[Selingan] All Boeing Product For Indonesian Armed Forces
TS
r3zam4n
[Selingan] All Boeing Product For Indonesian Armed Forces
Selamat Siang Semua berkaitan dengan slogan yang sering didengungkan oleh bebrapa petinggi militer kita tentang "World class Navy", "First Class Air Force" dll kali ini saya akan mencoba untuk mengupas beberapa produk dari Pabrikan Boeing yang diharapkan bisa membantu Tentara Indonesia untuk menjadi seperti slogan di atas.
Walaupun ini selingan tetapi tidak sembarangan tentu ada dasar kenapa saya memilih produk US yang diwakili oleh Boeing corp.
LATAR BELAKANG KENAPA MEMILIH PRODUK US
Quote:
Ngebet jual alutsista, Dubes AS yakin Indonesia tak diembargo
Sabtu, 8 November 2014 09:15
Merdeka.com- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake menegaskan kerja sama penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kedua negara bakal berkesinambungan. Negara Adi Daya itu tak lagi menganggap Indonesia sebagai ancaman terhadap demokrasi. TNI pun dinilai sudah berbenah, meninggalkan praktik pelanggaran hak asasi di era Orde Baru.
"Soal embargo, kita sudah berada di fase kerja sama pertahanan yang berbeda. Indonesia sekarang menjadi negara demokrasi kuat, menjadi panutan negara-negara lain. Itu membuat kami percaya diri meningkatkan platform alutsista dan menawarkan model lebih canggih," kata Blake seusai melawat ke Pameran IndoDefense di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11).
Untuk membuktikan ucapannya, dia pun menyitir pembelian beberapa unit Helikopter Apache oleh Kementerian Pertahanan. Blake mengatakan, tidak sembarang negara diizinkan membeli heli tempur tersebut.
"Hanya ada 11 negara yang kami izinkan membeli helikopter itu," ujarnya.
Indonesia tahun ini ingin kembali membeli helikoper dari AS. Maret lalu, TNI Angkatan Darat meminta beberapa unit Black Hawk dan Chinook agar masuk pagu anggaran Kementerian Pertahanan.
Sedangkan transaksi yang sudah deal dengan negara adi daya itu adalah pembelian delapan unit helikopter serang AH-64D Apache. Nilai pembelian alutsista udara itu mencapai USD 250 juta (setara Rp 3,1 triliun) dan rencananya seluruh unit tiba di Indonesia pada 2017.
Blake berharap pemerintah Indonesia tidak cuma membeli helikopter. Banyak jenis alutsista lain bisa dilirik. Dalam Pameran IndoDefense, wakil AS mencapai 19 perusahaan.
Dubes Negeri Paman Sam itu sekaligus menyitir meningkatnya nilai penjualan alutsista ke Indonesia. Ini menurutnya membuktikan bahwa insiden embargo pada 1999 lalu tak lagi berpengaruh dalam kebijakan pengadaan Kemenhan.
"Tahun kemarin, kami berhasil menjual sekitar USD 250 juta perlengkapan militer ke Indonesia. Di masa depan angka itu belum memasukkan Apache," ungkap Blake.
Dia pun tidak menampik bahwa AS memang ngebet menjual peralatan militer buat TNI AD, AL, maupun AU. Alih teknologi akan jadi insentif agar militer Indonesia kembali melirik senjata Made in USA.
Itu, menurut Blake, sudah dibuktikan lewat kerja sama sektor BUMN-swasta. Yakni antara PT Dirgantara Indonesia dengan PT Honeywell Indonesia. Perusahaan suku cadang penerbangan itu memasok alat avionik, transponder navigasi dan sebagainya buat PT DI. Mayoritas merupakan komponen lokal.
Blake menjamin, skema kerja sama serupa bisa diterapkan dalam penjualan alutsista buat TNI. "Saya tidak bisa bilang target (peningkatan penjualan alutsista). tentu akan berkembang seiring kebutuhan militer Indonesia," imbuhnya.
Untuk diketahui, TNI cukup trauma dengan embargo penjualan suku cadang alutsista oleh AS selama 1999-2005. Pelarangan itu muncul setelah terjadi insiden pembantaian warga sipil Timor Leste, diduga oleh militer Indonesia.
Peralatan canggih seperti jet tempur dan meriam mangkrak di awal era Reformasi akibat tak ada suku cadang. Itu pula alasan Kemenhan era Megawati melirik Rusia dan negara-negara lain sebagai pemasok kebutuhan alutsista. http://www.merdeka.com/dunia/ngebet-...diembargo.html
Quote:
Kerjasama Kemhan dan DIRI AS untuk Tingkatkan Sistem Pertahanan RI Berlanjut
Rabu, 7 Januari 2015 11:47
detikNews - Jakarta, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI kembali menggandeng Defense Institution Reform Initiative (DIRI) Amerika Serikat untuk meningkatkan pertahanan Indonesia di tahun 2015. Kerjasama ini merupakan salah satu action plan tahun 2015 untuk memperluas cakupan program DIRI sebelumnya.
"Penandatanganan action plan 2015 diharapkan mempererat kerjasama antara kedua negara di bidang pertahanan dalam rangka peningkatan confidence building measures dan peningkatan sistem pertahanan Indonesia,"kata Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo usai menandatangai MoU kerjasama Kemhan dan DIRI AS di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (7/1/2014).
Ediwan mengatakan, action plan DIRI 2015 melibatkan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Strahan), Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan), satuan kerja unit organisasi TNI dan angkatan. DIRI melaksanakan upaya penguatan institusi pertahanan di Indonesia termasuk Mabes TNI dan Mabes Angkatan.
Ediwan menjelaskan program ini merupakan lanjutan dari program tahun 2014, di mana pada tahun itu DIRI sudah berkunjung sebanyak 8 kali ke Jakarta. Program DIRI telah membuka manfaat bagi pengembangan manajemen pertahanan, mulai dari tingkat strategis sampai dengan teknis. Tim DIRI telah memberikan berbagai masukan mengenai International Best Practises dalam bidang pertahanan.
"Selama tahun 2014 juga, program DIRI telah melibatkan Kementerian Pertahanan melalui Ditjen Renhan (Perencanaan Pertahanan) yang memfokuskan program pada aspek perencanaan strategis dan perencanaan anggaran," jelas Ediwan.
Dia menuturkan, Kemhan dan TNI telah mengadopsi sebagian dari International Best Practises di bidang sumber daya pertahanan, dan terus berusaha untuk memperbaiki proses manajemen sumber daya pertahanan. Ediwan menambahkan, US DIRI akan terus melanjutkan pertemuan dengan para pejabat dan staf perencanaan Kemhan dalam upaya peningkatan kapabilitas TNI.
"Bagi DIRI, bekerja di Indonesia adalah komitmen jangka panjang antara Dephan AS dengan Kemhan RI sebagai hasil nyata dari kemitraan komperhensif yang sedang berlangsung antara Pemerintah AS dengan Pemerintah RI," tambah Ediwan.
Di kesempatan yang sama Wakil Dubes AS Kristen Bauner mengatakan hubungan persahabatan secara menyeluruh dan saling menghormati antara Indonesia dengan AS telah tercipta sejak tahun 2010 hingga 2014. Kedua negara saling memperluas kejasama di bidang perdagangan, ekonomi, politik dan keamanan.
"Latihan militer bersama dan berbagai jenis kerjasama dari tahun 2014 sudah dilakukan sebanyak 500 kali dan kami bangga menjadi partner dari Indonesia dan kami akan melanjutkan kembali kerjasama melalui program DIRI. Kami percaya ini sejalan dengan program Presiden Jokowi yang memfokuskan pada manajemen yang baik," ujarnya.
Program DIRI di Kemhan RI merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Indonesia-US Security Dialogue (IUSSD) ke-10 dan Joint Committee Meeting (JCM) ke-3 di Washington DC pada tanggal 17 sampai dengan 21 September 2012 dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bidang manajemen pertahanan. http://analisadaily.com/news/read/ke...154/2015/01/07
KENAPA MEMILIH BOEING???
Boeing salah satu dari beberapa perusahaan pertahanan Amerika Serikat yang menghasilkan produk berupa pesawat tetap dan helikopter tempur yang telah dieskpor ke beberapa negara, dan bukan kebetulan rencana pengadaan TNI AU tahun 2014-2019 juga ada dalam list produk Boeing
Quote:
Kasau: TNI AU Upgrade Alutsista Tahun Ini
Kamis, 8 Januari 2015
JAKARTA (Pos Kota) – Memasuki tahun 2015 TNI Angkatan Udara merencanakan akan melaksanakan program perpanjangan usia struktur ”Falcon Star” dan peningkatan kemampuan avionik ”Mid-Life Upgrade” untuk armada pesawat F16 A/B Block 15 Skadron Udara 3 lanud Iswahjudi. Perencanaan juga untuk peralatan kamera dan radar surveillance untuk pesawat B-737 MPA (Patroli Intai Maritim).
Selanjutnya pada Tahun Anggaran 2015-2019 TNU AU akan mengajukan pengadaan pesawat Tanker kelas MRTT, pesawat Airborne Early Warning & Control (radar terbang), dan pesawat Pengintai Maritim Strategis. Selain itu terdapat pula rencana pengadaan 1 unit radar rudal MLAAD (Medium and Low Altitude Air Defense), pengadaan 2 unit Radar Weibel serta saat ini sedang melakukan proses refurbisment dan pengadaan rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder baru, serta berbagai pengadaan alutsista modern lainnya.
Demikian disampaikan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di hadapan para perwira pada Exit Briefing saat acara exit briefing sebelum mengakhiri tugasnya sebagai Kasau di Mabesau Cilangkap, Kamis (8/1) yang dihadiri para pejabat TNI AU.
Kasau juga menyampaikan beberapa pencapain sasaran yang telah dicapai, diantaranya peningkatan tiga lanud tipe B menjadi Tipe A, delapan lanud tipe D menjadi lanud tipe C, sehingga pangkalan TNI AU saat ini terdiri dari sembilan tipe A, 13 tipe B, dan 29 tipe C. Pembentukan Skadron 16 sehingga kekuatan skadron udara saat ini adalah delapan skadron tempur, lima skadron angkut, tiga skadron helkopter, dua skadron VIP/VVIP, dua skadron latih dan satu skadron PTTA.
Dibidang Personel, penataan personel diarahkan untuk keseimbangan penempatan jawa dan luar jawa, serta proporsionalitas antara korps/kejuruan. Untuk panggon personel terpenuhi 60% dan saat ini sedang disusun kebutuhan panggon secara keseluruhan sebagai bagian dari renstra kesejahteraan prajurit TNI AU sampai dengan 2019, jelas Kasau.
Pada kesempatan tersebut, Kasau juga mengharapkan agar kedepan dalam bidang organisasi TNI AU dapat melaksanakan validasi secara cermat dengan memperhitungkan segala aspek, untuk bidang personel agar pembangunan personel harus lebih berorentasi pada kualitas dibandingkan kuantitas dimana aspek kualitas personel perlu dilaksanakan sejak tahap recruitmen, selama pendidikan maupun pembinaan karir.Dalam bidang logistik perlu ditindaklanjuti persetujuan Presiden RI terhadap usulan pengadaan pesawat pengganti F-5, pesawat intai Amfibi, dan peningkatan kemampuan pesawat B-737 MPA dengan penambahan radar dan kamera Surveillance.
Selanjutnya di Bidang operasi perlu dilanjutkan kajian dan evaluasi terhadap penggunaan alutsista blok timur dlam rangka efektivitas dan efisiensi anggaran, serta langkah-langkah lanjutan dalam pengoperasian radar selama 24 jam sesuai taktik dan strategi pertahanan udara. Untuk bidang sistem dan metode perlu dilanjutkan penjabaran doktrin Swa Bhuwana Paksa sebagai pedoman dalam implementasi tugas di seluruh jajaran organisasi, serta meningkatkan upaya peran TNI Au dalam kedirgantaraan nasional khususnya dalam pengambil alihan FIR Singapura.
Terakhir di bidang anggaran diharapkan pengelolanya senantiasa mengedepankan asas prioritas dan kehati-hatian, dimana rencana peningkatan remunerasi hendaknya disikapi oleh seluruh personel TNI AU secara bijaksanan agar tidak timbul dampak yang tidak diharapkan.
Intinya dalam penanganan masalah gunakan filosofi dalam menghadapai situasi kedaruratan penerbangan. Stop, analisa dan take proper action, tegas Kasau. Sebelum menutup briefing nya Kasau mengucapkan terimakasih pada seluruh jajaran TNI AU dan memberikan selamat bertugas untuk meneruskan tugas mulia demi bangsa dan negara http://poskotanews.com/2015/01/08/ka...sta-tahun-ini/
LIST PRODUK BOEING
Spoiler for Angkut Strategis C 17 Globemaster:
Spoiler for Chinook Heavy Airlift:
Spoiler for B737 Wedgetail AWACS:
Spoiler for B767 Tanker:
Spoiler for Intai Maritim P8 Poseidon:
Spoiler for Pengganti F5, F15 Eagle:
sesuai dengan Harapan KSAU tentang perlunya media untuk mendesak pemerintah untuk adakan alutsista canggih saya berusaha untuk memperkenalkan beberapa produk boeing di media sosial khususnya di Forum tercinta ini dengan harapan produk diatas bisa dibeli oleh TNI
Quote:
KSAU Minta Media Ikut Desak Pemerintah Adakan Alutsista Canggih
Jumat, 02 Januari 2015 ,
KSAU meminta bantuan media massa agar mendorong Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AU dipersiapkan semakin mutakhir oleh pemerintah.
“Tidak bisa kalau hanya dari kita. Bantuan media sudah pasti, kalau media yang berbicara, pasti didukung oleh pemerintah juga,” sambungnya.
==========================================================
NB :
1. Soal embargo kita singkirkan dahulu toh sudah ada harapan resmi dari pejabat berwenang di Indonesia
2. Soal duit seperti dimana2 pada umumnya "ada harga ada rupa" jadi emang benar produk US itu mahal tapi lebih mudah perawatan sehingga diharapkan lebih murah dibelakang
3. TS mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan atas trit ini dan jangan dianggap serius trit ini bagi yang mengaggap serius tri ini