KIBLAT. NET – Pemerintah Perancis pada Kamis, (08/01) telah mengidentifikasi tiga tersangka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap kantor berita Charlie Hebdo di Paris. Salah satu dari mereka diidentifikasi terkait jaringan lama Al-Qaidah.

Dua bersaudara, Kata Kouachi dan Cherif Kouachi, telah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Associated Press (AP). Tersangka ketiga adalah Hamyd Mourad. Kouachi bersaudara berusia 30-an, sementara Mourad masih berusia 18 tahun.

Menurut USA Today, polisi Prancis dalam konferensi persnya mengatakan bahwa Kouachi bersaudara adalah “keturunan Aljazair yang lahir di Paris” dan baru “kembali dari Suriah musim panas ini.”

Cherif Kouachi adalah bagian dari jaringan “19th arrondissement,” yang dikirim Al-Qaidah untuk merekrut jihadis ke di Iraq dan bergabung dengan Amir pertama Al-Qaidah Iraq, Abu Mushab al Zarqawi, yang gugur pada tahun 2006.

Para pejabat Perancis sebelumnya telah melakukan penggerebekan terhadap jaringan “19th arrondissement ” pada tahun 2005 dan telah memenjarakan beberapa anggotanya. Cherif Kouachi pernah dihukum atas tuduhan teror terkait perannya dalam jaringan tersebut. Sehingga, pada tahun 2008, ia dikenai hukuman tiga tahun penjara.

Penyidik sedang menyelidiki hubungan luar negeri Kouachi bersaudara, termasuk kemungkinan hubungan mereka dengan Al Qaidah atau Daulah Islam, yang mengklaim memiliki kekuasaan di Iraq dan Suriah dan mendedikasikan diri sebagai “khilafah.”

Sejauh ini, rincian berikut menunjukkan hubungan kuat antara pelaku penyerangan Charlie Hebdo dan Al Qaidah. “Anda dapat mengatakan ke media bahwa ini adalah dari Al-Qaidah di Yaman,” kata salah satu penyerang mengatakan saat serangan berlangsung, menurut saksi yang dikutip pers. Setidaknya satu saksi lainnya menguatkan hal ini, yang mengatakan bahwa para penyerang mengaku setia kepada Al Qaeda. Selengkapnya

Sumber: Kiblat