- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
VIDEO Detik-Detik Tabrakan Antara Akli Fairuz Dengan Kiper PSAP, Selamat jalan Akli


TS
rajabijaksana
VIDEO Detik-Detik Tabrakan Antara Akli Fairuz Dengan Kiper PSAP, Selamat jalan Akli
Berita duka sepak bola Indonesia, Pemain Persiraja Banda Aceh yaitu Akli Fairuz meninggal dunia setelah bertabrakan dengan Kiper PSAP Sigli . Akli mengalami hantaman dari kaki kiper PSAP tepat diperutnya
saat mendapat umpan rebound dan menjebol gawang PSAP. Akibat hantaman keras itu Akli tak bisa bergerak dan terkapar dilapangan 


[YOUTUBE]KNwYGJFZrgg&feature=youtu.be[/YOUTUBE]
capture :
Spoiler for ss:



Quote:
KABAR duka kembali menyelimuti dunia sepak bola tanah air. Satu lagi pesepak bola profesional harus meregang nyawa akibat insiden di lapangan hijau. Kali ini musibah tersebut terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kemarin (16/5), sekitar pukul 10.00 waktu setempat, striker Persiraja Banda Aceh Akli Fairuz, 27 menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Akli dirawat di sana menyusul cedera yang dialaminya ketika membela Persiraja dalam partai Derby Aceh menghadapi PSAP Sigli di Stadion Haji Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (10/5) lalu.
Insiden itu terjadi saat Laga Divisi Utama tersebut sudah memasuki menit-menit akhir. Kala itu terjadi perebutan bola antara Akli dengan kiper PSAP Agus Rohman. Kaki Agus menyodok perut striker Persiraja bernomor punggung 17 itu. Tampaknya sodokan kaki itu begitu keras hingga Akli tak sadarkan diri. Dia pun cepat-cepat dilarikan ke RSUZA.
Tim dokter awalnya menyatakan cedera Akli tidak parah. Tapi, belakangan keterangan tersebut diralat. Akli harus menjalani operasi karena ususnya robek.
Setelah dioperasi pada Selasa (13/5), Akli sempat sadar. Tapi, Kamis malam (15/5), kondisinya kembali kritis dan harus dirawat di ICU. Dan kemarin, pemain berjuluk “Gaston Geutanyoe” itu akhirnya meninggal dunia.
“Selamat jalan Akli,” begitu yang tertulis di status akun Twitter resmi klub @Persiraja sesaat setelah meninggalnya Akli.
CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak menilai kejadian ini murni kecelakaan di atas lapangan hijau. Sehingga, tidak bisa dicari siapa yang salah dan siapa yang mesti bertanggung jawab. “Tinggal bagaimana nanti ke depannya sistem yang sudah ada dievaluasi jika menghadapi situasi seperti ini lagi. Apa sudah memadai atau belum (saat) pertolongan pertamanya,” tuturnya. sumber
Akli dirawat di sana menyusul cedera yang dialaminya ketika membela Persiraja dalam partai Derby Aceh menghadapi PSAP Sigli di Stadion Haji Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (10/5) lalu.
Insiden itu terjadi saat Laga Divisi Utama tersebut sudah memasuki menit-menit akhir. Kala itu terjadi perebutan bola antara Akli dengan kiper PSAP Agus Rohman. Kaki Agus menyodok perut striker Persiraja bernomor punggung 17 itu. Tampaknya sodokan kaki itu begitu keras hingga Akli tak sadarkan diri. Dia pun cepat-cepat dilarikan ke RSUZA.
Tim dokter awalnya menyatakan cedera Akli tidak parah. Tapi, belakangan keterangan tersebut diralat. Akli harus menjalani operasi karena ususnya robek.
Setelah dioperasi pada Selasa (13/5), Akli sempat sadar. Tapi, Kamis malam (15/5), kondisinya kembali kritis dan harus dirawat di ICU. Dan kemarin, pemain berjuluk “Gaston Geutanyoe” itu akhirnya meninggal dunia.
“Selamat jalan Akli,” begitu yang tertulis di status akun Twitter resmi klub @Persiraja sesaat setelah meninggalnya Akli.
CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak menilai kejadian ini murni kecelakaan di atas lapangan hijau. Sehingga, tidak bisa dicari siapa yang salah dan siapa yang mesti bertanggung jawab. “Tinggal bagaimana nanti ke depannya sistem yang sudah ada dievaluasi jika menghadapi situasi seperti ini lagi. Apa sudah memadai atau belum (saat) pertolongan pertamanya,” tuturnya. sumber



sumber foto : tribunnews.com

Akli diberikan pertolongan medis di pinggir lapangan 


Foto Akli waktu dirawat inap dirumah sakit, kondisinya kritis 


Selamat jalan Akli, semoga kamu tenang disana dan amal ibadah mu diterima di Sisi Nya 

Quote:
Dengar Akli Meninggal, Kiper PSAP Sigli Menangis
acehfootball.com ─
Kiper PSAP Sigli, Agus Rohman merasa menjadi persakitan dalam kasus meninggalnya striker Persiraja, Akli Fairuz, pada Jumat (16/5/2014) pukul 11:00 WIB di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh.
Menurut informasi yang dikumpulkan ACEHFOOTBALL.com, penjaga gawang asal Bogor itu menangis tersedu-sedu saat mendengar kabar duka tersebut. Apalagi dia dan rombongan PSAP Sigli sedang dalam perjalanan via darat menuju Medan, Sumatra Utara.
Sebab, Laskar Aneuk Nanggroe akan menghadapi PS Kwarta Minggu 918/5/2014) di Stadion Teladan Medan. “Saya sangat menyesal, tidak ada unsur kesengajaan untuk mencederai dia,” tulis Agus dalam pesan singkat kepada rekannya, Riza Fandi.
Karena alasan sedang dalam perjalanan itu, Agus dan rombongan PSAP tidak bisa melayat ke rumah duku di Gampong Beureu-eh, Kecamatan Mutiara, Pidie, Jumat kemarin.
Dari PSAP yang hadir saat pemakanan pemain yang akrab disapa Gaston Geutanyoe itu adalah Riza Fandi dan Bustami.
Sangat disayangkan juga, selama sepekan menjalani perawatan di RSUZA, tidak seorang pun pemain dan manajemen PSAP Sigli yang menjenguk korban. Aksi tidak simpatik ini dikecam oleh banyak penggiat bola di Banda Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Akli menghembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan selama enam hari di ICU RSUZA Banda Aceh akibat berbenturan dengan kiper PSAP Sigli Agus Rahman, pertandingan Divisi Utama, Liga Indonesia 2014 di Stadion H Dimurthala, Sabtu (10/5/2014) lalu.
Akli mengalami luka dalam dan sempat menjalani operasi usus. Jenazah pemain yang akrab senang memelihara jambang ini sudah dikebumikan di kampung halamannya, Gampong Beureu’eh Lhong Ie, Beureunuen, Kecamatan Mutiara Barat, Kabupaten Pidie, Jumat (16/5) kemarin. sumber
Quote:
Akli ‘Gaston Geutanyoe’; Pria Pendiam Itu Telah Pergi
Siapa sebenarnya Akli sebelum bergabung dengan Persiraja?
KABAR duka datang dari klub berjuluk Lantak Laju Kota Banda Aceh. Salah satu penyerang Persiraja, Akli dikabarkan meninggal dunia di ICU RSU Zainal Abidin, Jumat 16 Mei 2014.
Berita duka ini disampaikan Persiraja Banda Aceh melalui akun twitter dan facebooknya, sekitar pukul 11.30 Wib, Jumat, 16 Mei 2014. Hal ini dibenarkan oleh Ketua PSSI Aceh, Adly Tjalok.
"Ya, yang bersangkutan meninggal sekitar pukul 09.30 WIB. Kita sangat berduka dan kehilangan putra terbaik Aceh," ujar Adly.
Siapa sebenarnya Akli sebelum bergabung dengan Persiraja?
Data yang diperoleh ATJEHPOSTcom, sebelum bergabung dengan Persiraja Banda Aceh, Akli adalah mahasiswa Jurusan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.
Sebelumnya, Akli juga terdaftar sebagai mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah tahun 2005. Namun kecintaannya terhadap olahraga sepakbola, membuat sosok itu meninggalkan jurusan itu.
“Dia pindah menjadi mahasiswa Olahraga FKIP Unsyiah, pada tahun 2006. Saya tidak tahu sejak kapan dia bergabung dengan Persiraja,” ujar Afdhal Peusangan, mantan mahasiswa jurusan Olahraga FKIP Unsyiah kepada ATJEHPOSTcom, Jumat 16 Mei.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Salbani Mosa, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Olahraga, FKIP Unsyiah.
“Orangnya agak pendiam dan tidak pernah mengeluh. Dia baru sekitar setahun lalu selesai pendidikan S1. Ini karena yang bersangkutan lebih prioritas di karier sepakbolanya,” kata Salbani.
Akli merupakan pria kelahiran Beureuneun, Kabupaten Pidie. Almarhum meninggal di RSUZA, Jumat 16 Mei 2014, sekitar pukul 09.30 WIB. sumber
Quote:
Lagi, Pemain Meninggal dengan Gaji Masih Tertunggak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Entah harus menunggu berapa banyak korban lagi agar klub-klub sepak bola Indonesia bisa menghargai para pemainnya. Kematian pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus, menjadi bukti bahwa sepak bola Tanah Air tak cukup belajar atas kasus meninggalnya pemain yang sudah sering terjadi.
Wafatnya Akli memang takdir Yang Maha Kuasa. Pemain yang berposisi striker itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (16/5) setelah menjalani perawatan intensif dan operasi akibat luka di bagian usus dan kantung kemih gara-gara bertabrakan dengan kiper PSAP Sigli dalam laga Divisi Utama di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (10/5) sore.
Yang jadi masalah, Akli tak langsung dilarikan ke rumah sakit ketika ia tergeletak di lapangan. Akli malah lebih dulu dipulangkan ke mes pemain. Manajemen Persiraja baru membawa Akli ke rumah sakit sekitar pukul 23.00 WIB. Padahal, Akli sudah meringis kesakitan seusai bertabrakan.
Semakin ironis karena gaji Akli selama tiga bulan membela Persiraja musim ini belum dibayarkan. Anak kelima dari enam bersaudara itu pun sempat melakukan aksi protes bersama rekan-rekannya belum lama ini. Namun, jerih payahnya tak kunjung terbayar hingga tutup usia.
Ini bukan kali pertama ada pemain yang wafat dengan meninggalkan masalah tunggakan gaji. Belum hilang dari ingatan ketika sepak bola Indonesia digemparkan dengan meninggalnya pemain impor asal Paraguay, Diego Mendieta, pada Desember 2012. Gara-gara gaji sebesar Rp 100 juta yang ditunggak oleh Persis Solo, Mendieta kesulitan mendapat perawatan intensif untuk mengobati penyakit typhus yang dialaminya. Mendieta bahkan sempat hanya dirawat di kamar kos dan menunggu donasi untuk berobat jalan.
Nahasnya, masalah tunggakan gaji Akli dan para pemain Persiraja lainnya dipastikan bakal lebih lama terselesaikan. Pasalnya, Ketua Umum Persiraja Jamaluddin T. Muku yang baru terpilih belum lebih dari sebulan, memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
Ia terpaksa mengambil keputusan tersebut karena menilai para pengurus lama Persiraja seolah lepas tangan atas masalah tunggakan gaji. Menurut dia, masalah itu merupakan tanggung jawab pengurus lama yang melakukan penandatanganan kontrak pemain.
Persiraja memang baru saja berganti kepengurusan pada akhir April. "Kami menyatakan mundur dengan terhormat," kata Jamaluddin.
Jamaluddin menjelaskan dirinya sudah berusaha mengundang para pengurus lama untuk menggelar rapat pada Sabtu (17/5) membahas sejumlah masalah yang membelit Persiraja pascakematian Akli. Termasuk soal tunggakan gaji. Namun tak ada satu pun pengurus lama yang hadir.
"Sampai sekarang, para pengurus lama tidak ada yang bisa dihubungi. Kami sudah meminta pertanggungjawaban mereka," ujar dia.
Sementara itu, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia memilih untuk lebih dulu fokus terhadap kasus kematian Akli. PSSI membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas hal-hal dibalik wafatnya Akli. "Kami akan melakukan investigasi dari sisi medis olahraga," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono. sumber
Bahkan gajinya belum dibayar a.k.a masih ditunggak sama klubnya 
Mari kita berdoa agar Almarhum tenang di sisi Nya dan masalah gaji cepat dibayarkan .

Mari kita berdoa agar Almarhum tenang di sisi Nya dan masalah gaji cepat dibayarkan .
Beritanya sampai ke Negeri Matador, Spanyol


Banyak dikomentari sama orang sana ..
Udpate :
Spoiler for update:
Emang beritanya bener-bener udah sampai mancanegara 

La Gazetta dello Sport : http://video.gazzetta.it/indonesia-m...f-5b4a41acd282
ESPN : http://espn.uol.com.br/noticia/41141...o-veja-o-lance
Dailymail : http://www.dailymail.co.uk/news/arti...gue-match.html
Perth Now : http://www.perthnow.com.au/sport/foo...-1226923696466

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden kematian striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz mendapat sorotan media asing. Media Spanyol, Marca menulis berita berjudul Una brutal patada acaba con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan brutal tewaskan pemain di Indonesia).
Marca menuliskan, benturan yang terjadi antara kiper PSAP Sigli, Agus Rahman dengan Akli Fairuz. Selain itu, Marca juga memberitakan pemain tersebut harus menjalani perawatan selama enam hari di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Media asal Italia, La Gazzetta Dello Sport juga turut memberitakan hal yang sama. Dalam laman video online Gazzetta TV, peristiwa tersebut diberitakan dengan judul Indonesia, morto dopo un tackle del portiere (Pemain Indonesia Tewas Setelah Ditekel Kiper). Di laman tersebut ditampilkan video tendangan maut Agus Rahman tepat ke perut Akli Fairuz.
Selain itu, di situs video online Youtube juga muncul video peristiwa tersebut. Video yang diunggah Football Highlights HD tersebut sudah ditonton 33 ribu kali sampai berita ini diturunkan. Video berdurasi tiga menit 20 detik itu berjudul Shocking: Indonesian Footballer Akli Fairuz was Killed After a Terrible Tackle from a Goalie.
Kejadian mengenaskan tersebut terjadi dalam pertandingan Persiraja Banda Aceh melawan PSAP Sigli di Stadion Dimurthala, Lampinueng, Banda Aceh, Sabtu (10/5). Akli Fairuz mengembuskan napas terakhir Jumat (16/5) akibat luka di bagian usus dan kantung kemih.sumber


La Gazetta dello Sport : http://video.gazzetta.it/indonesia-m...f-5b4a41acd282
ESPN : http://espn.uol.com.br/noticia/41141...o-veja-o-lance
Dailymail : http://www.dailymail.co.uk/news/arti...gue-match.html
Perth Now : http://www.perthnow.com.au/sport/foo...-1226923696466
Quote:
Kematian Akli Fairuz Disorot Media Asing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden kematian striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz mendapat sorotan media asing. Media Spanyol, Marca menulis berita berjudul Una brutal patada acaba con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan brutal tewaskan pemain di Indonesia).
Marca menuliskan, benturan yang terjadi antara kiper PSAP Sigli, Agus Rahman dengan Akli Fairuz. Selain itu, Marca juga memberitakan pemain tersebut harus menjalani perawatan selama enam hari di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Media asal Italia, La Gazzetta Dello Sport juga turut memberitakan hal yang sama. Dalam laman video online Gazzetta TV, peristiwa tersebut diberitakan dengan judul Indonesia, morto dopo un tackle del portiere (Pemain Indonesia Tewas Setelah Ditekel Kiper). Di laman tersebut ditampilkan video tendangan maut Agus Rahman tepat ke perut Akli Fairuz.
Selain itu, di situs video online Youtube juga muncul video peristiwa tersebut. Video yang diunggah Football Highlights HD tersebut sudah ditonton 33 ribu kali sampai berita ini diturunkan. Video berdurasi tiga menit 20 detik itu berjudul Shocking: Indonesian Footballer Akli Fairuz was Killed After a Terrible Tackle from a Goalie.
Kejadian mengenaskan tersebut terjadi dalam pertandingan Persiraja Banda Aceh melawan PSAP Sigli di Stadion Dimurthala, Lampinueng, Banda Aceh, Sabtu (10/5). Akli Fairuz mengembuskan napas terakhir Jumat (16/5) akibat luka di bagian usus dan kantung kemih.
Disini TS ga mengharapkan bata/cendol, TS cuma mengharapkan agar kaskuser memberikan doa untuk Alm. Akli fairuz 
Dan memberikan komentar agan, agar kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang
, serta ikut mendorong manajemen klub untuk membayar tunggakan gaji Almarhum 

Dan memberikan komentar agan, agar kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang


Komentar kaskuser :
Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By yayan731►Turut berduka sebelumnya gan



Ane berharap semoga ga ada lagi kasus kasus yg kek gini lagi gan
dan persepak bolaan indonesia makin maju










Quote:
Serem amat yak.. bisa sampe robek gitu ususnya
nih gan berita dari spanyolnya kalo di translet
Komeng orang sana gan..
nih gan berita dari spanyolnya kalo di translet
Spoiler for head:

Komeng orang sana gan..

Spoiler for komeng:

Ane berharap semoga ga ada lagi kasus kasus yg kek gini lagi gan
dan persepak bolaan indonesia makin maju







Quote:
Original Posted By madeka►tanya jujur sama semua pemain bola amatir atau profesional.
itu tackle memang niat untuk mencederai pemain lawan
mungkin tidak membunuh, tapi ada niat untuk mencederai
dan itu sudah jauh dari sportivitas, apalagi sampe kehilangan nyawa seperti ini
apakah si kiper masih bisa hidup tenang setelah niat yang telah dia lakukan dan akibatnya ini?
seharusnya diusut lebih lanjut ini. agar jangan sampai terulang lagi
turut berduka cita
itu tackle memang niat untuk mencederai pemain lawan
mungkin tidak membunuh, tapi ada niat untuk mencederai
dan itu sudah jauh dari sportivitas, apalagi sampe kehilangan nyawa seperti ini
apakah si kiper masih bisa hidup tenang setelah niat yang telah dia lakukan dan akibatnya ini?
seharusnya diusut lebih lanjut ini. agar jangan sampai terulang lagi
turut berduka cita

Quote:
Original Posted By calmboy1►turut berbela sungkawa..
no offense, gua sih kalo liat replay nya.. si kiper tuh emang udah ngerasa bakal kalah cepet ngambil bola dari si korban, kalo kaki si kiper ga dimajuin alias tackle, korban bakal bisa lewatin dia ato leluasa shooting. nah pas disitu gua liat sih itu alamiah kiper buat tackle pas terdesak. yg jadi masalah, gua gak tau isi pikiran si kiper, biasanya divisi 1 gitu maennya pada pake emosi pas menit terakhirmotif duit, kalo menang gaji bakal cair... apalagi setau gua, itu udah menit akhir...
so pasti, kiper emang aslinya ga kejar bola, tapi udah ngejar orangnya.. gua ngeliat dari tackle nya, yg ngangkat kaki ketinggian dan itu luar biasa bahaya.. dan ahhh, parah..
kiper emang coba mau jegal striker., tapi dia ga berpikir kejadiannya bakal separah itu..
sedikit analisa gua tentang kejadian itu..
cmiiw pejwan gan..
no offense, gua sih kalo liat replay nya.. si kiper tuh emang udah ngerasa bakal kalah cepet ngambil bola dari si korban, kalo kaki si kiper ga dimajuin alias tackle, korban bakal bisa lewatin dia ato leluasa shooting. nah pas disitu gua liat sih itu alamiah kiper buat tackle pas terdesak. yg jadi masalah, gua gak tau isi pikiran si kiper, biasanya divisi 1 gitu maennya pada pake emosi pas menit terakhirmotif duit, kalo menang gaji bakal cair... apalagi setau gua, itu udah menit akhir...
so pasti, kiper emang aslinya ga kejar bola, tapi udah ngejar orangnya.. gua ngeliat dari tackle nya, yg ngangkat kaki ketinggian dan itu luar biasa bahaya.. dan ahhh, parah..
kiper emang coba mau jegal striker., tapi dia ga berpikir kejadiannya bakal separah itu..
sedikit analisa gua tentang kejadian itu..
cmiiw pejwan gan..
Quote:
Original Posted By Musyawariandi83►Sulit melihat sepakbola Indonesia bisa berubah apabila pemain2 sepakbolanya hanya di didik untuk bermain sepakbola tanpa di didik mental sportivitas juga mental saling menghormati profesi profesional sebagai pelaku industri sepakbola.
Sikap menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan menjadi doktrin utama pemain2 sepakbola di Indonesia, sehingga kekalahan menjadi sangat haram dan tidak bisa diterima yang akhirnya memicu emosi.
Emosi yang bisa meledak kepada wasit, hakim garis, maupun kepada pemain lawan yang akhirnya merambat ke supporter dan official tanpa berpikir kembali ke jiwa sportivitas.
Maka kejadian2 seperti ini sepertinya masih akan terus terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Wahai kalian para pemain sepakbola profesional Indonesia, tidakkah kalian suka menonton bagaimana Liga2 profesional luar negeri, bagaimana cara mereka bermain, bagaimana cara mereka protes, bagaimana cara mereka menghormati keputusan wasit, menerima kekalahan walaupun menyakitkan. Tidakkah kalian mau belajar untuk bisa seperti mereka, tolong sadar, buka mata, buka hati, buka pikiran kalian, berapa banyak lagi nyawa harus jatuh di lapangan hijau sepakbola Indonesia, berapa banyak istri yg harus menangisi suami yg tewas di lapangan hijau, anak yg harus kehilangan ayahnya di lapangan hijau, berapa banyak Ibu yg harus meratapi anaknya yg tewas dilapangan hijau.
Tolong sebarkan semangat " SPORTIF, DEWASA, MENGHARAGAI dan MENGHORMATI SESAMA PROFESI INDUSTRI SEPAKBOLA".
STOP KEKERASAN, berikan kami hiburan sebagai penonton bukan pertumpahan darah. Semoga ada yang pemain profesional Indonesia yang membaca ini dan menyebarkan semangat murni sepakbola yaitu sportivitas. Amiinn
Sikap menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan menjadi doktrin utama pemain2 sepakbola di Indonesia, sehingga kekalahan menjadi sangat haram dan tidak bisa diterima yang akhirnya memicu emosi.
Emosi yang bisa meledak kepada wasit, hakim garis, maupun kepada pemain lawan yang akhirnya merambat ke supporter dan official tanpa berpikir kembali ke jiwa sportivitas.
Maka kejadian2 seperti ini sepertinya masih akan terus terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Wahai kalian para pemain sepakbola profesional Indonesia, tidakkah kalian suka menonton bagaimana Liga2 profesional luar negeri, bagaimana cara mereka bermain, bagaimana cara mereka protes, bagaimana cara mereka menghormati keputusan wasit, menerima kekalahan walaupun menyakitkan. Tidakkah kalian mau belajar untuk bisa seperti mereka, tolong sadar, buka mata, buka hati, buka pikiran kalian, berapa banyak lagi nyawa harus jatuh di lapangan hijau sepakbola Indonesia, berapa banyak istri yg harus menangisi suami yg tewas di lapangan hijau, anak yg harus kehilangan ayahnya di lapangan hijau, berapa banyak Ibu yg harus meratapi anaknya yg tewas dilapangan hijau.
Tolong sebarkan semangat " SPORTIF, DEWASA, MENGHARAGAI dan MENGHORMATI SESAMA PROFESI INDUSTRI SEPAKBOLA".
STOP KEKERASAN, berikan kami hiburan sebagai penonton bukan pertumpahan darah. Semoga ada yang pemain profesional Indonesia yang membaca ini dan menyebarkan semangat murni sepakbola yaitu sportivitas. Amiinn
Diubah oleh rajabijaksana 22-05-2014 19:18
0
72.3K
Kutip
691
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan