Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

korazonAvatar border
TS
korazon
Komik seks anak di Jepang, dicintai dan dibenci
Quote:


Komik dan kartun asal Jepang—dikenal dengan sebutanmangadananime—adalah industri budaya besar dan terkenal di seluruh dunia. Namun ada beberapa jenis dari manga dan anime yang menampilkan anak-anak dalam adegan seksual yang eksplisit.

Sunshine Creation sedang berlangsung pada Minggu siang di Tokyo. Ribuan penggemar manga, kebanyakan laki-laki, berkerumun memasuki pameran tersebut. Mereka langsung mengerubungi majalah-majalah manga yang ditata rapi pada deretan meja di sekeliling ruangan tersebut.

Poster-poster bergambar karakter manga perempuan berparas cantik dan berpakaian minim juga mendekorasi ruangan tersebut.

“Area ini temanya ‘sexual creations’," jelas Hide, salah satu penyelenggara acara ini.

Kami berhenti di depan sebuah meja yang menampilkan gambar dua gadis tanpa busana. Di mata saya, mereka terlihat berumur remaja atau bahkan pra-remaja. Namun, majalah komik di sana menampilkan mereka terlibat dalam adegan seksual.

Banyak stand lainnya menjual barang-barang serupa. Di negara lain mungkin karya seperti itu dianggap kontroversial, bahkan ilegal di Inggris, Australia dan Kanada. Tetapi di Jepang nampaknya ini bukan masalah besar.

"Semua juga tahu bahwa kekerasan terhadap anak adalah hal yang buruk," kata Hide. "Tetapi semua orang bebas untuk memiliki keinginan seperti ini, mereka bebas membayangkan situasi seksual dengan anak selama itu tidak dilarang."

Hide lalu mengajarkan saya sebuah kata baru--lolicon—singkatan dari "lolita kompleks".

Istilah itu digunakan untuk manga yang menampilkan gadis-gadis muda yang terlibat dalam adegan seksual. Topiknya termasuk berbagai hal yang tabu seperti hubungan seksual sedarah (incest) dan rudapaksaan. Hide sendiri lebih menyukai cerita dengan topik kisah asmara di SMA.

Quote:


Kontroversi

Di Distrik Akihabara, Kota Tokyo, toko-toko buku menjual majalah manga dengan semua topik yang dapat Anda bayangkan.

Pada bagian buku khusus untuk usia 18 tahun ke atas, terdapat majalah-majalah manga dengan judul seperti Junior Rape dan Japanese Pre-teen Suite.

“Orang cepat bosan dengan hal yang umum. Oleh karena itu, mereka mencari sesuatu yang baru dan menjadi bergairah oleh tema perempuan yang muda dan lugu,” kata Tomo, yang bekerja di salah satu toko buku dewasa.

Tema seperti itu merupakan bagian kecil dari industri manga Jepang, yang menghasilkan sekitar US$3,6 miliar per tahun. Namun bagian kecil itulah yang banyak menuai cercaan dan kontroversi.

Aturan soal pornografi anak

*Jepang melarang produksi dan distribusi pornografi anak pada 1999 - 21 tahun setelah Inggris menerapkannya.

*Pada 2013, Departemen Luar Negeri AS memberi predikat kepada Jepang sebagai pusat produksi dan perdagangan pornografi anak

*Badan kepolisian Jepang melaporkan 1.644 kasus pelanggaran pornografi anak pada 2013 – angka tertinggi sejak perubahan undang-undang pada 1999.

*Pada 2014, Jepang melarang kepemilikan gambar asli pornografi anak. Warga Jepang diberi waktu satu tahun untuk menyingkirkan foto-foto yang mereka miliki

Pada Juni 2014, parlemen Jepang memutuskan untuk melarang kepemilikan gambar asli mengenai pelecehan seksual anak. Produksi dan distribusi gambar-gambar ini dinyatakan ilegal sejak tahun 1999, namun Jepang adalah negara terakhir di antara negara-negara anggota OECD yang melarang kepemilikan.

Pada saat itu, juga muncul seruan untuk melarang gambar seksual yang bersifat virtual—pada manga dan anime—yang melibatkan tokoh di bawah usia 18 tahun.

Namun, setelah perdebatan yang panjang, parlemen Jepang memutuskan untuk tidak melarang hal itu. Keputusan tersebut mengundang kecaman dari aktivis dan LSM perlindungan anak, khususnya di luar Jepang.

Untuk memahami ketertarikan Jepang terhadap topik tersebut dapat dilihat dari mudahnya mengajak Hide membicarakan “hobi”-nya tersebut dengan saya hanya beberapa menit setelah perkenalan.

Meskipun manga yang melibatkan anak-anak yang sangat muda memang memiliki stigma sosial, materi seksual yang melibatkan anak-anak muda adalah hal yang cukup umum di Jepang.

Legislator Jepang tampaknya enggan menempatkan sejumlah besar penggemar manga—yang berjumlah jutaan orang—di sisi yang melawan hukum.

~BERSAMBUNG~
0
24.8K
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan