Quote:
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan tak habis pikir harga tiket kereta api hampir sama dengan harga tiket pesawat. Jonan mengatakan harga tiket kereta api saja yang eksekutif justru untungnya hampir tidak ada, apalagi pesawat.
"Saya kasih contoh, tiket kereta api yang kelas eksekutif kan gak dikasih makan, cuma tempat duduknya sama dengan kelas ekonomi pesawat. Jakarta-Surabaya itu (waktu tempuh) 9,5 jam harganya Rp 350-450 ribu. Sekarang Anda cek, kalau ada pesawat Jakarta-Denpasar harganya Rp 300-400 ribu apa itu masuk akal? Wong kereta api itu untungnya hampir gak ada," ujar Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1).
Jonan sangat yakin maskapai penerbangan yang menjual tiket murah, mengalami kerugian. "Coba tanya AirAsia dan Garuda, rugi gak operasinya selama ini? Kalau rugi terus, bahaya. Kalau tutup mendingan kan. Kalau jalan terus, kan pasti banyak yang dikorbankan," ujar Jonan.
Dengan mengalami rugi itu, kata Jonan, tidak mungkin maskapai-maskapai itu akan menombok terus keuangannya. Hal seperti inilah yang menurut Jonan tidak sehat dalam industri penerbangan. Jonan curiga adanya 'kompensasi' lain agar maskapai tidak mengalami kerugian, yakni bisa saja dengan pengurangan di dalam maintenancenya.
"Apa ada orang yang mau nombokin terus? Menurut saya gak sehat industrinya. Bandingkan dengan kereta api deh. Cek aja karcisnya harganya berapa. Cek juga tiket pesawat berapa aja. Kalau jauh lebih murah dari kereta api, saya heran. coba tanya ahli-ahli manajemen penerbangan itu, sebenarnya Jakarta-Surabaya pakai Boeing 737 biaya per penumpang berapa," ujarnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/jon...an-kereta.html
Menyedihkan... kenapa model bisinis LCC ini bisa bertahan dan makin berkembang aja di dunia
