SUMUTPOS.CO – Selain bio solar dan bacan, keindahan batu cincin jenis Mata Kucing (Cat’s Eye) juga membuat sejumlah pecinta batu memburunya. Bahkan, salah satu jenis batu yang berada pada peringkat ketiga dibawah zamrud colombia dan berlian ini, sempat menduduki peringkat pertama dalam bursa penjualan batu.
Batu mata kucing terjadi atas pembekuan zat asam yang terlahir dari sifat air dan mengandung sulfur perekat tertinggi selama ribuan tahun lamanya. Batu ini disebut juga ametis cristal terkuat yang mengandung 8 mohs kadar kekerasan batu dengan bentuk urat air mengalir.

Dalam peradaban manusia dimasa keemasan zaman Purwarica Bata Wening, batu mata kucing sangat didewakan sebagai lambang dari keasrian alam, sedangkan di zaman raja agung Zulkarnaen (Zaman setelah Nabiyullah Nuh AS) batu ini telah menduduki tahta tertinggi dengan ditempatkannya pada kursi kebesaran sang kaisar dan mahkota para raja kala itu.

Namun pada masa Nabiyullah Sulaiman AS, batu mata kucing mulai raib keberadaannya dan digantikan dengan batu termulia saat ini yaitu, merah delima, dan baru dimasa kejayaan Wali Songo, kisah batu mata kucing mulai terangkat kembali lewat wasilah seorang putri raja Tarta, Ong Tin, yang datang ke pulau Jawa.

Mata kucing tergolong dalam Chrysoberyl. Efek mata kucing dicapai karena pemotongan cabochon mineral sehingga alur mikroskopis menit berjalan paralel. Ketika cahaya berinteraksi dengan itu garis vertikal cahaya memberikan efek ibarat mata kucing yang aneh.

Chrysoberyl dasarnya adalah aluminat atau berilium dan memiliki rumus kimia BeAl2O4 . Ini tersedia dalam nuansa yang berbeda dari kuning, abu-abu, hitam dan hijau. Masing-masing warna memiliki aplikasi yang berbeda.

“Batu ini punya keunikan tersendiri,” ucap Humas Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU), Bedul. Tentu saja keunikan dari batu ini ada pada coraknya yang terkesan misterius dan efek seperti liris lurus melintang di permukaan yang seakan membelah permukaan batu itu. “Lihat, ada garis lurus di batunya,” ucapnya. “Batu ini kerasnya 8 mohs,”ucapnya
Batu ini juga digolongkan batu permata yang menduduki peringkat ke tiga setelah Zamrud Colombia dan berlian. Sehingga, harganya sangat fantastis. Berkisar dari Rp. 100 juta hingga Rp. 300 juta. “Ini batu permata yang mahal,”katanya. Sebagian batu mata kucing ini memiliki warna kuning madu, coklat kehitaman, abu-abu dan hijau muda. “Warnanya itu ada macam-macam,” tambahnya.

Ternyata, batu jenis mata kucing ini pernah dipakai Presiden I RI, Ir. Soekarno. Tak hanya dia, Susilo Bambang yudhoyono, Soeharto, Fauzi Bowo juga pernah menggunakan batu ini sebagai cincin di jemarinya. “Banyak pejabat yang memakainya,” ujarnya.

Wajar, banyak orang yang ikut mengincar batu ini. Untung-untung, aura kewibawan seperti pemimpin terdahulu itu bisa nular sama sang pemakai batu mata kucing itu. Nah, di Indonesia sendiri, ada batu yang hampir sama dan menyerupai batu mata kucing ini. Rafflesia Cat Eye namanya. Batu yang berasal dari Bengkulu ini bentuknya tak jauh berbeda dengan batu mat kucing. Bedanya hanya pada kehalusannya saja. Jika pada batu mata kucing serat terlihat sangat halus dan mengkilap, pada batu rafflesia agak buram. “Bedanya hanya pada halus dan tidak seratnya itu,”ucap Bedul.

Memang, kedua batu ini mirip dan jika dipakai juga sama-sama keren. Tapi harganya jauh berbanding terbalik. Jika mata kucing terbilang mahal, Rafflesia tergolong murah, mulai dari harga Rp. 3 juta hingga Rp. 8 juta. “Harga Rafflesia lebih murah,” ujarnya.

Hal itu dikarenakan, ketenaran dari batu Rafflesia jauh dibanding batu mata kucing. Jika saja keduanya punya pamor yang sama, bisa jadi batu Rafflesia punya nilai jual yang sama bahkan lebih tinggi dari batu mata kucing. (cr3/trg)




---
ini bukan thread jualan batu ya wak genk..ini cuma thread yang memantau para pecinta batu..kalo ada mau batu..ana bisa ngasih batu ginjal sama batu safir ana harga nego

sumur