Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

diamondgirl65Avatar border
TS
diamondgirl65
Tujuan Apa Dibalik Penyerangan Kantor Majalah Charlie Hebdo?
Tujuan Apa Dibalik Penyerangan Kantor Majalah Charlie Hebdo?
Menyambut tahun baru 2015, Eropa dihebohkan dengan serangan bersenjata dikantor majalah Charlie Hebdo milik orang Yahudi. Apa motifnya? Masih menjadi misteri. Walaupun ditengah penyerangan, seorang tersangka meneriakan “takbir”, namun demikian Presiden Prancis mengatakan serangan tersebut tidak terkait dengan agama Islam. Benarkah demikian?

Melihat kebelakang, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius menegaskan kembali sikap konsisten Prancis, yang merupakan salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan memutuskan status satu negara peninjau non-anggota, Palestina. “Anda tahu bahwa selama bertahun-tahun sikap konsisten Prancis mengakui negara Palestina,” katanya. Bahkan mantan presiden Prancis Francois Mitterrand mempertahankan dukungan ke Palestina dalam pidatonya tahun 1982 di parlemen Israel.

Melihat dari hal tersebut, penyerang kantor Charlie Hebdo bisa jadi siapa saja, termasuk Negara / Oknum yang ingin merusak citra Islam di Prancis. Kemudian Pada 13 Januari 2015 Prancis memutuskan untuk tetap memberi dukungan kemerdekaan untuk Negara Palestina. Walaupun baru saja mengalami penyerangan yang katanya si meneriakan “Takbir”. Bisa jadi Prancis sudah dapat mengira siapa oknum dibalik penyerang tersebut, namun tetap memilih bungkam untuk tidak memperpanjang situasi konflik. Sungguh tindakan yang bijaksana….

Tidak berhenti disitu, Redaksi Charlie Hebdo akan menerbitkan majalah yang memuat kartun Nabi Muhammad lebih awal. Sebelumnya terencana 60.000 ditingkatkan menjadi 3 juta kopian dan diterbitkan dalam 16 bahasa dan diedarkan keseluruh dunia. Ada dua kemungkinan, pertama majalah ini memang sengaja mau memancing umat Islam agar “mengamuk” dan tentunya berdampak merusak citra Islam di Dunia khususnya Prancis. Kedua mungkin konflik tersebut memang diciptakan sebagai teknik pemasaran yang membantu majalah Charlie Hebdo semakin terkenal di Dunia. Tentunya Dunia sudah menunggu-nunggu majalah yang mengjadi konflik tersebut dan berani membayar. Jika kemungkinan kedua ini benar, kasian sekali pihak korban dan keluarga telah dijadikan tumbal demi kepentingan pemasaran.

Oleh karena itu, agar citra Islam tidak rusak di Dunia khususnya di Prancis, dan untuk membantu saudara-saudara muslim di Palestina mendapat dukungan. Baiknya umat muslim di Dunia khususnya Indonesia tidak terprofokasi atas majalah tersebut. Perlihatkanlah Islam yang penuh kasih sayang dan lemah lembut. Sikapi masalah tersebut dengan cara baik tanpa menimbulkan radikalisasi. Karena banyak cara menghentikan peredaran majalah tersebut, contohnya bisa dengan cara meminta bantuan dari Pemerintahan Prancis. Melihat Prancis sebagai Negara yang memiliki toleransi antar umat beragama yang tinggi, Pemerintah Prancis pasti mau membantu.

Sudah saatnya masyarakat muslim Indonesia memperlihatkan sisi Islam yang Rahmatan min Al’amin, agar Islam tidak lagi di jadikan kambing hitam terkait gerakan-gerakan radikal maupun terorisme. Kadang kita tidak sadar, kita sendiri yang merusak citra Islam.
0
2K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan