurusan dengan hukum yang berlaku di Australia.
Kepolisian Federal Australia membenarkan telah melakukan penyelidikan terhadap Junaid Thorne, penceramah muda asal Sydney. Pria berusia 25 tahun ini terancam melanggar salah satu pasal dalam Undang-undang Persemakmuran.
Thorne pindah dari Perth ke Sydney pada akhir tahun lalu. Ia pernah dikenal karena mengatakan mendukung nilai-nilai yang dimiliki oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam beberapa hari terakhir, ia mendapat kecaman keras di jejaring sosial.
Pasalnya ia mengatakan siapapun menghina Nabi Muhamman akan mendapatkan konsekuensi.
Thorne pernah pindah ke Arab Saudi bersama saat ia berusia sembilan tahun dan tinggal disana selama 14 tahun. Ia kemudian dideportasi pada 2013 karena memprotes putusan pengadilan yang membuat kakaknya dipenjara.
Sang kakak, Shayden Throne, pernah ditangkap dengan tuduhan melakukan aksi teror dan dipenjara selama empat setengah tahun di Arab Saudi.
Junaid Throne sudah berkeliling Australia untuk memberikan sejumlah ceramah, yang dianggap beraliran garis keras. Ia mengaku Numan Haider, yang ditembak polisi di Melbourne pada bulan September, adalah salah satu pengikutnya.
Kempes
Ini namanya PENZHOLIMAN....................
