

TS
galindra6
Airasia
Spoiler for Sumber RIMANEWS ::

Meski Kapal Baruna Jaya I, Geosurvey, KN Pacitan, dan Java Imperia merapat ke lokasi yang diduga terdapat kotak hitam, hingga jam satu siang belum mendapatkan hasil alias nihil. Kecepatan arus bawah laut tercatat masih lima knots. "Menyulitkan penyelam," kata Supriyadi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (11/1).
Penyelaman telah disiapkan dalam dua gelombang. Namun kondisi arus di bawah air laut tidak memungkinkan. Penyelam, kata Supriyadi, kesulitan melakukan manuver di kedalaman 30 meter.
Penyelaman akan dilanjutkan besok, Selasa (12/1). Kapal riset Baruna Jaya I menangkap dua signal PING yang berbeda. "Mungkin satu dari FDR (Flight Data Recorder-red) dan satu dari CVR (Cockpit Voice Recorder-red). Mudah-mudahan berdekatan," katanya.
Sebelumnya Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi dan Pengembangan Sumberdaya Alam Ridwan Djamaluddin dalam keterangannya mengatakan temuan signal oleh Baruna Jaya I berada sekitar empat kilometer (km) dari area temuan ekor pesawat AirAsia QZ 8501.
Ia menduga kuat obyek tersebut adalah kotak hitam yang tengah menjadi fokus pencarian tim SAR gabungan. Saat ini, ada tiga Kapal Survei yang dikoordinasikan Basarnas yang tengah melakukan verifikasi terhadap dugaan obyek kotak hitam tersebut. "Mudah-mudahan tidak salah. Karena tiga alat dari tiga kapal, ketika memanggil, pingnya menjawab dari kotak hitam," katanya.
Sementara itu Penanggung Jawab Puskodal Operasi Baruna Jaya I BPPT Imam Mudita mengatakan dugaan obyek tersebut berada sekira 4,5 km dari area temuan ekor pesawat AirAsia QZ 8501. "Frekuensi kotak hitam 37,5 khz, terus kita dengarkan dan dipantau koordinatnya," ujarnya.
Spoiler for sumber 2 ::

"Tim penyelam TNI AL yang berada di KN. Jadayat telah berhasil menemukan peralatan yang sangat penting yaitu Black Box Air Asia QZ8501 pada posisi 03.37.21 S atau 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30-32 meter," kata Ignasius Jonan dalam keterangannya, Minggu (11/1/2015).
Jonan menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, black box berada pada himpitan serpihan badan pesawat AirAsia, keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses upaya pengambilannya siang tadi.
"Dikarenakan keterbatasan waktu maka diputuskan bahwa proses pengambilan black box akan dilaksanakan esok pagi hari dengan mengeser berlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut. Namun apabila rencana pengeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat," paparnya.
"Untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya, maka tim penyelam TNI AL telah memasang marker buoy (pelampung penanda) kecil yang sebelumnya telah disiapkan di KN. Jadayat," imbuh mantan Dirut PT KAI itu.
Spoiler for Sumber kompas ::

"Di-detect juga ada obyek yang diduga bagian dari pesawat dan dikonfirmasi penyelam kuta. Itu adalah bagian wing atau sayap dan serpihan bagian engine (mesin) pesawat," ujar Soelistyo di Gedung Basarnas, Jakarta, Minggu (11/1/2015).
Selain sayap dan serpihan mesin, kata Soelistyo, di dasar laut ditemukan juga lubang yang sudah tertutup oleh lumpur. Diduga, lubang tersebut merupakan dampak benturan bagian pesawat dengan dasar laut.
"Dugaan lubang tertutup tanah baru bercampur lumpur, itu kita duga adalah impact dari bagian pesawat," kata Soelistyo.
Ia mengatakan, tak jauh dari lokasi ditemukannya sayap dan serpihan mesin, Pinger Locator dari kapal Baruna Jaya I menangkap sinyal "ping" yang diduga berasal dari black box.
Namun, Soelistyo belum dapat memastikan bahwa "ping" tersebut memang milik black box AirAsia.
"Sinyal ping yang diduga dari black box sudah ditangkap, tapi belum confirmed bahwa black box itu ditemukan. Jadi belum ditemukan," ujar Soelistyo.
0
1.6K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan