Moga aja gak repost, nih kejadian kemaren
Quote:
TRIBUNMANADO.CO.ID, PALU – Satu warga Desa Tangkura, Tomi Alipa (22), tewas ditembak orang tak dikenal di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (15/1/2015) sore pukul 17.00. Peristiwa itu terjadi di kebun Banua Ose di daerah itu.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, saat itu, Tomi Alipa berpamitan pada ibunya, Jana Ode (51) untuk pulang lebih awal dari kebun karena ingin memindahkan hewan sapi peliharaannya. Tak berselang lama, Jana Ode mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali.
Jana Ode dan Dian, kakak Tomi, bergegas menuruni bukit menuju arah suara tembakan. Mereka mendapati Tomi sudah bersimbah darah dan meninggal dunia.
Jana Ode sempat berbicara dengan salah seorang pelaku alasan penembakan itu. Pelaku mengatakan bahwa penembakan ini merupakan pembalasan karena ada dua teman-temannya yang ditangkap. Sementara jumlah pelaku yang dilihat ibu korban sebanyak 7 sampai 8 orang.
Dihubungi via telepon selular, Kepala Humas Polda Sulteng Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Suprapto membenarkan kejadian itu.
“Untuk sementara yang kami peroleh dari lapangan informasinya memang seperti itu,” kata Hari. *
Ember
Quote:
PALU, KOMPAS.com – Korban penembakan oleh orang tak dikenal di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah bertambah dua orang lagi. Kedua warga sipil tak bersenjata yang tewas itu bernama Heri Tobio (55) dan Aditya Tetembu (55).
Keduanya adalah warga Desa Tangkura yang biasa bekerja di kebun Banua Ose, Desa Tangkura. Saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (16/1/2015), Kepala Kepolisian Resor Poso, AKBP Ronny Suseno mengatakan, jasad kedua warga ditemukan tidak jauh dari lokasi penembakan Tommy Alipa (22) alias Dolvi, yaitu di dalam kebun Banua Ose.
“Setelah Tommy kita evakuasi, ada laporan warga lagi kalau mereka menemukan dua orang mayat lagi,” kata Ronny.
Menurut Ronny, kedua mayat itu ditemukan dengan kondisi luka tembak. Sementara itu, kasus kekerasan bersenjata di Poso yang terjadi secara sproradis itu, menurut Kepala Polres Poso dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata.
“Pelaku kekerasan bersenjata terhadap warga sipil di wilayah pegunungan ini, merupakan jaringan kelompok teroris pimpinan Santoso cs. Dan sekarang kita tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut,” kata Ronny.
Ember
Quote:
POSO, KABAR SELEBES – Aksi penembakan warga oleh sekelompok orang bersenjata di Desa Tangkura Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso Kamis (15/1/2014) diduga terkait dengan penangkapan warga oleh Densus 88.
Dugaan ini dikuatkan dengan pernyataan salah seorang pelaku penembakan kepada ibu korban sesaat setelah penembakan terhadap korban Tomi Alipa (22) di kebunnya di Desa Tangkura.
“Ini pembalasan karna ada dua orang teman-teman saya yg ditangkap,” kata salah seorang dari kelompok itu kepada ibu korban seperti dijelaskan Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno saat live by phone dengan tvOne kamis malam.
Menurut Ronny Suseno, kelompok tersebut bahkan menyandera satu keluarga yang sedang berkebun di desa tersebut. Keluarga tersebut dibawa ke dalam hutan di Desa Tangkura. Belum diketahui bagaimana nasib keluarga tersebut.
“Kami menduga orang-orang tersebut adalah bagian dari kelompok Santoso,” tegas Ronny.
Dalam sepekan Densus 88 dan kepolisian di Poso sudah menangkap 6 orang di Poso yang diduga terlibat dengan jaringan santoso dan daeng koro. keenam orang tersebut masing masing berinisial R, S, H, R, A, dan I.
Sedangkan satu warga Desa Pandajaya Pendolo, Poso berinisial IS tewas tertembak oleh tim densus 88 saat akan di tangkap di wilayah Luwu Timur Sulawesi Selatan.
Ketujuh orang yang diduga terkait dan terlibat dalam jaringan Daeng Koro dan Santoso tersebut tidak ada dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis oleh kepolisian. Paling akhir pihak kepolisian merilis 20 nama dan foto DPO pada pekan lalu. (Abdee)
Ember
Menurut keterangan teman yang ada di Poso, satu korban ditemukan cuma kepalanya di atas gerobak, satu lagi kepalanya & tangannya dipotong dan matanya dicungkil. Yang ditembak itu didepan ibunya yang sama-sama pulang dari kebun.
Kalau diliat dari cara kerja kelompok ini, jadi ingat kelompok yang itu yang ada di timteng sono

Ini poso udah berasa kaya afganistan aja