- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KEBENCIAN ISLAM DI EROPA MAKIN MENJADI JADI


TS
rayapcomunity
KEBENCIAN ISLAM DI EROPA MAKIN MENJADI JADI


Quote:


Quote:
Rilis Kartun Nabi Lagi, Charlie Hebdo Cetak 3 Juta Eksemplar

Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.
Rilis Kartun Nabi Lagi, Charlie Hebdo Cetak 3 Juta Eksemplar
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah Charlie Hebdo tak berhenti mempublikasikan kartun Nabi Muhammad SAW.
Majalah mingguan itu merilis halaman depan berjudul "tentang penyintas" yang akan terbit Rabu nanti, dengan kartun Nabi di bawahnya.
Isu ini akan menjadi yang pertama sejak dua teroris menyerbu kantor pusat Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari untuk membantai 12 orang sebagai pembalasan atas pemuatan kartun Nabi Muhammad yang bagi banyak kaum muslim dianggap sebagai penghinaan.
Charlie Hebdo malah menyatakan akan mencetak hingga tiga juta kopi untuk edisi mendatang itu, padahal biasanya hanya mencetak 60.000 eksemplar.
Charlie Hebo telah menjadi simbol internasional untuk kebebasan berbicara sejak pembantaian itu dan serangan kedua pada dua hari kemudian ke supermarket Yahudi. Total, 17 orang mati akibat serangan teror ini.
"Hampir empat juta orang --termasuk 1,5 juta orang di Paris menggelar demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Prancis-- berdemonstrasi di seluruh pelosok Prancis untuk mengutuk pembunuhan itu. Mereka membawa spanduk bertuliskan, "Jesuis Charlie" (Saya Charlie), " demikian AFP.
Quote:
Pascaserangan Charlie Hebdo, Masjid-Masjid Prancis Diserang

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Beberapa masjid yang berada di Prancis menjadi sasaran penyerangan sejumlah kelompok, pascainsiden di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo.
Dikutip dari Daily Star, sebuah ledakan terjadi di toko kebab dekat masjid di kota timur Prancis, Villefranche-sur-Saone, Kamis (8/1). Pihak berwenang mengabarkan tidak ada korban jiwa dalam insiden.
"Ini adalah tindakan kriminal," kata seorang pejabat lokal yang tak mau disebut namanya.
Ia mengatakan polisi segera melakukan menyelidikan pasca kejadian. Serangan tersebut disinyalir tidak ada hubungannya dengan serangan berdarah di majalah Paris Chalie Hebdo.
Meski demikian, AFP melaporkan serangan pada masjid-masjid Prancis tak hanya satu. Kelompok Muslim Prancis mendesak para imam mengecam terorisme dalam tempat ibadah, termasuk dalam ibadah shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Beberapa masjid yang berada di Prancis menjadi sasaran penyerangan sejumlah kelompok, pascainsiden di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo.
Dikutip dari Daily Star, sebuah ledakan terjadi di toko kebab dekat masjid di kota timur Prancis, Villefranche-sur-Saone, Kamis (8/1). Pihak berwenang mengabarkan tidak ada korban jiwa dalam insiden.
"Ini adalah tindakan kriminal," kata seorang pejabat lokal yang tak mau disebut namanya.
Ia mengatakan polisi segera melakukan menyelidikan pasca kejadian. Serangan tersebut disinyalir tidak ada hubungannya dengan serangan berdarah di majalah Paris Chalie Hebdo.
Meski demikian, AFP melaporkan serangan pada masjid-masjid Prancis tak hanya satu. Kelompok Muslim Prancis mendesak para imam mengecam terorisme dalam tempat ibadah, termasuk dalam ibadah shalat Jumat.
Quote:
Larang Non-Muslim Tinggal di Birmingham, Jurnalis Ini Di-Bully

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Pengguna media sosial Twitter belakangan ramai menulis status yang menyindir seorang jurnalis Amerika Serikat, Steve Emerson.
Penyebabnya karena pria yang fokus menulis investigasi di bidang terorisme dan ekstrimis ini menyatakan bahwa Birmingham yang merupakan kota kedua terbesar di Inggris itu pusat Muslim di sebuah acara televisi jaringan Fox News.
Ia juga mengatakan, tidak ada satupun orang non-Muslim yang berada di kota industri tersebut.
"Di Inggris benar-benar ada kota yang populasinya penuh dengan Muslim. Bagi orang-orang non-Muslim, kalian jangan berada disana," ujar Steve dilansir Reuters, Senin (12/1).
Pernyataan ini sontak membuat banyak warga Inggris cukup geram. Beberapa menulis sindiran sebagai bentuk protes dalam Twitter.
Beberapa cuitan berbunyi,”Ratu Inggis dipaksa masuk Islam. Lihat, ia mengenakan hijab," tulis pemilik akun Anthony Hilman. Bahkan ia mem-posting gambar Ratu Elizabeth II yang tengah mengenakan syal bermotif warna hijau.
Lain lagi dengan pemilik akun Kamila Shamsie. Dengan menggunakan hashtag #foxnewsfacts, ia menulis "Kota ini sekarang disebut Birming, karena Ham adalah makanan haram."
Bahkan, sindiran yang lebih keras ditulis oleh pengguna Twitter yang merupakan warga Inggris seperti "Birmingham adalah Mekah yang baru bagi orang-orang Muslim."
Seperti diketahui, Birmingham merupakan kota yang dihuni oleh sekitar lebih dari satu juta populasi masyarakat di dalamnya. Sebanyak 46 persen warga beragama Kristen, 22 persen Islam, dan 19 persen lainnya tidak beragama.
Atas berbagai sindiran ini, Steve meminta maaf atas pernyataan dan komentar yang telah ia buat mengenai Birmingham. Demikian halnya dengan stasiun televisi Fox News yang menyiarkan acara itu.
Namun, meski permintaan maaf sudah datang, berbagai sindiran dari orang-orang di dunia maya, terutama Twitter tetap mengalir.
Quote:
Alqaeda Ancam Prancis Dukung Serangan Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA -- Kelompok Alqaeda di Islam Maghribi pada Senin (12/1), memperingatkan Prancis akan ada serangan-serangan baru lagi selama bersikap bermusuhan terhadap Islam, dan memuji para pelaku jihad yang berada di balik pembunuhan Paris pekan lalu.
"Prancis hari ini membayar harga agresi mereka terhadap Muslim dan kebijakannya dalam memusuhi Islam," kata AQIM dalam pernyataan yang dimuat di laman jejaring jihad.
"Selama tentaranya menduduki negara-negara seperti Mali dan Afrika Tengah, dan membombardir rakyat kita di Suriah dan Irak, dan selama media yang bodoh itu terus berniat melecehkan Nabi kita (Muhammad SAW), Prancis akan mengekspos dirinya ke tempat terburuk," tambahnya.
Kelompok jihad itu juga memberikan penghargaan kepada tiga orang bersenjata di balik pembunuhan 17 orang dalam tiga hari pembantaian pekan lalu, di Paris, yang dimulai dengan serangan di majalah satir Charlie Hebdo.
Pernyataan itu menggambarkan mereka sebagai "tentara Islam" dan "pahlawan dari Pertempuran Paris".
Prancis mengumumkan Senin, belum pernah terjadi sebelumnya, penyebaran 10 ribu tentara untuk meningkatkan keamanan, termasuk di sekolah-sekolah Yahudi, Sehari setelah hampir empat juta orang berpawai dalam solidaritas dengan para korban pembantaian Charlie Hebdo.
"Kami telah memutuskan ... untuk memobilisasi 10.000 orang untuk melindungi situs sensitif di seluruh negeri mulai besok (Selasa) malam," kata Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian setelah pertemuan keamanan darurat
.
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Diperkirakan 12 orang tewas di Paris akibat serangan terhadap kantor koran mingguan Charlie Hebdo, Rabu (7/1).Para pejabat Prancis mengatakan, sedikitnya tiga orang bersenjata melepaskan tembakan di kantor itu. Para tersangka penembak masih buron.Direktur media Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, dan sedikitnya tiga kartunis tewas saat melakukan rapat redaksi. Dua polisi juga dilaporkan tewas. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, insiden itu merupakan serangan teroris, dan Prancis telah meningkatkan kesiagaan teror di Paris ke tingkat tertinggi.
Melalui akun twitternya, Hollande membela media tersebut dengan mengatakan, tidak ada tindakan biadab yang akan memadamkan kebebasan pers. Charlie Hebdo, Rabu, melalui media sosial menampilkan kartun yang menggambarkan Pemimpin kelompok Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.Dalam sebuah pernyataan, Presiden Amerika Barack Obama menyatakan ikut berbelasungkawa atas jatuhnya korban dalam insiden itu. Ia mengatakan, Prancis adalah sekutu terlama Amerika, dan telah saling bahu membahu dengan Amerika dalam memerangi teroris.
Ribuan orang melalui Facebook dan Twitter – mendukung media itu dan publikasi kartun tersebut, dengan mengatakan bahwa kebebasan berekspresi harus dibela.
"NGGA JELAS BERAPA ORANG DIBANTAI..NAMA KORBAN JUGA NGGA ADA,,,

Melalui akun twitternya, Hollande membela media tersebut dengan mengatakan, tidak ada tindakan biadab yang akan memadamkan kebebasan pers. Charlie Hebdo, Rabu, melalui media sosial menampilkan kartun yang menggambarkan Pemimpin kelompok Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.Dalam sebuah pernyataan, Presiden Amerika Barack Obama menyatakan ikut berbelasungkawa atas jatuhnya korban dalam insiden itu. Ia mengatakan, Prancis adalah sekutu terlama Amerika, dan telah saling bahu membahu dengan Amerika dalam memerangi teroris.
Ribuan orang melalui Facebook dan Twitter – mendukung media itu dan publikasi kartun tersebut, dengan mengatakan bahwa kebebasan berekspresi harus dibela.
"NGGA JELAS BERAPA ORANG DIBANTAI..NAMA KORBAN JUGA NGGA ADA,,,



Quote:
Penyerangan Charlie Hebdo, AS akan Gelar KTT Antiteror
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Lebih dari sejuta orang, termasuk sejumlah pemimpin dunia berkumpul di Paris menunjukkan solidaritas kepada para korban teror. Amerika akan menindaklanjuti solidaritas internasional ini dengan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi bulan depan.
"BEGINILAH KEBENCIAN ANTI ISLAM,KALAU ADA NON ISLAM DI BANTAI LANGSUNG SIMPATI, TAPI BILA ISLAM DI BANTAI PADA DIEM AJA TUH,,""
Quote:
Netanyahu dan Abbas Diminta tak Hadir dalam Solidaritas Paris, Mengapa?
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM-- Prancis sebenarnya meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak mengikuti pawai solidaritas di Paris pada akhir pekan lalu. Namun Netanyahu mengabaikan permintaan tersebut dan tetap hadir, kata laporan media Israel, Senin.
Pesan yang sama disampaikan kepada presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam upaya menghindarkan peringatan tewasnya 17 orang dalam serangan militan ke ibu kota Prancis pekan lalu itu tertutup dengan konflik Timur Tengah, kata laporan media.
Karena Netanyahu menolak permintaan pemerintah Prancis tersebut, Abbas segera diundang, demikian dilaporkan stasiun televisi Channel Two serta koran-koran Israel. Presiden Francois Hollande sebenarnya berkeinginan agar perhatian pawai itu dipusatkan pada solidaritas untuk Prancis, dan menghindarkan apapun yang dapat mengalihkan perhatian ke masalah-masalah kontroversial lainnya, seperti hubungan Yahudi-Muslim atau konflik Israel-Palestina.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa Netanyahu akan menggunakan kesempatan tersebut untuk berpidato di saat ia sedang mempersiapkan pemilihan umum 17 Maret. Pada pemilu Maret, Netanyahu akan berupaya mendapatkan jabatan untuk periode keempat kalinya.
Permintaan untuk tidak mengikuti pawai disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Hollande, Jacques Audibert, kepada mitranya dari Israel, Yossi Cohen, dan awalnya diterima, kata laporan Haaretz. Tindakan Netanyahu itu dihujani kritik oleh kalangan luas Israel.
"Memalukan, kalau tidak tercela, melihat perdana menteri kemarin berusaha naik ke bus yang bukan seharusnya ia naiki, mendesak maju dari barisan kedua (tempat ia diposisikan) ke barisan para pemimpin yang berjalan di depan, bertingkah laku dalam pawai duka itu seperti ia sedang mengikuti pawai pemilihan umum," tulis Ben Caspit di koran sayap kanan, Maariv.
Erdogan: Perilaku Netanyahu Melebihi Hitler

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu karena berani hadir dalam pawai solidaritas antiteror di Paris, Prancis.
Padahal menurut Erdogan, Netanyahu adalah pemimpin negeri yang melakukan pembantaian terhadap warga Palestina. Erdogan mengaku tidak habis pikir bagaimana Netanyahu punya nyali dan tidak punya malu untuk datang di pertemuan yang dihadiri sekitar 40 pemimpin dunia tersebut.
Abbas dan Netanyahu, serta Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu bergabung dengan pawai solidaritas serangan ke kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. Erdogan berpendapat Netanyahu tidak memiliki hak untuk berada disana, setelah 2.200 warga Palestina tewas akibat serangan Israel ke Gaza.
"Dia melambaikan tangannya seolah-olah orang sangat antusias menunggu dia," sindir Erdogan. Padahal menurutnya perilaku Netanyahu melebihi Hitler dan kaum barbar.
Quote:
Front Nasional Prancis Olok-Olok Aksi Solidaritas Charlie Hebdo
REPUBLIKA.CO.ID, BEAUCAIRE -- Partai sayap kanan Prancis, National Front (NF) juga menggelar demonstrasi melawan terorisme, Ahad (11/1). Sebelumnya mereka dipisahkan dari pawai kesatuan di Paris.
Pemimpin Partai, Marine Le Pen memimpin demonstrasi di kota selatan Beaucaire yang menjadi pusat FN. Meski Presiden Francois Hollande mengundang semua warga untuk berpartisipasi dalam pawai kesatuan di Place de la Republique, Le Pen memilih melakukannya terpisah.
Le Pen berterima kasih pada para pendukungnya karena telah bergabung dengannya dan menghargai nilai kebebasan. Banner bertuliskan ''I am Charlie -- rumah korban terorisme'' juga dikibarkan dalam demonstrasi.
Hal ini bertolak belakang dengan komentar ayahnya yang juga pendiri FN, Jean-Marie Le Pen. ''Maaf, tapi saya bukan Charlie,'' kata dia dalam sebuah video yang ditayangkan untuk demonstran Beaucaire, dikutip News.com.
Dalam konferensi pers Sabtu lalu, Jean-Marie mengolok-olok pawai kesatuan yang digelar bersama para pemimpin dunia. Ia menyebut para politisi dan pemimpin sebagai ''Charlots'' yang merupakan nama kecil Charlie Chaplin dan berarti badut.
Menurutnya, yang sebenarnya bertanggungjawab atas serangan teroris adalah pemerintah karena meningkatkan imigrasi dan memberi ruang untuk orang asing. ''Semua orang ini pawai dengan slogan Saya Charlie, padahal mereka semua Charlots yang bertanggungjawab atas kemerosotan Prancis,'' kata dia.
REPUBLIKA.CO.ID, BEAUCAIRE -- Partai sayap kanan Prancis, National Front (NF) juga menggelar demonstrasi melawan terorisme, Ahad (11/1). Sebelumnya mereka dipisahkan dari pawai kesatuan di Paris.
Pemimpin Partai, Marine Le Pen memimpin demonstrasi di kota selatan Beaucaire yang menjadi pusat FN. Meski Presiden Francois Hollande mengundang semua warga untuk berpartisipasi dalam pawai kesatuan di Place de la Republique, Le Pen memilih melakukannya terpisah.
Le Pen berterima kasih pada para pendukungnya karena telah bergabung dengannya dan menghargai nilai kebebasan. Banner bertuliskan ''I am Charlie -- rumah korban terorisme'' juga dikibarkan dalam demonstrasi.
Hal ini bertolak belakang dengan komentar ayahnya yang juga pendiri FN, Jean-Marie Le Pen. ''Maaf, tapi saya bukan Charlie,'' kata dia dalam sebuah video yang ditayangkan untuk demonstran Beaucaire, dikutip News.com.
Dalam konferensi pers Sabtu lalu, Jean-Marie mengolok-olok pawai kesatuan yang digelar bersama para pemimpin dunia. Ia menyebut para politisi dan pemimpin sebagai ''Charlots'' yang merupakan nama kecil Charlie Chaplin dan berarti badut.
Menurutnya, yang sebenarnya bertanggungjawab atas serangan teroris adalah pemerintah karena meningkatkan imigrasi dan memberi ruang untuk orang asing. ''Semua orang ini pawai dengan slogan Saya Charlie, padahal mereka semua Charlots yang bertanggungjawab atas kemerosotan Prancis,'' kata dia.
Quote:
Kartunis Charlie Hebdo Menangis Usai Menggambar Kartun Nabi Muhammad

Kartunis Charlie Hebdo, Renald Luzier
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah Charlie Hebdo di edisi terbarunya kembali menggambar kartun Nabi Muhammad pada sampulnya. Kali ini, sampul tersebut bergambar Nabi Muhammad yang memegang tulisan "Je Suis Charlie". Di atas gambar tersebut terdapat tulisan "Semua telah dimaafkan".
Kartunis Charlie Hebdo yang menggambar karikatur tersebut, Renald Luzier, mengkonfirmasi bahwa gambar tersebut adalah Muhammad. "Ini hanya gambar seorang pria yang sedang menangis. Ya. Ini gambar Muhammad," ujarnya seperti yang dikutip dari AP, Selasa (13/1).
Renald Luzier yang terkenal dengan sebutan Luz mengatakan, ia menangis setelah menggambar kartun tersebut. Namun, tidak dijelaskan alasan tangisannya tersebut.
Edisi Charlie Hebdo tersebut juga menyinggung agama lain. Dua halaman pertama memperlihatkan seorang biarawati yang membicarakan tentang seks. Halaman selanjutnya memperlihatkan pemimpin Muslim, Kristen dan Yahudi yang membagi-bagi dunia.
Editorial dari edisi tersebut berisi pertahanan terhadap sekularitas dan hak mereka mengejek agama lain. Editorial tersebut ditutup dengan cibiran terhadap paus.

Kartunis Charlie Hebdo, Renald Luzier
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah Charlie Hebdo di edisi terbarunya kembali menggambar kartun Nabi Muhammad pada sampulnya. Kali ini, sampul tersebut bergambar Nabi Muhammad yang memegang tulisan "Je Suis Charlie". Di atas gambar tersebut terdapat tulisan "Semua telah dimaafkan".
Kartunis Charlie Hebdo yang menggambar karikatur tersebut, Renald Luzier, mengkonfirmasi bahwa gambar tersebut adalah Muhammad. "Ini hanya gambar seorang pria yang sedang menangis. Ya. Ini gambar Muhammad," ujarnya seperti yang dikutip dari AP, Selasa (13/1).
Renald Luzier yang terkenal dengan sebutan Luz mengatakan, ia menangis setelah menggambar kartun tersebut. Namun, tidak dijelaskan alasan tangisannya tersebut.
Edisi Charlie Hebdo tersebut juga menyinggung agama lain. Dua halaman pertama memperlihatkan seorang biarawati yang membicarakan tentang seks. Halaman selanjutnya memperlihatkan pemimpin Muslim, Kristen dan Yahudi yang membagi-bagi dunia.
Editorial dari edisi tersebut berisi pertahanan terhadap sekularitas dan hak mereka mengejek agama lain. Editorial tersebut ditutup dengan cibiran terhadap paus.
Quote:
Quote:
AS Dukung Hak Charlie Hebdo Publikasikan Kartun Nabi
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyatakan mendukung hak Charlie Hebdo memublikasikan kartun Nabi Muhammad SAW di halaman depan paling terakhir majalahnya. Dukungan itu diberikan di tengah-tengah suara keprihatinan yang dilontakan sejumlah pemeluk Islam terkait rencana tersebut.
Seperti dilansir Boston Globe, Rabu (15/1), pada edisi baru yang sudah beredar di dunia maya tersebut menunjukan kartun Nabi Muhammad SAW dengan simbol resistensi terhadap militan. "Je Suis Charlie," atau "saya Charlie." Nabi lalu digambarkan tengah menangis. Di bagian atas cover itu dituliskan "Semua Saya Maafkan".
Charlie Hebdo sebelumnya menyatakan akan mencetak hingga tiga juta kopi untuk edisi mendatang itu, padahal biasanya hanya mencetak 60.000 eksemplar.
"Apapun pandangan pribadi orang, dan saya tahu ada pandangan-pandangan personal tentang ini, kami pada hakekatnya mendukung hak Charlie Hebdo untuk mempublikasikan hal-hal seperti ini," kata Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf, Selasa waktu setempat.
Para pemimpin Muslim di Prancis pada Selasa mengajak masyarakat agar tenang menanggapi rencana media satiris Charlie Hebdo menyiarkan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam terbitan Rabu.
"Semua organisasi Muslim di Prancis menyeru umat Muslim agar tenang dan menghindari reaksi emosional yang ganjil dan tak sejalan dengan sikap dan martabatnya, saat menghormati kebebasan berpendapat," kata Dalil Boukaker, Ketua Masjid Paris dilaporkan Xinhua --dipantau di Jakarta, Rabu (14/1) pagi.
"Kami khawatir mengenai tindakan anti-Muslim yang muncul selama beberapa hari belakangan dan menyeru pihak berwenang agar siaga dalam menjamin keamanan semua masjid," kata Boukaker.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyatakan mendukung hak Charlie Hebdo memublikasikan kartun Nabi Muhammad SAW di halaman depan paling terakhir majalahnya. Dukungan itu diberikan di tengah-tengah suara keprihatinan yang dilontakan sejumlah pemeluk Islam terkait rencana tersebut.
Seperti dilansir Boston Globe, Rabu (15/1), pada edisi baru yang sudah beredar di dunia maya tersebut menunjukan kartun Nabi Muhammad SAW dengan simbol resistensi terhadap militan. "Je Suis Charlie," atau "saya Charlie." Nabi lalu digambarkan tengah menangis. Di bagian atas cover itu dituliskan "Semua Saya Maafkan".
Charlie Hebdo sebelumnya menyatakan akan mencetak hingga tiga juta kopi untuk edisi mendatang itu, padahal biasanya hanya mencetak 60.000 eksemplar.
"Apapun pandangan pribadi orang, dan saya tahu ada pandangan-pandangan personal tentang ini, kami pada hakekatnya mendukung hak Charlie Hebdo untuk mempublikasikan hal-hal seperti ini," kata Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf, Selasa waktu setempat.
Para pemimpin Muslim di Prancis pada Selasa mengajak masyarakat agar tenang menanggapi rencana media satiris Charlie Hebdo menyiarkan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam terbitan Rabu.
"Semua organisasi Muslim di Prancis menyeru umat Muslim agar tenang dan menghindari reaksi emosional yang ganjil dan tak sejalan dengan sikap dan martabatnya, saat menghormati kebebasan berpendapat," kata Dalil Boukaker, Ketua Masjid Paris dilaporkan Xinhua --dipantau di Jakarta, Rabu (14/1) pagi.
"Kami khawatir mengenai tindakan anti-Muslim yang muncul selama beberapa hari belakangan dan menyeru pihak berwenang agar siaga dalam menjamin keamanan semua masjid," kata Boukaker.
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menyusul beredarnya sampul depan edisi terbaru majalah Charlie Hebdo yang bergambar Nabi Muhammad, Dewan Agama Islam Perancis dan Persatuan Organisasi Islam Perancis meminta komunitas Muslim untuk tetap tenang. Mereka juga meminta umat Muslim untuk menghindari reaksi emosional dan menghormati kebebasan berpendapat.
Imam Masjid Villeneuve d'Ascq, Ahmed Miktar, mengaku terkejut dengan edisi terbaru surat kabar asal Perancis tersebut, tetapi ia meminta umar Muslim agar tetap tenang. "Memperolok orang yang paling berharga bagi kita menunjukan kurangnya rasa hormat. Jika mereka memperolok Yesus, mereka juga kurang rasa hormat. Namun, Charlie Hebdo memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya," ujar Ahmed seperti yang dikutip dari The Local, Selasa (13/1).
Menurutnya, komunitas Muslim berada dalam kondisi yang berisiko usai serangan Paris. Ia meminta Pemerintah Perancis untuk memberikan keamanan bagi komunitas Muslim, sebagaimana keamanan yang mereka berikan pada kaum Yahudi.
Imam Masjid Besat di Paris, Hammad Hammami, juga berpendapat serupa. "Kami tak mau melempar minyak pada api. Kami menerima kartun tersebut," ujarnya
. Imam Masjid Villeneuve d'Ascq, Ahmed Miktar, mengaku terkejut dengan edisi terbaru surat kabar asal Perancis tersebut, tetapi ia meminta umar Muslim agar tetap tenang. "Memperolok orang yang paling berharga bagi kita menunjukan kurangnya rasa hormat. Jika mereka memperolok Yesus, mereka juga kurang rasa hormat. Namun, Charlie Hebdo memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya," ujar Ahmed seperti yang dikutip dari The Local, Selasa (13/1).
Menurutnya, komunitas Muslim berada dalam kondisi yang berisiko usai serangan Paris. Ia meminta Pemerintah Perancis untuk memberikan keamanan bagi komunitas Muslim, sebagaimana keamanan yang mereka berikan pada kaum Yahudi.
Imam Masjid Besat di Paris, Hammad Hammami, juga berpendapat serupa. "Kami tak mau melempar minyak pada api. Kami menerima kartun tersebut," ujarnya
Diubah oleh rayapcomunity 27-01-2015 16:07
0
42K
Kutip
463
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan