- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Operasi Antiteror di Belgia, Dua Tersangka Militan Ditembak Mati


TS
sigsigsig
Operasi Antiteror di Belgia, Dua Tersangka Militan Ditembak Mati
Quote:
Jumat, 16 Januari 2015 | 10:02 Email
Operasi Antiteror di Belgia, Dua Tersangka Militan Ditembak Mati

Polisi Belgia berjaga di sebuah jalan di Verviers, Belgia (sumber: Miami Herald)
Verviers - Polisi Belgia menembak mati dua tersangka militan dalam baku tembak, Kamis (15/1) waktu setempat, saat operasi besar-besaran digelar untuk mencegah serangan teroris dalam waktu dekat.
Insiden itu juga menjadi peringatan bagi negara-negara lain di Eropa bahwa ancaman teroris belum surutsetelah serangan brutal yang menewaskan 17 orang di Paris.
Pria ketiga yang diduga komplotan militan ditangkap setelah terjadinya insiden berdarah di timur Kota Verviers, dekat perbatasan Jerman, yang mengincar salah satu sel kelompok anak muda Eropa yang dikabarkan baru kembali dari Suriah.
Polisi juga melakukan penyisiran di puluhan area Brussels dan pinggiran kota dalam sebuah razia setelah terjadinya serangan brutal militan di kantor majalah Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi di Paris.
"Sel operasional ini berisi 10 orang, sebagian di antaranya telah kembali dari Suriah, yang akan melakukan serangan signifikan di Belgia," kata Thierry Werts, pejabat Kejaksaan federal Belgia, dalam konferensi pers di Brussels.
"Dalam pencarian, tersangka tertentu langsung menembak pasukan khusus polisi dengan senjata otomatis. Mereka melepaskan tembakan selama beberapa menit. Dua tersangka terbunuh dan tersangka ketiga ditangkap."
Perdana Menteri Charles Michel mengatakan penyerbuan itu menunjukkan kebulatan tekad Belgia memerangi orang yang menyebarkan teror.
Otoritas Belgia meningkatkan status keamanan hingga tingkat kewaspadaan tertinggi kedua di gedung-gedung perkantoran dan menyatakan bahwa serangan militan telah mengincar polisi.
Tidak ada polisi atau warga sipil yang mengalami luka-luka dalam operasi di Verviers, kota yang memiliki banyak penduduk Muslim dan hanya berjarak 125 kilometer dari Brussels.
Dalam rekaman video yang disiarkan televisi Belgia, tembakan senjata dan ledakan terdengar berlansung selama beberapa menit dan kobaran api tiba-tiba muncul di salah satu bangunan.
Werts mengatakan, "Bahkan setelah salah satu tersangka tersungkur di tanah dengan luka-luka, dia tetap terus menembak."
Sekitar 325 orang telah meninggalkan Belgia untuk berperang bersama kelompok Negara Islam (IS) di Irak dan Suriah, menurut pejabat setempat. Jumlah itu membuat Belgia menjadi negara yang warganya menjadi militan terbanyak di Eropa.
Pada Mei 2014, seorang tersangka militan menembak mati empat orang di Museum Yahudi di Brussels. Mehdi Nemmouche, warga berkebangsaan Prancis yang pernah ke Suriah, telah didakwa membunuh.
Sementara pria yang menjadi target di bekas toko kue di Verviers telah diintai sejak mereka kembali dari Suriah seminggu lalu dan diyakini akan meluncurkan serangan di Belgia, kata jaksa.
Awalnya jaksa mengatakan insiden ini tidak terkait dengan serangan di Paris. Namun, pada Kamis pagi, para penyidik mengatakan mereka menduga seorang tersangka militan Belgia itu menyuplai senjata bagi Amedy Coulibaly, pria bersenjata yang menyerang supermarket Yahudi di Paris.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:AFP
Operasi Antiteror di Belgia, Dua Tersangka Militan Ditembak Mati
Polisi Belgia berjaga di sebuah jalan di Verviers, Belgia (sumber: Miami Herald)
Verviers - Polisi Belgia menembak mati dua tersangka militan dalam baku tembak, Kamis (15/1) waktu setempat, saat operasi besar-besaran digelar untuk mencegah serangan teroris dalam waktu dekat.
Insiden itu juga menjadi peringatan bagi negara-negara lain di Eropa bahwa ancaman teroris belum surutsetelah serangan brutal yang menewaskan 17 orang di Paris.
Pria ketiga yang diduga komplotan militan ditangkap setelah terjadinya insiden berdarah di timur Kota Verviers, dekat perbatasan Jerman, yang mengincar salah satu sel kelompok anak muda Eropa yang dikabarkan baru kembali dari Suriah.
Polisi juga melakukan penyisiran di puluhan area Brussels dan pinggiran kota dalam sebuah razia setelah terjadinya serangan brutal militan di kantor majalah Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi di Paris.
"Sel operasional ini berisi 10 orang, sebagian di antaranya telah kembali dari Suriah, yang akan melakukan serangan signifikan di Belgia," kata Thierry Werts, pejabat Kejaksaan federal Belgia, dalam konferensi pers di Brussels.
"Dalam pencarian, tersangka tertentu langsung menembak pasukan khusus polisi dengan senjata otomatis. Mereka melepaskan tembakan selama beberapa menit. Dua tersangka terbunuh dan tersangka ketiga ditangkap."
Perdana Menteri Charles Michel mengatakan penyerbuan itu menunjukkan kebulatan tekad Belgia memerangi orang yang menyebarkan teror.
Otoritas Belgia meningkatkan status keamanan hingga tingkat kewaspadaan tertinggi kedua di gedung-gedung perkantoran dan menyatakan bahwa serangan militan telah mengincar polisi.
Tidak ada polisi atau warga sipil yang mengalami luka-luka dalam operasi di Verviers, kota yang memiliki banyak penduduk Muslim dan hanya berjarak 125 kilometer dari Brussels.
Dalam rekaman video yang disiarkan televisi Belgia, tembakan senjata dan ledakan terdengar berlansung selama beberapa menit dan kobaran api tiba-tiba muncul di salah satu bangunan.
Werts mengatakan, "Bahkan setelah salah satu tersangka tersungkur di tanah dengan luka-luka, dia tetap terus menembak."
Sekitar 325 orang telah meninggalkan Belgia untuk berperang bersama kelompok Negara Islam (IS) di Irak dan Suriah, menurut pejabat setempat. Jumlah itu membuat Belgia menjadi negara yang warganya menjadi militan terbanyak di Eropa.
Pada Mei 2014, seorang tersangka militan menembak mati empat orang di Museum Yahudi di Brussels. Mehdi Nemmouche, warga berkebangsaan Prancis yang pernah ke Suriah, telah didakwa membunuh.
Sementara pria yang menjadi target di bekas toko kue di Verviers telah diintai sejak mereka kembali dari Suriah seminggu lalu dan diyakini akan meluncurkan serangan di Belgia, kata jaksa.
Awalnya jaksa mengatakan insiden ini tidak terkait dengan serangan di Paris. Namun, pada Kamis pagi, para penyidik mengatakan mereka menduga seorang tersangka militan Belgia itu menyuplai senjata bagi Amedy Coulibaly, pria bersenjata yang menyerang supermarket Yahudi di Paris.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:AFP
Number One
Benelux harus lebih giat awasin para terroris sebelum kejadian di Paris terulang

0
1.8K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan