Quote:
Pendiri Charlie Hebdo Salahkan Redaktur yang Tewas
Paris - Henri Roussel, 80 tahun, salah satu pendiri Majalah Charlie Hebdo menyalahkan para redaktur sebagai penyebab serangan maut yang menewaskan 12 orang beberapa hari lalu. Dalam tulisannya di majalah sayap kiri Prancis, Nouvel Obs, Henri menyalahkan Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stéphane Charbonnier atau Charb yang tewas dalam peristiwa itu karena telah memaksa timnya untuk menerbitkan kartun yang provokatif.
Dikutip dari Telegraph, Henri yang menggunakan nama pena Delfeil de Ton di Nouvel Obs mengatakan Charb adalah teman yang baik. “Tapi dia juga sangat keras kepala,” kata dia dikutip pada Jumat 16 Januari 2015. “Saya tidak mengerti kenapa dia merasa perlu untuk membawa anak buahnya melakukan kesalahan yang sama.”
Henri ingat, pada 2011 Kantor Charlie Hebdo dibakar setelah menerbitkan kartun Muhammad. Seharusnya, kata dia, para awak redaksi Charlie Hebdo tidak melakukan itu. Tapi Charb mengulanginya lagi pada September 2012. Henri kemudian menulis, “Kami (tim Charlie Hebdo) terlalu bodoh untuk mengambil resiko itu, kami pikir, kami kebal. Tapi setelah bertahun-tahun melaukan provokasi, maka tibalah saatnya provokasi itu berbalik kepada kami.”
Tulisan Henri itu memicu kemarahan Richard Malka, pengacara yang telah bekerja untuk Charlie Hebdo selama 22 tahun. Dalam pesannya kepada Mathieu Pigasse, salah satu pemilik Nouvel Obs, Malka mengatakan Charb bahkan belum dimakamkan, "Dan media Anda menerbitkan tulisan yang sangat beracun tentang dia.”
Salah satu redaktur di Nouvel Obs berkilah dengan mengatakan pihaknya menerbitkan tulisan Henri itu dengan dasar kebebasan berekspresi. Tim redaksi juga beralasan, Henri merupakan salah satu pendiri Charlie Hebdo yang opininya layak disiarkan, meskipun menyakitkan.
Henri memang dikenal kerap mengkritik majalah yang dia dirikan pada 1970. Dia menuduh tim redaksi yang dipimpin Charb telah mengubah Charlie Hebdo menjadi organisasi zionis dan Islamfobia. Henri sendiri enggan menanggapi polemik yang timbul akibat tulisannya. “Saya enggan berkomentar.”
SUMBER.............
Masa sih, pendiri Charlie Hebdo enggak tahu kalo kartun yang diedarkan majalahnya bisa menimbulkan polemik antar umat beragama, terlalu ganjil komentarnya, enggak mau disalahin!!!!!!!