Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukan69Avatar border
TS
bukan69
POPULARITAS JOKOWI TURUN
BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo
mengaku tidak mempersoalkan popularitas
dirinya jatuh karena telah menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM) dan kemudian
menghapus subsidi untuk premium. Menurut
Jokowi, dia bekerja bukan untuk mencari
popularitas.
"Soal BBM, tidak sampai sebulan setelah
dilantik, banyak yang bilang, 'Pak kalau BBM
naik popularitas akan anjlok'. Saya sampaikan
saya bekerja bukan untuk popularitas, saya
bekerja untuk negara dan rakyat. Kalau
(popularitas) anjlok, silakan," kata Jokowi
dalam sambutannya di acara Musyawarah
Nasional (Munas) XV Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (Hipmi), Bandung, Senin
(12/1/2015).
Pada pertengahan November 2014 lalu, Jokowi
memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Namun, pada 31 Desember, Jokowi memutuskan
menurunkan harga solar dan menghapus subsidi
untuk premium.
Jokowi mengatakan, risiko itu diambilnya
lantaran berdasarkan hitungan, subsidi BBM
sudah terlalu membebani APBN. Selama lima
tahun ini, dia menyebutkan subsidi BBM sudah
menyedot Rp 1.300 triliun.
"Hitungan nalar saya, Rp 1.300 triliun untuk
waduk dipakai jalan tol, airport, alur kereta
api, itu pasti rampung jadi. Saya nggak berpikir
masalah popularitas. Apa hubungannya
popularitas dengan pekerjaan saya? Nggak
ada," kata dia.
Dengan kebijakan pengalihan subsidi itu, Jokowi
mengatakan, pembangunan tol trans Sumatera,
kereta api di Sumatera dan Kalimantan mulai
dibangun tahun ini. Sementara untuk jalur
kereta api di Papua, saat ini masih dilakukan
studi kelayakan.
Selain itu, Jokowi juga menargetkan perluasan
dan pembangunan terhadap 24 buah pelabuhan
selama lima tahun pemerintahannya. (baca:
Premium Tak Lagi Disubsidi, Subsidi BBM dalam
APBN-P 2015 "Hanya" Rp 56 Triliun )
"Konektivitas ini penting, dengan itu semua
akan serba mudah. Negara yang memperhatikan
infrastruktur nantinya akan jadi negara
maju," imbuh Jokowi. (baca: Harga BBM
Dimungkinkan Berubah Dua Kali Sebulan )
Pemerintah menetapkan skema baru
penghitungan harga BBM yang bisa
mengevaluasi harga setiap bulannya. Skema ini
menghitung harga premium dan solar mengikuti
perkembangan harga minyak dunia dan telah
disesuaikan dengan formula sesuai harga dasar
ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(PBBKB).
Harga terbaru BBM premium RON 88 baik yang
BBM khusus penugasan maupun BBM umum
nonsubsidi ditetapkan sebesar Rp 7.600 per
liter, dan harga solar bersubsidi menjadi Rp
7.250 per liter yang berlaku sejak awal Januari
2015. Namun, harga ini dipastikan berubah
pada awal Februari mendatang.

http://nasional.kompas.com/read/2015/01/12/13072431/Jokowi.Kalau.Popularitas.Saya.Anjlok.Silakan.
0
6.7K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan