- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Balikpapan Kota Yang Tenang, Terindikasi Ada Pabrik Narkoba


TS
dhinanur
Balikpapan Kota Yang Tenang, Terindikasi Ada Pabrik Narkoba
BALIKPAPAN – Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan tidak memungkiri kemungkinan adanya pabrik sabu di Kota Balikpapan. Apalagi Kapolres Balikpapan sudah menganggapi tentang adanya pabrik sabu-sabu, setelah ditemukannya sabu-sabu seberat 5 kilogram dengan kualitas terbaik, senilai Rp 8 miliar di Bandara Sepinggan, beberapa waktu lalu.
“Memang tidak menutup kemungkinan seperti itu, karena selalu mungkin saja, sehingga pak Kapolres, melontarkan pendapat seperti itu (ada pabrik narkoba ), kita pun masih mengendus, bukan tidak mungkin,“ kata Ketua Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan I Ketut Rasna kepada Cahaya News, Kamis (17/10).
Bisnis perumahan memang semakin bergeliat, khususnya perumahan-perumahan elit di Kota Balikpapan, sedangkan pengawasan terhadap penghuninya terbilang kurang. Sehingga tidak menutup kemungkinan, produksi barang haram tersebut yang sebelumnya dilakukan di kota-kota besar lain, kini bisa saja bergeser ke Balikpapan yang dikenal kota yang sangat kondusif dan tenang.
“Kemungkinan saja, makanya kita juga akan menurunkan tim satgas Interdiksi yang aka nmelakukan deteksi seperti itu, ini memang harus kita lakukan penelusuran lebih lanjut. Nah inilah makanya perlu peran serta masyarakat , bagaimana masyarakat juga ikut peduli, untuk bisa melaporkan selalu disekitarnya ada indikasi seperti itu, ” tambahnya.
Begitupun para penghuni perumahan-perumahn elit, selama ini juga kurang terpantau akan aktifitasnya, karena banyak dihuni justru warga dari luar kota. Karena itu kata dia, peran Ketua RT sangat penting untuk mengetahui siapa penghuni baru dan aktifitas yang dilakukannya.
“Ketua RT itu wajib hukumnya untuk mengetahui aktifitas dari warganya, jadi peranan Ketua RT sangat penting sekali dalam rangka melakukan deteksi dini terhadap warganya, aktifitas apa yang dilakukan didalam rumah itu dan sebetul nya, itu dalam upaya kita melakukan deteksi dini,” ucapnya.
Bisnis terlarang narkoba di Kota Balikpapan memang cukup menggiurkan sekali, karena keuntungan yang diperoleh cukup tinggi. Bahkan untuk sabu-sabu bentuk crystal dijual hingga Rp 2 juta lebih per gramnya. “karena memang daya beli masyarakatnya yang kuat juga,” sebutnya.
Dijelaskanya, pengguna narkoba di Kota Balikpapan juga terus meningkat. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional menyebutkan, sekitar 70 persen pengguna narkoba didominasi pekerja baik swasta, PNS, TNI maupun Polri.
“Dari laporan kepolisian sampai September kemarin sudah ada 132 kasus narkoba yang sudah berhasil diungkap,dengan jumlah tersangka sekitar 180, “ urainya.
Lanjut Ketut, ada pemahaman dan sugesti negative yang berkembang di masyarakat terkait penggunan narkoba. Karena masih banyak masyarakat yang memahami menggunakan narkoba itu akan membeuat lebih fresh dan lebih produktif. Meski sebenarnya penggunaan narkoba itu justru akan merusak seseorang.
“Mungkin pemahaman yang kurang jadi ada sugesti yang negative, pemahaman yang keliru dari masyarakat dengan pemakaian narkoba lebih fresh, lebih produktif, tapi tulah pemahaman ini yang terpenting dalam kita mengedukasi kepada masyarakat, untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar, karena narkoba sangat merusak dan berbahaya kan gitu,” tutupnya. (syachruddin)
www.cahaya.co
“Memang tidak menutup kemungkinan seperti itu, karena selalu mungkin saja, sehingga pak Kapolres, melontarkan pendapat seperti itu (ada pabrik narkoba ), kita pun masih mengendus, bukan tidak mungkin,“ kata Ketua Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan I Ketut Rasna kepada Cahaya News, Kamis (17/10).
Bisnis perumahan memang semakin bergeliat, khususnya perumahan-perumahan elit di Kota Balikpapan, sedangkan pengawasan terhadap penghuninya terbilang kurang. Sehingga tidak menutup kemungkinan, produksi barang haram tersebut yang sebelumnya dilakukan di kota-kota besar lain, kini bisa saja bergeser ke Balikpapan yang dikenal kota yang sangat kondusif dan tenang.
“Kemungkinan saja, makanya kita juga akan menurunkan tim satgas Interdiksi yang aka nmelakukan deteksi seperti itu, ini memang harus kita lakukan penelusuran lebih lanjut. Nah inilah makanya perlu peran serta masyarakat , bagaimana masyarakat juga ikut peduli, untuk bisa melaporkan selalu disekitarnya ada indikasi seperti itu, ” tambahnya.
Begitupun para penghuni perumahan-perumahn elit, selama ini juga kurang terpantau akan aktifitasnya, karena banyak dihuni justru warga dari luar kota. Karena itu kata dia, peran Ketua RT sangat penting untuk mengetahui siapa penghuni baru dan aktifitas yang dilakukannya.
“Ketua RT itu wajib hukumnya untuk mengetahui aktifitas dari warganya, jadi peranan Ketua RT sangat penting sekali dalam rangka melakukan deteksi dini terhadap warganya, aktifitas apa yang dilakukan didalam rumah itu dan sebetul nya, itu dalam upaya kita melakukan deteksi dini,” ucapnya.
Bisnis terlarang narkoba di Kota Balikpapan memang cukup menggiurkan sekali, karena keuntungan yang diperoleh cukup tinggi. Bahkan untuk sabu-sabu bentuk crystal dijual hingga Rp 2 juta lebih per gramnya. “karena memang daya beli masyarakatnya yang kuat juga,” sebutnya.
Dijelaskanya, pengguna narkoba di Kota Balikpapan juga terus meningkat. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional menyebutkan, sekitar 70 persen pengguna narkoba didominasi pekerja baik swasta, PNS, TNI maupun Polri.
“Dari laporan kepolisian sampai September kemarin sudah ada 132 kasus narkoba yang sudah berhasil diungkap,dengan jumlah tersangka sekitar 180, “ urainya.
Lanjut Ketut, ada pemahaman dan sugesti negative yang berkembang di masyarakat terkait penggunan narkoba. Karena masih banyak masyarakat yang memahami menggunakan narkoba itu akan membeuat lebih fresh dan lebih produktif. Meski sebenarnya penggunaan narkoba itu justru akan merusak seseorang.
“Mungkin pemahaman yang kurang jadi ada sugesti yang negative, pemahaman yang keliru dari masyarakat dengan pemakaian narkoba lebih fresh, lebih produktif, tapi tulah pemahaman ini yang terpenting dalam kita mengedukasi kepada masyarakat, untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar, karena narkoba sangat merusak dan berbahaya kan gitu,” tutupnya. (syachruddin)
www.cahaya.co
0
1.3K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan