Pangkalan Bun, - Proses pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 melibatkan banyak negara. Masing-masing membawa alutsista andalannya. Selain bentuk solidaritas, adakah alasan lain di balik keterlibatan mereka?

Ketua KNKT Tatang Kurniadi menjelaskan, langkah yang dilakukan para negara sahabat tersebut adalah bentuk solidaritas. Mereka datang menawarkan bantuan tanpa diminta oleh Indonesia.

"Jadi jangan malu. Mereka datang membantu, bukan berarti kita nggak punya (alat yang memadai-red)," kata Tatang di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).

Selain itu, sebagai sesama anggota International Civil Aviation and Organization (ICAO) dan International Maritime Organization (IMO), para negara sahabat tersebut memiliki kewajiban moral untuk saling membantu. Menurut Tatang, kiprah para anggota akan diuji saat menghadapi kecelakaan.

"Nah mereka yang bantu itu memang ada keharusan untuk bantu," ujar tatang.

Hal serupa juga dilakukan Indonesia dalam pencarian pesawat MH370 dan MH17. Indonesia juga turut membantu mencari keberadaan pesawat yang hilang kontak tersebut.

"Jadi kalau di sini banyak orang asing wajar. Ada enam negara yang terlibat, yang desain pesawat, yang manufaktur, yang register, operatornya, negara terjadinya dan negara yang ada korban," urainya.

"Empat negara ini wajib datang ke sini untuk bantu. Satu lagi negara yang punya info penting, misalnya AS," tambah Tatang.

Sumber

---

Rupanya datang untuk membantu, alangkah berjasa sekali