- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Walikota Roterdam Minta Sesama Muslim yang Anti Kebebasan Hengkang dari Eropa


TS
sigsigsig
Walikota Roterdam Minta Sesama Muslim yang Anti Kebebasan Hengkang dari Eropa
Quote:
News / Internasional
Walikota Roterdam Minta Sesama Muslim yang Anti Kebebasan Hengkang dari Eropa
Rabu, 14 Januari 2015 | 10:42 WIB

AP Walikota Roterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb, menyerukan kepada para imigran Muslim yang tidak suka peradaban Barat untuk segera tinggalkan Belanda atau Eropa.Aboutaleb, yang kelahiran Maroko, merupakan walikota dari kalangan imigran Muslim pertama di Belanda.
ROTTERDAM, KOMPAS.com - Walikota Rotterdam kelahiran Maroko, Ahmed Aboutaleb, menyerukan kepada para imigran Muslim yang tidak menghargai cara hidup dalam peradaban Barat untuk segera mengemas koper dan angkat kaki. Dalam sebuah acara siaran langsung di televisi, Aboutaleb yang Muslim itu mengatakan, para imigran seperti itu, yang tinggal di Eropa tetapi menentang budaya Barat silakan enyah.
Aboutaleb, yang tiba di Belanda pada usia 15 tahun, berbicara pasca serangan terhadap majalah satire Perancis, Charlie Hebdo, di Paris pekan lalu. Saat tampil di televisi beberapa jam setelah penembakan itu, dia mengatakan, kaum Muslim yang "tidak suka kebebasan bisa mengepak koper kalian dan pergi".
Politisi Partai Buruh berusia 53 tahun, yang merupakan seorang mantan wartawan dan diangkat menjadi walikota kota tahun 2008, telah dikenal karena sikap lugasnya terkait isu integrasi.
"Tidak dapat dimengerti bahwa kalian bisa berbalik melawan kebebasan," kata Aboutaleb dalam program Nieuwsuur di televisi Belanda. "Namun jika kalian tidak suka kebebasan, silakan kemas koper kalian dan pergi. Jika kalian tidak suka di sini karena ada sejumlah penulis yang kalian tidak suka sedang membuat koran, saya bisa bilang kalian bisa pergi. Ini bodoh, tidak dapat dimengerti. Enyah dari Belanda jika kalian tidak dapat menemukan tempat kalian di sini."
Walikota Aboutaleb dibesarkan sebagai anak seorang imam di Maroko utara, tetapi pindah ke Belanda tahun 1976. Setelah bekerja sebagai wartawan dia menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sebelum ditunjuk menjadi Sekretaris Negara untuk Urusan Sosial dan Tenaga Kerja tahun 2007.
Ketika dia diangkat sebagai walikota Rotterdam, kota terbesar kedua di Belanda dengan penduduk lebih dari 610.000 jiwa, dia menjadi imigran pertama untuk posisi seperti itu di Belanda.
Walikota Aboutaleb, yang mewakili Partai Buruh Belanda, de Partij van de Arbeid, sudah lama punya pendekatan tanpa basa-basi tentang imigrasi dan integrasi.
Saat berbicara kepada harian Observer tak lama setelah pengangkatannya, dia mengatakan pesannya kepada kaum imigran adalah 'berhenti melihat diri kalian sebagai korban, dan jika kalian tidak ingin mengintegrasikan diri, maka pergilah."
Ini bukan kali pertama dia membuat komentar kontroversial tentang kaum Muslim Belanda. Tahun 2004 dia mengatakan, jika mereka tidak ingin mempraktekkan nilai-nilai Belanda maka mereka bisa "naik pesawat pertama untuk keluar dari Belanda".
Walikota Roterdam Minta Sesama Muslim yang Anti Kebebasan Hengkang dari Eropa
Rabu, 14 Januari 2015 | 10:42 WIB

AP Walikota Roterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb, menyerukan kepada para imigran Muslim yang tidak suka peradaban Barat untuk segera tinggalkan Belanda atau Eropa.Aboutaleb, yang kelahiran Maroko, merupakan walikota dari kalangan imigran Muslim pertama di Belanda.
ROTTERDAM, KOMPAS.com - Walikota Rotterdam kelahiran Maroko, Ahmed Aboutaleb, menyerukan kepada para imigran Muslim yang tidak menghargai cara hidup dalam peradaban Barat untuk segera mengemas koper dan angkat kaki. Dalam sebuah acara siaran langsung di televisi, Aboutaleb yang Muslim itu mengatakan, para imigran seperti itu, yang tinggal di Eropa tetapi menentang budaya Barat silakan enyah.
Aboutaleb, yang tiba di Belanda pada usia 15 tahun, berbicara pasca serangan terhadap majalah satire Perancis, Charlie Hebdo, di Paris pekan lalu. Saat tampil di televisi beberapa jam setelah penembakan itu, dia mengatakan, kaum Muslim yang "tidak suka kebebasan bisa mengepak koper kalian dan pergi".
Politisi Partai Buruh berusia 53 tahun, yang merupakan seorang mantan wartawan dan diangkat menjadi walikota kota tahun 2008, telah dikenal karena sikap lugasnya terkait isu integrasi.
"Tidak dapat dimengerti bahwa kalian bisa berbalik melawan kebebasan," kata Aboutaleb dalam program Nieuwsuur di televisi Belanda. "Namun jika kalian tidak suka kebebasan, silakan kemas koper kalian dan pergi. Jika kalian tidak suka di sini karena ada sejumlah penulis yang kalian tidak suka sedang membuat koran, saya bisa bilang kalian bisa pergi. Ini bodoh, tidak dapat dimengerti. Enyah dari Belanda jika kalian tidak dapat menemukan tempat kalian di sini."
Walikota Aboutaleb dibesarkan sebagai anak seorang imam di Maroko utara, tetapi pindah ke Belanda tahun 1976. Setelah bekerja sebagai wartawan dia menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sebelum ditunjuk menjadi Sekretaris Negara untuk Urusan Sosial dan Tenaga Kerja tahun 2007.
Ketika dia diangkat sebagai walikota Rotterdam, kota terbesar kedua di Belanda dengan penduduk lebih dari 610.000 jiwa, dia menjadi imigran pertama untuk posisi seperti itu di Belanda.
Walikota Aboutaleb, yang mewakili Partai Buruh Belanda, de Partij van de Arbeid, sudah lama punya pendekatan tanpa basa-basi tentang imigrasi dan integrasi.
Saat berbicara kepada harian Observer tak lama setelah pengangkatannya, dia mengatakan pesannya kepada kaum imigran adalah 'berhenti melihat diri kalian sebagai korban, dan jika kalian tidak ingin mengintegrasikan diri, maka pergilah."
Ini bukan kali pertama dia membuat komentar kontroversial tentang kaum Muslim Belanda. Tahun 2004 dia mengatakan, jika mereka tidak ingin mempraktekkan nilai-nilai Belanda maka mereka bisa "naik pesawat pertama untuk keluar dari Belanda".
KEMPES
Mantap banget walikota ini




tien212700 memberi reputasi
1
9K
Kutip
118
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan