TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menilai berbagai tanggapan negatif yang termuat di sejumlah media massa atas pembentukan tim 9, terutama tanggapan mantan Menpora, Adhyaksa Dault tidak sepenuhnya benar.

Alasannya, mantan Menpora itu sudah mengontaknya untuk memberikan klarifikasi. Selain itu, Nahrawi menyatakan tidak perlu takut dengan segala ancaman dari FIFA dalam pembentukan tim 9 untuk perombakan PSSI yang dianggap pemerintah turut campur tangan mengenai urusan internal PSSI itu.

"Pernyataan Pak Adhyaksa Dault itu sengaja diplintir. Akibatnya menimbulkan tafsir salah dan menghakimi keberadaan Tim 9. Beliau (Adhyaksa Dault) sudah kontak saya tadi pagi. Beliau menjelaskan berbagai hal soal pernyataan termuat di sejumlah media itu tidak benar," terang Imam Nahrawi kepada Surya, Sabtu (10/01/2015) di Pendopo Muda Graha Pemkab Madiun.

Menpora juga menjelaskan, pernyataan di sejumlah media itu dianggap sengaja diplintir untuk kepentingan kalangan mafia di PSSI yang tidak ingin keburukannya terbongkar.

Nahrawi menilai kalangan mafia itu risih dan berusaha dengan berbagai upaya memanuver dan menghantam tim 9 bentukannya itu.

"Saya tak takut atau panik. Karena ini demi prestasi olahraga di Indonesia. Hasil awal kinerja tim 9 akan saya rapatkan besok, Senin (11/01) di Jakarta. Kan kinerja tim 9 komplek dan cukup mendalam demi perbaikan semua bidang olahraga," tegasnya.

Sementara saat ditanya mengenai penilaian FIFA, pembentukan tim 9 sebagai bentuk campur tangan dan intenvensi pemerintah, Nahrawi mengaku tidak takut dengan segala ancaman hingga ancaman pembekuan yang akan dilakukan FIFA termasuk mafia bola.

"Kan demi perbaikan dan perombakan. Tak perlu ada yang ditakuti. Hanya satu paling saya takuti yakni Allah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Imam Nahrawi berkunjung ke Madiun untuk menjadi pembicara (motivator) Seminar Nasional di kampus IKIP PGRI yang diikuti oleh ratusan mahasiswa.

FIFA tandingan

mentri jokowi bikin badan (useless) baru lagi biar dianggap berkarya.. terus koar koar undang media.. palingan juga ngeper ndiri sama FIFA dengan alasan klasik "demi rakyat saya mengalah"..