- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Edisi Baru Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Nabi Muhammad


TS
sigsigsig
Edisi Baru Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Nabi Muhammad
Quote:
Selasa, 13 Januari 2015 | 02:12 Email
Edisi Baru Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Nabi Muhammad

Sebuah media Brasil memuat headline karikatur "Je Suis Charlie", sebagai solidaritas serangan majalah Charlie Hebdo yang diserang teroris, 7 Januari 2015. (sumber: USA Today)
Paris– Edisi terbaru Charlie Hebdo yang terbit pekan ini akan menampilkan karikatur Nabi Muhammad. Hal itu disampaikan pengacara Charlie Hebdo pada Senin (12/1).
Keputusan menampilkan Nabi Muhammad pada edisi ini berasal dari para staf yang selamat dari pembantaian yang terjadi di ruang rapat oleh pria bersenjata di Paris selatan.
Salah satu kolumnis, Patrick Pelloux mengatakan edisi pekan ini menampilkan isu khusus yang akan terbit pada Rabu (14/1) dan diterjemahkan ke dalam 16 bahasa yang diperuntukkan bagi para pembacanya di seluruh dunia.
Pengacara Charlie Hebdo, Richard Malka, mengatakan kepada radio Prancis tentang terbitan mendatang yang jelas-jelas menghina Nabi Muhammad -- di antara tokoh-tokoh lainnya untuk menunjukkan bahwa para staf tidak akan menyerah kepada kelompok ekstrimis yang ingin membungkam mereka.
Dua orang bersenjata yang membantai 12 orang dalam serangan terhadap kantor Charlie Hebdo pada Rabu (7/1), termasuk lima kartunis terkemuka dan tiga anggota staf lain, menyatakan mereka meninggalkan tempat kejadian setelah membalaskan dendam Nabi Muhammad.
Pertistiwa itu merupakan kompensasi kemarahan yang diungkapkan sejumlah negara muslim atas karikatur Nabi Muhammad yang lalu, yang telah dicetak oleh Charlie Hebdo.
Sejak mendapat ketenaran dari seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir, Charlie Hebdo dijanjikan mendapat dukungan pemerintah Prancis dan grup media. Sebanyak satu juta kopi edisi khusus pekan ini yang akan dicetak, sebagian besar dilakukan di luar Prancis
Direktur Keuangan Charlie Hebdo Eric Portheault mengatakan pada AFP, bahwa media ini hanya dibuat oleh orang-orang dari Charlie Hebdo. Bahkan kontribusi yang ditawarkan dari kartunis Prancis dan negara-negara lain ditolak.
Investor Daily
Penulis: AFP/PYA/WBP
Sumber:Investor Daily
1
Mati Tumbuh 1000

Quote:
"Charlie Hebdo" Kembali Terbit, Kartun Nabi Muhammad Muncul di Halaman Depan
Selasa, 13 Januari 2015 | 06:04 WIB

FRANCOIS GUILLOT / AFP Pemimpin redaksi majalah satir "Charlie Hebdo", Stephane Charbonnier.
PARIS, KOMPAS.com - Majalah satir Perancis Charlie Hebdo meluncurkan terbitan perdana pasca-penembakan yang menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi Stephane Charbonnier dan 3 kartunis kawakan Jean Cabut, Bernad Velhac, dan Georges Wolinski. Meski ada dugaan serangan dipicu karena majalah itu kerap menampilkan hinaan terhadap Nabi Muhammad, Charlie Hebdo terbaru masih menampilkan sosok yang dianggap Nabi Muhammad di sampul depannya.
Dilansir dari AFP, Selasa (13/1/2015), Charlie Hebdo menampilkan sosok Nabi Muhammad dengan wajah sedih yang sedang meneteskan air mata, dan memegang tulisan "Je Suis Charlie" (Kami adalah Charlie). Slogan itu memang digunakan untuk menolak aksi kekerasan untuk menanggapi kartun yang dibuat Charlie Hebdo.
Selain itu, di atas sosok yang menggunakan sorban putih ini terdapat tulisan "Toutes Pardonne", yang berarti "Semua telah dimaafkan".
Peluncuran sampul ini dibuat lebih cepat dari jadwal rilis Charlie Hebdo yang rencananya akan dilakukan pada Rabu (14/1/2015) mendatang. Pihak penerbit menyiapkan setidaknya 3 juta kopi dari edisi yang dikerjakan oleh "karyawan yang selamat dari serangan", dari 60.000 kopi eksemplar yang biasanya diterbitkan. Rencananya, majalah ini akan didistribusikan ke 25 negara dan diterjemahkan ke 16 bahasa atas permintaan global.
Dunia memang bersimpati terhadap korban aksi teror yang terjadi di Perancis. Beragam bentuk dukungan dan aksi solidaritas dengan slogan "Je Suis Charlie" mengemuka untuk menolak bentuk teror.
Tapi di sisi lain, penggambaran kembali sosok Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo dikhawatirkan akan kembali memicu kemarahan komunitas muslim dunia. Selama ini, tradisi muslim memang melarang penggambaran sosok wajah dan karakter Nabi Muhammad.
Pelaku penembakan di Charlie Hebdo memang sempat berteriak kalau serangan yang dilakukan mereka adalah "balasan terhadap apa yang dilakuan terhadap Nabi Muhammad". Sebelum serangan maut itu terjadi, Charlie Hebdo memang kerap mendapat ancaman saat menampilkan gambar yang dianggap penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Di 2006 misalnya, karyawan majalah itu mendapat ancaman saat menampilkan kartun Nabi Muhammad yang dimuat di koran Denmark, Jyllands-Posten. Kemudian pada 2011, kantor itu sempat dilempar molotov ketika kembali memuat gambar yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Karyawan Charlie Hebdo mengaku, mereka akan tetap mempertahankan tradisinya untuk mengkritik semuaagama, politisi, selebriti, dan perisitwa berita lain. "Di tiap edisi selama 22 tahun terakhir, tidak ada satu pun yang tanpa karikatur Paus, Yesus, pendeta, rabbi, imam atau Muhammad," kata pengacara Charlie Hebdo, Richard Malka.
Menurut Malka, akan sangat mengejutkan jika kartun Nabi Muhammad tidak muncul dalam isu terbaru. Lebih lanjut, Malka mengatakan bahwa Charlie Hebdo "bukan koran berisi kekerasan tapi merupakan sindiran terhadap segala sesuatu yang dianggap serius".
Selasa, 13 Januari 2015 | 06:04 WIB

FRANCOIS GUILLOT / AFP Pemimpin redaksi majalah satir "Charlie Hebdo", Stephane Charbonnier.
PARIS, KOMPAS.com - Majalah satir Perancis Charlie Hebdo meluncurkan terbitan perdana pasca-penembakan yang menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi Stephane Charbonnier dan 3 kartunis kawakan Jean Cabut, Bernad Velhac, dan Georges Wolinski. Meski ada dugaan serangan dipicu karena majalah itu kerap menampilkan hinaan terhadap Nabi Muhammad, Charlie Hebdo terbaru masih menampilkan sosok yang dianggap Nabi Muhammad di sampul depannya.
Dilansir dari AFP, Selasa (13/1/2015), Charlie Hebdo menampilkan sosok Nabi Muhammad dengan wajah sedih yang sedang meneteskan air mata, dan memegang tulisan "Je Suis Charlie" (Kami adalah Charlie). Slogan itu memang digunakan untuk menolak aksi kekerasan untuk menanggapi kartun yang dibuat Charlie Hebdo.
Selain itu, di atas sosok yang menggunakan sorban putih ini terdapat tulisan "Toutes Pardonne", yang berarti "Semua telah dimaafkan".
Peluncuran sampul ini dibuat lebih cepat dari jadwal rilis Charlie Hebdo yang rencananya akan dilakukan pada Rabu (14/1/2015) mendatang. Pihak penerbit menyiapkan setidaknya 3 juta kopi dari edisi yang dikerjakan oleh "karyawan yang selamat dari serangan", dari 60.000 kopi eksemplar yang biasanya diterbitkan. Rencananya, majalah ini akan didistribusikan ke 25 negara dan diterjemahkan ke 16 bahasa atas permintaan global.
Dunia memang bersimpati terhadap korban aksi teror yang terjadi di Perancis. Beragam bentuk dukungan dan aksi solidaritas dengan slogan "Je Suis Charlie" mengemuka untuk menolak bentuk teror.
Tapi di sisi lain, penggambaran kembali sosok Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo dikhawatirkan akan kembali memicu kemarahan komunitas muslim dunia. Selama ini, tradisi muslim memang melarang penggambaran sosok wajah dan karakter Nabi Muhammad.
Pelaku penembakan di Charlie Hebdo memang sempat berteriak kalau serangan yang dilakukan mereka adalah "balasan terhadap apa yang dilakuan terhadap Nabi Muhammad". Sebelum serangan maut itu terjadi, Charlie Hebdo memang kerap mendapat ancaman saat menampilkan gambar yang dianggap penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Di 2006 misalnya, karyawan majalah itu mendapat ancaman saat menampilkan kartun Nabi Muhammad yang dimuat di koran Denmark, Jyllands-Posten. Kemudian pada 2011, kantor itu sempat dilempar molotov ketika kembali memuat gambar yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Karyawan Charlie Hebdo mengaku, mereka akan tetap mempertahankan tradisinya untuk mengkritik semuaagama, politisi, selebriti, dan perisitwa berita lain. "Di tiap edisi selama 22 tahun terakhir, tidak ada satu pun yang tanpa karikatur Paus, Yesus, pendeta, rabbi, imam atau Muhammad," kata pengacara Charlie Hebdo, Richard Malka.
Menurut Malka, akan sangat mengejutkan jika kartun Nabi Muhammad tidak muncul dalam isu terbaru. Lebih lanjut, Malka mengatakan bahwa Charlie Hebdo "bukan koran berisi kekerasan tapi merupakan sindiran terhadap segala sesuatu yang dianggap serius".
Kompos
kata langganan BPLN "The Truth Must Be Told" .....................

Diubah oleh sigsigsig 13-01-2015 07:36
0
15.4K
Kutip
127
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan