Warning!!!
Trid ini tidak bermaskud menghina,menjelek-jelekkan maupun memojokkan pihak tertentu. Melainkan Murni Sebuah kritik. Jadi…jgn ada yg gagal faham ya gan.
Perbedaan Mengenai Kritik dan Penghinaan Sudah Ane Bahas di Mari
-Charlie Hebdo VS Terorisme- Siapa Benar??
Trid Ini Repost?? Oo Tidak, Tema sama Pembahasan Berbeda. Trid yg saat ini sedang menjadi HT mengenai kasus ini hanya memberikan info akan kejadian tersebut. Tapi disini ane mengajak agan untuk berdiskusi. Jadi,,,Baca ampe bawah ya gan, jgn sampe ada yg salah faham.

Satu lagi blunder jokowi, Setelah akhir-akhir ini dikatakan gagal memenuhi sebagian janji masa kampanyenya yang sangat enak untuk didengar. Dan juga blunder menaikan harga BBM di masa yang kurang tepat. Kini Kepercayaan masyarakat akan kinerja jokowi kembali dipertanyakan setelah Sang Presiden berhasil menjadikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Calon tunggal Kapolri Yang ternyata,,Dijadikan tersangka Korupsi oleh KPK hari ini.
Thread ini terinspirasi ketika TS menonton acara berita di Televisi yg membahas kasus ini. Namun dalam acara tersebut tidak dibahas kenapa Jokowi berani mengambil keputusan menjadikan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Calon Tunggal Kapolri, Tanpa mengkonfirmasikannya dulu ke KPK dan PPATK. Maka dari itu TS disini ingin mengajak agan sekalian untuk membahas kasus tersebut.
Ada satu hal yg membuat TS bingung mengenai jokowi yg mengambil keputusan tersebut yg padahal, KPK sudah menetapkan Rapor merah kepada budi gunawan ketika dia diajukan namanya ke KPK dan PPATK untuk dijadikan calon menteri dalam kabinet Jokowi.

Pertanyaannya : Kenapa Pak Presiden Berani Mengangkatnya Menjadi Calon Tunggal Kapolri,Padahal Beliau Sudah Tau Akan Rapor Merah Yang Disandangnya Dari KPK dan PPATK??

1. Tidak tahu

Sungguh naïf kalo dikatakan jokowi tidak tau mengenai cap merah dari KPK dan PPATK yang disandang oleh komjen pol Budi Gunawan.

Pertama :Jauh –jauh hari sebelumnya, ketika Jokowi memasukan nama Budi Gunawan sebagai bakal calon menteri dalam kabinetnya, Kpk dan PPATK sudah memberikan rapor merah kepada tokoh satu ini. Mari kita lihat Kicauan yang diambil dari Twitt mantan ketua PPATK Yunus Husein



Kedua :Yang lebih membingungkan lagi ketika jokowi menjadikan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri bisa dikatakan sebagai “Maksa”. Padahal,Jauh – jauh hari ketika Abraham Samad sebagai ketua KPK menyampaikan Rapor merah beberapa tokoh yg menjadi Balon menteri Jokowi Pernah menegaskan, “ Jika dipaksakan orang2 ini untuk dijadikan menteri, maka jgn salahkan KPK jika suatu saat orang2 tersebut kami tangkap”.
Dan kenapa Jokowi tidak mengindahkan peringatan ini, dengan menjadikan Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri tanpa memverifikasikannya dulu ke KPK???.

2. Bodoh

Ups Hati2 dengan Kata Ini

Apakah agan rela presiden kita disebut Bodoh?? Kan tidak. Ane pun tidak rela. Namun, nampaknya Kebodohan inilah salah satu factor pra-duga kita kenapa jokowi berani menjadikan budi gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Padahal, dengan adanya keputusan ini bisa menurunkan tingkat ketidak percayaan masyarakat akan kinerja jokowi kedepannya.
Dan jokowi sudah diberitahukan akan hal ini jauh-jauh hari

3. Terpaksa??

Benarkah alasan jokowi menjadikan budi gunawan sebagai calon tunggal kapolri merupakan keterpaksaan??? Terpaksa kenapa?? Siapa yg memaksa??
Satu yg perlu diingat oleh agan2 sekalian bahwa, komjen pol Budi gunawan ini merupakan Ajudan Mantan Predisen Megawati dari tahun 2001 – 2004.
Mengingat hal tersebut semakin membuat kita ragu akan kampanye hitam yg dilancarkan org2 tak bertanggung jawab ketika masa2 kampanye presiden. Yang berbunyi “ Jokowi merupakan Calon presiden Boneka”.
Nah loh…Agan rela presiden kita disebut presiden boneka oleh rakyatnya sendiri??? Kan Tidak. Namun sekali lagi, nampaknya salah satu hal ini yg menjadi factor pra-duga kita kenapa Jokowi Berani menjadikan Budi Gunawan Sebagai Calon Tunggal Kapolri.

4. Tidak Peduli

Nah ini yg paling berbahaya, ketika presiden sudah tidak mempedulikan lagi usulan2 dari masyarakat maupun lembaga2 independen pemerhati khusus, ini sudah sangat membuat kita putus asa.
Memang pemilihan Jaksa agung dan Kapolri ini merupakan hak perogratif presiden yg tidak bisa diganggu gugat, akan tetapi, Presiden Jokowi pernah berjanji akan memberikan jabatan kepada orang yang benar2 berintregitas. Dan integritas tentu saja harus melalui beberapa proses seleksi dari berbagai pihak yang berintegritas dalam proses seleksi tersebut.

Sumber :Metro TV, Kompas TV, Twitter Dan Gambar dari Google