- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bripda Taufiq Polisi Termiskin di Indonesia


TS
lolobig
Bripda Taufiq Polisi Termiskin di Indonesia
Ini kisah seorang polisi yang hidup dibawah garis kemiskinan serta perjuangannya untuk bangkit dari keterpurukan sampai akhirnya menjadi polisi.
Quote:
Bripda Taufiq Polisi Termiskin di Indonesia
Jangankan rekening gendut, kendaraan saja, Polisi ini belum punya dan untuk pergi ke kantornya di Polda DIY, Bripda Taufiq biasa berlari. Sebelum azan subuh berkumandang, Bripda Taufiq Hidayat sudah siap dengan seragam polri dan usai salat, dia menyelinap keluar dari rumahnya untuk berlari menuju tempatnya kerja di Polda DIY.
Bripda Taufiq adalah lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) 2014. Kini ia tinggal di bangunan bobrok berukuran 4 x 7 meter. Anggota dari Sabhara Polda DIY itu tinggal bersama ayah dan ketiga adiknya di sebuah bangunan bekas kandang sapi berukuran 4 x 7 meter di Yogyakarta.
Meski berangkat ke kantor di pagi buta, Bripda Taufiq beberapa kali terlambat, dan komandannya pun menanyakan alasan kenapa Bripda Taufiq sering terlambat.
“Saya bilang nggak punya kendaraan, jadi harus lari dari Jongke ke sini,” katanya, seperti dikutip Merdeka.com, Kamis (15/1/2015)
Melihat kondisi anak buahnya, Wadir Sabhara Polda DIY, AKBP Prihartono merasa tersentuh. Terlebih setelah mengetahui rumah Bripda Taufiq yang berada di tengah-tengah kandang sapi. Dia pun meminjamkan sepeda motor miliknya untuk dipakai Bripda Taufiq.
“Saya pinjamkan motor pribadi saya, bukan membeda-bedakan dengan yang lain, tapi cerita Taufiq membuat saya bangga, perjuangannya untuk menjadi polisi benar-benar luar biasa. Tidak cuma tidur di kandang sapi, jalan dari rumahnya ke Polda aja dia lakukan,” tandasnya.
Meski sudah dipinjami sepeda motor, Bripda Taufiq tetap memilih tidur di Polda. Hal itu ia lakukan bukan karena takut terlambat, tapi dia merasa kasihan melihat ayahnya yang tidur di bak mobil.
“Kalau saya tidur di rumah bapak tidur di luar, saya mending tidur di Polda biar bapak tidur di dalam rumah. Tapi kadang juga kepikiran adik-adik saya, tidurnya gimana di sana, apalagi kalau hujan,” tuturnya
Meski tidur di Polda, polisi ini menjenguk ayah dan adik-adiknya setiap hari untuk melihat ayah dan adik-adiknya.
Sumber


Jangankan rekening gendut, kendaraan saja, Polisi ini belum punya dan untuk pergi ke kantornya di Polda DIY, Bripda Taufiq biasa berlari. Sebelum azan subuh berkumandang, Bripda Taufiq Hidayat sudah siap dengan seragam polri dan usai salat, dia menyelinap keluar dari rumahnya untuk berlari menuju tempatnya kerja di Polda DIY.
Bripda Taufiq adalah lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) 2014. Kini ia tinggal di bangunan bobrok berukuran 4 x 7 meter. Anggota dari Sabhara Polda DIY itu tinggal bersama ayah dan ketiga adiknya di sebuah bangunan bekas kandang sapi berukuran 4 x 7 meter di Yogyakarta.
Meski berangkat ke kantor di pagi buta, Bripda Taufiq beberapa kali terlambat, dan komandannya pun menanyakan alasan kenapa Bripda Taufiq sering terlambat.
“Saya bilang nggak punya kendaraan, jadi harus lari dari Jongke ke sini,” katanya, seperti dikutip Merdeka.com, Kamis (15/1/2015)
Melihat kondisi anak buahnya, Wadir Sabhara Polda DIY, AKBP Prihartono merasa tersentuh. Terlebih setelah mengetahui rumah Bripda Taufiq yang berada di tengah-tengah kandang sapi. Dia pun meminjamkan sepeda motor miliknya untuk dipakai Bripda Taufiq.
“Saya pinjamkan motor pribadi saya, bukan membeda-bedakan dengan yang lain, tapi cerita Taufiq membuat saya bangga, perjuangannya untuk menjadi polisi benar-benar luar biasa. Tidak cuma tidur di kandang sapi, jalan dari rumahnya ke Polda aja dia lakukan,” tandasnya.
Meski sudah dipinjami sepeda motor, Bripda Taufiq tetap memilih tidur di Polda. Hal itu ia lakukan bukan karena takut terlambat, tapi dia merasa kasihan melihat ayahnya yang tidur di bak mobil.
“Kalau saya tidur di rumah bapak tidur di luar, saya mending tidur di Polda biar bapak tidur di dalam rumah. Tapi kadang juga kepikiran adik-adik saya, tidurnya gimana di sana, apalagi kalau hujan,” tuturnya
Meski tidur di Polda, polisi ini menjenguk ayah dan adik-adiknya setiap hari untuk melihat ayah dan adik-adiknya.
Sumber


Quote:
Ikut Prihatin, Ahok Telepon Polisi Miskin Bripda Taufik
FASTNEWS, Jakarta (15/1)– Kehidupan polisi muda Bripda M. Taufik Hidayat cukup memprihatinkan. Pria kelahiran 20 Maret 1995 asal Sleman Yogyakarta ini meski terbatas ekonomi namun tak patah semangat untuk mengagapai cita-citanya menjadi polisi.
Bripda Taufik berasal dari keluarga tidak mampu dan saat ini tinggal di bangunan bekas kandang sapi. Setelah lulus dengan pangkat Bripda, Taufik menjalani karier pertamanya di Direktorat Sabhara Polda DI Yogyakarta. Namun, karena tidak punya biaya dan kendaraan, setiap pagi saat berangkat dinas, ia pun rela berjalan kaki sekitar 7 kilometer dari rumahnya di Dusun Jongke Tengah RT 04 RW 23 Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, menuju Mapolda DIY.
Kehidupan ekonomi Bripda Taufik yang cukup miris mengundang empati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok mengaku sangat prihatin dengan kehidupan yang dialami oleh Bripda Taufik. Ahok pun membenarkan bahwa ia telah menghubungi Bripda Taufik melalui telepon.
"Saya melihat berita tentang Bripda Taufik di media online. Saya meminta nomor teleponnya Bripda Taufik lalu saya telepon dia. Tetapi dia tidak mengangkat telepon saya, mungkin dia tidak mengenali nomor telepon saya", jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Ahok pun kemudian menginstruksikan kepada staf pribadinya yaitu Ririn, untuk menghubungi Bripda Taufik. Ahok juga mengungkapkan bahwa ia hanya ingin berbincang-bincang dengan Bripda Taufik.
"Saya hanya ingin berbincang-bincang dengan dia. Mau tanya berbagai hal juga," kata Ahok. FN - Menggi
Sumber
FASTNEWS, Jakarta (15/1)– Kehidupan polisi muda Bripda M. Taufik Hidayat cukup memprihatinkan. Pria kelahiran 20 Maret 1995 asal Sleman Yogyakarta ini meski terbatas ekonomi namun tak patah semangat untuk mengagapai cita-citanya menjadi polisi.
Bripda Taufik berasal dari keluarga tidak mampu dan saat ini tinggal di bangunan bekas kandang sapi. Setelah lulus dengan pangkat Bripda, Taufik menjalani karier pertamanya di Direktorat Sabhara Polda DI Yogyakarta. Namun, karena tidak punya biaya dan kendaraan, setiap pagi saat berangkat dinas, ia pun rela berjalan kaki sekitar 7 kilometer dari rumahnya di Dusun Jongke Tengah RT 04 RW 23 Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, menuju Mapolda DIY.
Kehidupan ekonomi Bripda Taufik yang cukup miris mengundang empati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok mengaku sangat prihatin dengan kehidupan yang dialami oleh Bripda Taufik. Ahok pun membenarkan bahwa ia telah menghubungi Bripda Taufik melalui telepon.
"Saya melihat berita tentang Bripda Taufik di media online. Saya meminta nomor teleponnya Bripda Taufik lalu saya telepon dia. Tetapi dia tidak mengangkat telepon saya, mungkin dia tidak mengenali nomor telepon saya", jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Ahok pun kemudian menginstruksikan kepada staf pribadinya yaitu Ririn, untuk menghubungi Bripda Taufik. Ahok juga mengungkapkan bahwa ia hanya ingin berbincang-bincang dengan Bripda Taufik.
"Saya hanya ingin berbincang-bincang dengan dia. Mau tanya berbagai hal juga," kata Ahok. FN - Menggi
Sumber
Quote:
Kisah Polisi Miskin Sentuh Hati Ahok : Mau Motor Seperti Apa, Saya yg bayar
Debroo.com- Kisah seorang polisi yang hidup dibawah garis kemiskinan serta perjuangannya untuk bangkit dari keterpurukan sampai akhirnya menjadi polisi, rupanya menyentuh hati Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok berusaha menghubungi anggota Sabhara Polda DIY, Bripda Muhammad Taufiq Hidayat, yang dikenal kesederhanaanya itu. Melalui stafnya yang bernama Ririn, Ahok menyampaikan niatnya membelikan sepeda motor untuk Bripda Taufiq.
Baca Juga Kisahnya
“Ini Pak Ahok mau membelikan motor, nanti silakan pilih motor apa? Mau belinya di mana? Kita yang bayar,” kata Ririn lewat telepon yang diloudspeaker oleh Bripda Taufiq, Kamis (15/1).
Mendengar itu, Bripda Taufiq malah bingung. Dia kemudian memberikan teleponnya kepada Wadir Sabhara Polda DIY, AKBP Pri Hartono yang merupakan atasannya.
Menjawab telepon tersebut, Pri mengatakan pada dasarnya Bripda Taufiq menerima pemberian motor tersebut, namun karena terikat kedinasan, Bripda Taufiq bingung dan hendak berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dir Sabhara, Kompol Yulza S.
“Ibu Ririn, nanti saya akan komunikasikan, karena ini Taufiq bingung, dia baru masuk jadi belum tahu harus bertindak seperti apa,” jawabnya.
Saat ditanya ingin motor jenis apa, Bripda Taufiq tidak tahu jenis motor apa yang diinginkannya.
“Nggak pengen yang gimana-gimana yang penting bisa jalan buat kerja,” katanya singkat.
Sebelumnya ada salah seorang anggota polisi, Kompol Dedi Murti Haryadi yang bertugas di Poso menelpon Bripda Taufiq. Dia bermaksud memberi kambing untuk dipelihara di dekat rumah Bripda Taufiq.
“Saya kurang tahu jabatannya apa, tapi beliau mau memberi saya kambing,” terangnya.
Nama Bripda Taufiq ini mencuri perhatian masyarakat setelah dia diketahui tinggal di sebuah kandang sapi di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman. Dia tinggal di rumah tersebut bersama ayah dan tiga orang adiknya.
Sumber
Debroo.com- Kisah seorang polisi yang hidup dibawah garis kemiskinan serta perjuangannya untuk bangkit dari keterpurukan sampai akhirnya menjadi polisi, rupanya menyentuh hati Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok berusaha menghubungi anggota Sabhara Polda DIY, Bripda Muhammad Taufiq Hidayat, yang dikenal kesederhanaanya itu. Melalui stafnya yang bernama Ririn, Ahok menyampaikan niatnya membelikan sepeda motor untuk Bripda Taufiq.
Baca Juga Kisahnya
“Ini Pak Ahok mau membelikan motor, nanti silakan pilih motor apa? Mau belinya di mana? Kita yang bayar,” kata Ririn lewat telepon yang diloudspeaker oleh Bripda Taufiq, Kamis (15/1).
Mendengar itu, Bripda Taufiq malah bingung. Dia kemudian memberikan teleponnya kepada Wadir Sabhara Polda DIY, AKBP Pri Hartono yang merupakan atasannya.
Menjawab telepon tersebut, Pri mengatakan pada dasarnya Bripda Taufiq menerima pemberian motor tersebut, namun karena terikat kedinasan, Bripda Taufiq bingung dan hendak berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dir Sabhara, Kompol Yulza S.
“Ibu Ririn, nanti saya akan komunikasikan, karena ini Taufiq bingung, dia baru masuk jadi belum tahu harus bertindak seperti apa,” jawabnya.
Saat ditanya ingin motor jenis apa, Bripda Taufiq tidak tahu jenis motor apa yang diinginkannya.
“Nggak pengen yang gimana-gimana yang penting bisa jalan buat kerja,” katanya singkat.
Sebelumnya ada salah seorang anggota polisi, Kompol Dedi Murti Haryadi yang bertugas di Poso menelpon Bripda Taufiq. Dia bermaksud memberi kambing untuk dipelihara di dekat rumah Bripda Taufiq.
“Saya kurang tahu jabatannya apa, tapi beliau mau memberi saya kambing,” terangnya.
Nama Bripda Taufiq ini mencuri perhatian masyarakat setelah dia diketahui tinggal di sebuah kandang sapi di Jongke Tengah, Sendangadi, Mlati, Sleman. Dia tinggal di rumah tersebut bersama ayah dan tiga orang adiknya.
Sumber
Quote:
Polisi Senior Patungan untuk Uang Makan Bripda M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA- Meski telah resmi menjadi anggota kepolisian dan bertugas di Dit Sabhara Polda DIY, Bripda M Taufik belum menerima gaji pertamanya. Mendengar cerita tentang kondisi kehidupan Bripda M Taufik, senior-seniornya di Dit Sabhara Polda DIY patungan untuk membantu uang makan sehari-hari.
"Dia kan belum menerima gaji pertama dan memang tidak punya uang," kata Wakil Direktur Sabhara Polda DIY AKBP Prihartono, Kamis (15/1/2015).
Senior-senior Taufik di Dit Sabhara Polda DIY pun berinisiatif mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan keluarga polisi yang tinggal di rumah bekas kandang sapi tersebut.
"Ya, ada yang Rp 20.000, ada yang Rp 30.000. Seikhlasnya, mereka memang inisiatif sendiri membantu," katanya. [BACA: Ahok Sumbang Sepeda Motor untuk Bripda Taufik.
Satu hari lalu, dari pengumpulan sumbangan itu, Bripda M Taufik mendapat Rp 370.000.
Selain membantu dengan uang, lanjut Prihartono, senior-seniornya juga menjamin makan sehari-hari Bripda M Taufik saat berdinas di Dit Sabhara Polda DIY sehingga setiap hari Bripda M Taufik tak perlu takut tidak bisa makan.
"Makan sehari-hari saat dinas sudah dijamin senior-seniornya di sini. Setiap hari," ucapnya.
Para seniornya rela membantu Bripda M Taufik karena memandang semangat dan perjuangan Taufik untuk menjalani hidup dan meraih cita-citanya sebagai anggota kepolisian sangat besar. Bahkan, semangat itu mengilhami anggota Sabhara Polda DIY untuk menjadi yang terbaik.
"Semangat M Taufik telah menjadi spirit anggota Sabhara di sini,"
pungkasnya.


Sumber
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA- Meski telah resmi menjadi anggota kepolisian dan bertugas di Dit Sabhara Polda DIY, Bripda M Taufik belum menerima gaji pertamanya. Mendengar cerita tentang kondisi kehidupan Bripda M Taufik, senior-seniornya di Dit Sabhara Polda DIY patungan untuk membantu uang makan sehari-hari.
"Dia kan belum menerima gaji pertama dan memang tidak punya uang," kata Wakil Direktur Sabhara Polda DIY AKBP Prihartono, Kamis (15/1/2015).
Senior-senior Taufik di Dit Sabhara Polda DIY pun berinisiatif mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan keluarga polisi yang tinggal di rumah bekas kandang sapi tersebut.
"Ya, ada yang Rp 20.000, ada yang Rp 30.000. Seikhlasnya, mereka memang inisiatif sendiri membantu," katanya. [BACA: Ahok Sumbang Sepeda Motor untuk Bripda Taufik.
Satu hari lalu, dari pengumpulan sumbangan itu, Bripda M Taufik mendapat Rp 370.000.
Selain membantu dengan uang, lanjut Prihartono, senior-seniornya juga menjamin makan sehari-hari Bripda M Taufik saat berdinas di Dit Sabhara Polda DIY sehingga setiap hari Bripda M Taufik tak perlu takut tidak bisa makan.
"Makan sehari-hari saat dinas sudah dijamin senior-seniornya di sini. Setiap hari," ucapnya.
Para seniornya rela membantu Bripda M Taufik karena memandang semangat dan perjuangan Taufik untuk menjalani hidup dan meraih cita-citanya sebagai anggota kepolisian sangat besar. Bahkan, semangat itu mengilhami anggota Sabhara Polda DIY untuk menjadi yang terbaik.
"Semangat M Taufik telah menjadi spirit anggota Sabhara di sini,"
pungkasnya.


Sumber
Quote:
Berikut Foto2 nya
Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Semoga kisah kehidupan Bripda Taufiq ini boleh menjadi inspirasi bagi kita semua bagaimana cara kita mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Dan semoga kisah ini juga boleh menginspirasi seluruh polisi2 di indonesia.










Diubah oleh lolobig 15-01-2015 16:52
0
52.4K
Kutip
591
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan