- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Heboh Penumpang Lion Air "Bawa" Bom di Bandara Tarakan


TS
livebob
Heboh Penumpang Lion Air "Bawa" Bom di Bandara Tarakan
Minggu, 11 Januari 2015 , 11:31:00
TARAKAN - Pesawat Lion Air dengan nomor
penerbangan JT 0267 dengan rute Tarakan-
Surabaya mengalami penundaan
keberangkatan, Minggu (11/1) pagi Wita.
Bukan karena masalah izin terbang, tapi kali
ini gara-gara keisengan seorang penumpang
yang mengaku membawa bom. Adalah Rian
Ardiansyah (28), penumpang yang berada di
seat 30c mengaku membawa bom.
"Saya bawa bom lho mbak," ucap Rian kepada
seorang pramugari.
Akibat ucapannya tersebut yang bermaksud
ingin bercanda dengan pramugari, Rian yang
berdasarkan kartu identitasnya merupakan
warga Desa Pelita Kanaan, Kecamatan Malinau
Kota, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
(Kaltara), kini harus berurusan dengan pihak
berwajib. Pilot sempat memutuskan menolak
menerbangkan pesawat yang mengangkut 216
penumpang, sebelum Rian diturunkan.
Pesawat Lion Air yang semula dijadwalkan
lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan
sekitar pukul 09.00, tertunda
keberangkatannya hingga satu jam.
"Pesawatnya baru berangkat menuju Surabaya
sekitar pukul 10.00," kata Muhammad Nor
Gusti, wartawan Radar Tarakan (Grup
JPNN.com), yang berada di Bandara Juwata
Tarakan.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Syamsul
Banri mengungkapkan, akibat perbuatannya
itu Rian bisa dijerat Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pria itu bisa
terancam hukuman 8 tahun pidana kurungan.
"Karena pelaku telah memberikan informasi
palsu yang mengganggu keselamatan
penerbangan," kata Syamsul Banri.
Saat ini, Rian tengah diinterogasi oleh petugas
dari kepolisian sektor kawasan pelabuhan
(KSKP). Gara-gara candaannya itu, tujuannya
menjenguk keluarga di Surabaya akhirnya
batal dilakukan hari ini.
Pria Ini Ngaku Bawa Bom
karena Takut Naik
Pesawat
Senin, 12 Januari 2015 , 21:07:00
TARAKAN - Sempat ditahan semalam di kantor
kawasan sektor pelabuhan (KSKP), Rian
Ardiansyah (28) akhirnya dilepaskan, Senin
(12/1) sore. Pria itu sempat membuat heboh
petugas dan penumpang di Bandara Juwata
Tarakan karena mengaku membawa bom.
Bahkan, gara-gara ulah Rian pada Minggu
(11/1) pagi Wita, pesawat Lion Air dengan
nomor penerbangan JT 0267 dengan rute
Tarakan-Surabaya tertunda keberangkatannya
hingga satu jam.
Rian yang tercatat sebagai penumpang Lion Air
di seat 30 C akhirnya diturunkan secara paksa
dari pesawat dan menjalani pemeriksaan
petugas Kepolisian. (baca juga: Heboh
Penumpang Lion Air "Bawa" Bom di Bandara
Tarakan)
"Sore tadi, Rian kami lepaskan. Dia dikenakan
wajib lapor dia kali seminggu," kata Kepala
KSKP Tarakan, AKP Ridwan Iskandar, Senin
(12/1).
Selain memeriksa Rian, polisi juga
menggeledah barang bawaan pria yang
berdomisili di Desa Pelita Kanaan, Malinau
Kota. Isinya berupa nota pembelian untuk
keperluan pekerjannya.
"Rian ini salah satu kepala pergudangan pada
perusahaan yang ada di SP6 Salimbatu
Bulungan," bebernya.
Yang menarik dari pengakuannya saat
diinterogasi petugas, kata AKP Ridwan, Rian
ternyata takut naik pesawat. Selama 7 tahun
merantau di Kalimantan, dia baru sekali naik
pesawat.
"Dia ngaku sebenarnya trauma naik pesawat,"
kata AKP Ridwan lagi.
Rian yang memiliki nama sapaan "Doyok" oleh
teman-temannya karena selera humornya
yang tinggi hendak ke Surabaya dan
selanjutnya ke Blitar, Jawa Timur, untuk
menjenguk neneknya yang sedang sakit keras.
"Dia sekarang masih di Tarakan. Mau balik ke
Jawa sudah tidak ada biaya. Makanya dia
mau balik ke tempat kerjaannya di
Salimbatu," tandasnya .
sumur nya gan
m.jpnn.com/news.php?id=280976
sory gan post lewat hp jd agak berantakan...
TARAKAN - Pesawat Lion Air dengan nomor
penerbangan JT 0267 dengan rute Tarakan-
Surabaya mengalami penundaan
keberangkatan, Minggu (11/1) pagi Wita.
Bukan karena masalah izin terbang, tapi kali
ini gara-gara keisengan seorang penumpang
yang mengaku membawa bom. Adalah Rian
Ardiansyah (28), penumpang yang berada di
seat 30c mengaku membawa bom.
"Saya bawa bom lho mbak," ucap Rian kepada
seorang pramugari.
Akibat ucapannya tersebut yang bermaksud
ingin bercanda dengan pramugari, Rian yang
berdasarkan kartu identitasnya merupakan
warga Desa Pelita Kanaan, Kecamatan Malinau
Kota, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
(Kaltara), kini harus berurusan dengan pihak
berwajib. Pilot sempat memutuskan menolak
menerbangkan pesawat yang mengangkut 216
penumpang, sebelum Rian diturunkan.
Pesawat Lion Air yang semula dijadwalkan
lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan
sekitar pukul 09.00, tertunda
keberangkatannya hingga satu jam.
"Pesawatnya baru berangkat menuju Surabaya
sekitar pukul 10.00," kata Muhammad Nor
Gusti, wartawan Radar Tarakan (Grup
JPNN.com), yang berada di Bandara Juwata
Tarakan.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Syamsul
Banri mengungkapkan, akibat perbuatannya
itu Rian bisa dijerat Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pria itu bisa
terancam hukuman 8 tahun pidana kurungan.
"Karena pelaku telah memberikan informasi
palsu yang mengganggu keselamatan
penerbangan," kata Syamsul Banri.
Saat ini, Rian tengah diinterogasi oleh petugas
dari kepolisian sektor kawasan pelabuhan
(KSKP). Gara-gara candaannya itu, tujuannya
menjenguk keluarga di Surabaya akhirnya
batal dilakukan hari ini.
Pria Ini Ngaku Bawa Bom
karena Takut Naik
Pesawat
Senin, 12 Januari 2015 , 21:07:00
TARAKAN - Sempat ditahan semalam di kantor
kawasan sektor pelabuhan (KSKP), Rian
Ardiansyah (28) akhirnya dilepaskan, Senin
(12/1) sore. Pria itu sempat membuat heboh
petugas dan penumpang di Bandara Juwata
Tarakan karena mengaku membawa bom.
Bahkan, gara-gara ulah Rian pada Minggu
(11/1) pagi Wita, pesawat Lion Air dengan
nomor penerbangan JT 0267 dengan rute
Tarakan-Surabaya tertunda keberangkatannya
hingga satu jam.
Rian yang tercatat sebagai penumpang Lion Air
di seat 30 C akhirnya diturunkan secara paksa
dari pesawat dan menjalani pemeriksaan
petugas Kepolisian. (baca juga: Heboh
Penumpang Lion Air "Bawa" Bom di Bandara
Tarakan)
"Sore tadi, Rian kami lepaskan. Dia dikenakan
wajib lapor dia kali seminggu," kata Kepala
KSKP Tarakan, AKP Ridwan Iskandar, Senin
(12/1).
Selain memeriksa Rian, polisi juga
menggeledah barang bawaan pria yang
berdomisili di Desa Pelita Kanaan, Malinau
Kota. Isinya berupa nota pembelian untuk
keperluan pekerjannya.
"Rian ini salah satu kepala pergudangan pada
perusahaan yang ada di SP6 Salimbatu
Bulungan," bebernya.
Yang menarik dari pengakuannya saat
diinterogasi petugas, kata AKP Ridwan, Rian
ternyata takut naik pesawat. Selama 7 tahun
merantau di Kalimantan, dia baru sekali naik
pesawat.
"Dia ngaku sebenarnya trauma naik pesawat,"
kata AKP Ridwan lagi.
Rian yang memiliki nama sapaan "Doyok" oleh
teman-temannya karena selera humornya
yang tinggi hendak ke Surabaya dan
selanjutnya ke Blitar, Jawa Timur, untuk
menjenguk neneknya yang sedang sakit keras.
"Dia sekarang masih di Tarakan. Mau balik ke
Jawa sudah tidak ada biaya. Makanya dia
mau balik ke tempat kerjaannya di
Salimbatu," tandasnya .
sumur nya gan
m.jpnn.com/news.php?id=280976
sory gan post lewat hp jd agak berantakan...
0
3.5K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan