- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri Susi: Saya diancam santet orang Kalimantan 7 turunan


TS
Japsantano
Menteri Susi: Saya diancam santet orang Kalimantan 7 turunan
Quote:

Reporter : Angga Yudha Pratomo Menteri Susi Pudjiastuti. ©2014 merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com - Tekanan berat sebagai pembantu presiden sangat dirasakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Berbagai ancaman lisan, tulisan hingga mistik kerap dirasakan.
Seperti cerita Susi tentang santet. Bekas bos maskapai Susi Air itu mengklaim, selama menjabat sebagai menteri, dirinya pernah diancam disantet tujuh turunan.
Susi menyebut, ancaman itu diperolehnya dari Kalimantan. Dia menduga ancaman mistik itu lantaran pihaknya melarang melakukan ekspor kepiting bertelur.
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet 7 turunan karena melarang kepiting telur diekspor," kata Susi di Jakarta, Selasa (13/1).
Meski mendapat ancaman mistik, Susi tetap menanggapi santai. "Saya saja baru satu cucu, bagaimana mau tujuh turunan,"

Susi menjelaskan, kebijakannya melarang ekspor kepiting yang sedang bertelur sebenarnya bertujuan baik. Menurut Susi, bila tak diekspor, seharusnya petani malah lebih untung dengan menambah jumlah populasi kepiting.Maka itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal melakukan edukasi kepada warga tentang pentingnya budidaya.
"Kita mesti ajarkan itu ke mereka hitung-hitungan," ungkapnya.
Selain itu, Susi melihat industri kelautan tak sekadar ikan. Sebab, banyak tempat wisata atau penginapan meraup untung miliaran atas keindahan laut. Dirinya juga mendukung para nelayan yang tetap memegang budaya kearifan lokal.
"Kita semua menjadi juru kampanye kemaritiman," pungkasnya.
merdeka.com
Di Depan Nakhoda Kapal, Menteri Susi Curhat Diancam Santet

Wiji Nurhayat - detikFinance
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti awal November lalu telah mengeluarkan kebijakan pelarangan penangkapan kepiting yang sedang bertelur. Gara-gara kebijakannya ini, ia mengaku diancam mau disantet oleh seseorang dari Kalimantan.
"Ada yang caci-maki, lalu mau disantet segala. Saya terima SMS dari orang Kalimantan mau santet saya, bahkan katanya 7 turunan karena melarang kepiting bertelur diekspor," ungkap Susi saat rapat koordinasi dengan 338 nakhoda kapal pengawas di Gedung Mina Bahari I, Jakarta, Selasa (13/01/2015).
Menurut Susi, ia punya alasan cukup kuat mengapa melarang penangkapan kepiting bertelur. Bila aksi ini dibiarkan, maka bisa saja kepiting bakal punah karena tidak bisa berkembang biak.
"Anda selamatkan 5.000 ekor dari 1 kepiting yang sedang bertelur. Perbedaan harganya memang 100%. Anda harus jelaskan itu kepada masyarakat. Harga kepiting tidak bertelur Rp 50.000, bertelur Rp 100.000," paparnya.
Kebijakan ini sekaligus sebagai upaya pihaknya menjaga kelestarian kekayaan laut secara berkelanjutan. Di negara lain bahkan pemasukan pendapatan negara dari sektor laut tidak lagi didapat dengan cara menangkap spesies ikan tetapi dengan cara lain seperti penginapan (cottage) dan wisata bawah laut.
"Tetapi kita mesti ajar mereka berhitung. Saya ingin pegawai PSDKP (Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) di daerah siapkan film. Contohnya kebijakan perlindungan 70%coral barrier (terumbu karang) di Australia menghasilkan industri penyelaman US$ 7 miliar/tahun," kata Susi yang mengenakan baju serba merah itu.
detik.com
Menteri Susi Dapet Ancaman Santet
Kompas.com / RODERICK ADRIAN MOZES

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Selasa, 13 Januari 2015 | 12:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku pernah diteror oleh orang tak bertanggungjawab. Susi bilang, orang bersangkutan ingin menyantetnya, lantaran kebijakan pelarangan perdagangan kepiting telur. Dalam pertemuan koordinasi dengan nahkoda dan perwira pengawas kapal, Selasa (13/1/2015),
Susi menuturkan, kebijakan tersebut dilandasi ingin menyejahterakan masyarakat nelayan. Sayang, rupanya ada oknum pelaku yang tidak sependapat dengan semangat Susi.
"Saya dapat SMS dari orang untuk menyantet saya, bahkan sampai 7 turunan karena melarang perdagangan kepiting telur. (Padahal) Saya baru punya satu cucu, baru dua turunan," ucap Susi diikuti tawa


Susi menegaskan, jika ingin memperdagangkan kepiting telur, maka harus ditunggu kepiting tersebut melepaskan telurnya. Memang, lanjut Susi, BANYAK OKNUM PELAKU ber KEBERATAN dengan KEBIJAKAN TERSEBUT.
"Memang selisih harganya 100 persen. (Tapi) Kita mesti ajarkan itu ke mereka," ucap Susi. Susi lebih lanjut mengatakan, meskipun dirinya menerima teror-teror, namun dia tidak menghiraukan. Susi mengaku paham betul bahwa belum semua masyarakat mengerti, bagaimana melindungi kelestarian laut.
"Saya tidak tahu Presiden mau pakai saya berapa lama, tetapi apa yang saya terapkan sudah benar, karena banyak orang mengikuti," kata Susi.
kompas.com
Quote:
Ancaman nya Ngeri-ngeri sadapp... 
...
ternyata banyak Oknum yg tidak Suka dgn Kebijakan bu Susi...


ternyata banyak Oknum yg tidak Suka dgn Kebijakan bu Susi...

Diubah oleh Japsantano 13-01-2015 23:14
0
12.3K
Kutip
78
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan