- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan


TS
gavecomment
[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan
Quote:
Black Box AirAsia Ditemukan
Penyelam Lihat Kabin Berantakan
8/01/15, 05:10 WIB
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/202.158.52.59/jppic/11195_9449_sip-penemu-ekor-pesawat.jpg)
Penemu ekor pesawat AirAsia QZ8501.(Fedrik Tarigan/Jawa Pos)
PANGKALAN BUN– Upaya pencarian badan pesawat dan jasad penumpang AirAsia QZ8501 menunjukkan hasil signifikan pada hari ke-11. Rabu(7/1) tim penyelam gabungan TNI-AL yang ditempatkan di kapal MGS Geo Survey menemukan ekor pesawat. Posisi kotak hitam (black box) pun sudah terdeteksi.
Beberapa bagian bodi dan ekor pesawat terdeteksi di koordinat 03 36 31 S–109 41 66 T di kedalaman 35 meter. Lokasi itu sudah masuk wilayah perairan Kalimantan Selatan. Penemunya adalah dua personel penyelam gabungan TNI-AL, Serma Mar Boflen Sirait dan Serka Mar Oo Sudarmo dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Pasukan Marinir-2 Jakarta.
Penyelaman oleh tim I gabungan penyelam TNI-AL itu merupakan yang keempat. Dalam penyelaman mulai pukul 10.20 tersebut, mereka menemukan objek yang ditengarai bagian dari AirAsia yang kehilangan kontak pada Minggu (28/12).
Tiga penyelaman sebelumnya dilaksanakan sejak Minggu (4/1). Penyelaman perdana tidak mulus karena cuaca kurang mendukung. Pada penyelaman kedua Senin (5/1) dan ketiga Selasa (6/1), penyelam gabungan dari MGS Geo Survey belum menemukan objek AirAsia. Mereka menemukan banyak logam berdiameter besar dari bangkai kapal yang sudah tenggelam belasan hingga puluhan tahun. Hal itu terlihat dari kondisi logam hingga setebal 10 sentimeter.
Dalam penyelaman kemarin, selama 17 menit menyusuri dasar laut, dua bintara senior itu memotret sejumlah bagian pesawat dalam kondisi terbelah. Pada bagian bodi kiri belakang, tampak tulisan PK dan AX (terfoto sebagian) berwarna hitam dengan dasar putih. Di bagian atasnya terlihat tulisan Air dalam bentuk latin (sambung) dan Fly.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/nomor_lambung_pesawat.jpg)
Jepretan penyelam yang menunjukkan tulisan PK dan AX. Diduga, itu adalah bagian nomor registrasi pesawat PK-AXC yang tercetak di bagian bodi kiri belakang pesawat. (Basarnas/AP)
Kemudian, Serma Boflen dan Serka Oo berusaha masuk ke dalam ruang kabin yang kondisinya berantakan. Mereka berusaha maksimal memasuki badan pesawat. Jarak pandang berkisar 2–3 meter dan arus relatif tenang. Mereka memberikan tanda ikatan tali dan tanda balon oranye agar lokasi temuan tidak bergeser. Sayangnya, oksigen yang mereka bawa tidak bisa berkompromi.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_1.jpg)
Jepretan penyelam menunjukkan tulisan Fly. Itu merupakan penggalan tulisan Now Everyone Can Fly di bagian atas sisi belakang pesawat. (Basarnas/EPA)
Mereka harus naik ke permukaan setelah jarum parameter di tabung oksigen hampir menunjuk angka nol. Mereka berlomba dengan waktu untuk naik ke sekoci karet. Begitu mereka muncul di permukaan pukul 10.47, oksigen dalam tabung benar-benar habis.
Atas temuan di dasar laut tersebut, Boflen dan Oo langsung membuat laporan ke pusat komando di KRI Banda Aceh. ''Setelah kami konfirmasi kepada Direktur Operasi Pusat Penerbangan TNI-AL Kolonel Laut (P) Sisyani dan Bandara Juanda bahwa registrasi pesawat AirAsia PK-AXC (pesawat komersial-kode penerbangan AirAsia yang tercatat), confidence level kami 99,9 persen itu bagian ekor pesawat,'' jelas Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K. yang juga menjabat komandan Satgas SAR Unsur Laut di anjungan KRI Banda Aceh.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_2.jpg)
Hasil jepretan penyelam atas bagian pesawat yang diduga sayap samping yang kecil di belakang pesawat. (Basarnas/EPA)
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_3.jpg)
Foto penyelam menunjukkan tulisan Air dalam bentuk latin (sambung) yang merupakan peng- galan tulisan AirAsia di bagian ekor pesawat. (Basarnas/EPA)
Statemen perwira tinggi bintang satu itu diperkuat pernyataan Boflen. ''Saya dan Serka Oo sebagai penyelam pelopor melihat beberapa kata dan tulisan warna merah di bagian bodi pesawat warna putih seperti Air, U Can Fly, AX, huruf i dalam ukuran besar, dan bodi sisi dalam,'' tegas Boflen yang memulai penyelaman pukul 10.30.
Atas temuan itu, Rasyid memerintah penyelam gabungan TNI-AL melaksanakan penyelaman lanjutan. Dia memerintahkan penyelaman kelima itu dengan prioritas mencari jasad yang mungkin berada di kabin atau masih terikat sabuk pengaman pesawat di kursi. ''Saya perintahkan mencari jenazah saudara-saudara kita yang terjebak di dalam ruangan. Juga, tidak tertutup kemungkinan dalam pencarian itu kami temukan black box,'' tegasnya.
Sayangnya, penyelaman kelima yang dimulai pukul 14.00 tersebut tidak bisa dilanjutkan. Arus bawah yang semula 2–3 knot di tengah hari tiba-tiba bertambah cepat mencapai 4–5 knot menjelang sore. Dua penyelam yang masih sampai setengah perjalanan langsung diperintah naik kembali.
Black Box
Sementara itu, Dirops Basarnas Marsma SB Supriyadi menyatakan, posisi ekor pesawat tersebut susah berpindah. Sebab, ekor pesawat itu sudah terbalik dan terjerembap di lumpur. ''Kemungkinan tergeser arus air sangat kecil,'' ujarnya di Pangkalan Bun kemarin.
Dugaan kotak hitam masih berada di ekor pesawat juga terdeteksi dari bunyi yang berasal dari underwater locater beacon atau ULB. ''Tadi pagi penyelam sempat mendengar bunyi, namun suaranya kecil,'' kata Supriyadi.
Dia berharap hari ini Basarnas masih bisa menjalankan operasi bawah air dengan sasaran yang sama. ''Semoga besok (hari ini) cuaca dan visibility di laut baik. Dengan begitu, kami bisa maksimal melakukan operasi bawah laut seperti slide scan detector, penggunaan ROV, dan kapal selam penelitian,'' paparnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menko Maritim Indroyono Soesilo kemarin mendatangi posko Basarnas untuk membahas rencana pengangkatan ekor maupun badan pesawat.
Ada dua opsi pengangkatan yang disiapkan tim Basarnas. Pertama, menggunakan subsurface vehicle. Alat tersebut memiliki alat bantu berupa ''balon'' yang bisa mengangkat benda dengan berat hingga 200 ton. ''Saat ini alat itu sudah ada di Batam dan siap digerakkan kapan saja,'' kata Indroyono.
Balon tersebut nanti diikat ke ekor pesawat. Setelah itu, balon dikembangkan dengan gas sehingga mampu mengangkat ekor hingga ke permukaan laut.
Skenario kedua menggunakan crane dan kawat sling di kapal untuk menarik ekor pesawat. ''Mungkin dengan kedalaman hanya 30 meter bisa dengan crane dan sling,'' paparnya.
Bukan hanya ekor pesawat, Indroyono juga berharap badan pesawat ditemukan agar bisa segera diangkat untuk mendapatkan korban-korban yang masih berada di dalam pesawat.
''Dengan sejumlah temuan ini, Presiden Joko Widodo meminta KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) segera melaksanakan tugasnya melakukan investigasi penyebab kecelakaan,'' tegas Indroyono.
Basarnas berharap flight data recorder (FDR) dan voice cockpit recorder (VCR) yang merupakan bagian dari kotak hitam masih utuh dan tidak rusak.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) memprediksi, dalam satu hingga dua hari ini, kondisi cuaca kondusif. Namun, yang justru harus diwaspadai adalah tiga hari mendatang. Gelombang di laut bisa setinggi 3–4 meter dan diikuti hujan lebat. (sep/gun/c5/kim)
Penyelam Lihat Kabin Berantakan
8/01/15, 05:10 WIB
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/202.158.52.59/jppic/11195_9449_sip-penemu-ekor-pesawat.jpg)
Penemu ekor pesawat AirAsia QZ8501.(Fedrik Tarigan/Jawa Pos)
PANGKALAN BUN– Upaya pencarian badan pesawat dan jasad penumpang AirAsia QZ8501 menunjukkan hasil signifikan pada hari ke-11. Rabu(7/1) tim penyelam gabungan TNI-AL yang ditempatkan di kapal MGS Geo Survey menemukan ekor pesawat. Posisi kotak hitam (black box) pun sudah terdeteksi.
Beberapa bagian bodi dan ekor pesawat terdeteksi di koordinat 03 36 31 S–109 41 66 T di kedalaman 35 meter. Lokasi itu sudah masuk wilayah perairan Kalimantan Selatan. Penemunya adalah dua personel penyelam gabungan TNI-AL, Serma Mar Boflen Sirait dan Serka Mar Oo Sudarmo dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Pasukan Marinir-2 Jakarta.
Penyelaman oleh tim I gabungan penyelam TNI-AL itu merupakan yang keempat. Dalam penyelaman mulai pukul 10.20 tersebut, mereka menemukan objek yang ditengarai bagian dari AirAsia yang kehilangan kontak pada Minggu (28/12).
Tiga penyelaman sebelumnya dilaksanakan sejak Minggu (4/1). Penyelaman perdana tidak mulus karena cuaca kurang mendukung. Pada penyelaman kedua Senin (5/1) dan ketiga Selasa (6/1), penyelam gabungan dari MGS Geo Survey belum menemukan objek AirAsia. Mereka menemukan banyak logam berdiameter besar dari bangkai kapal yang sudah tenggelam belasan hingga puluhan tahun. Hal itu terlihat dari kondisi logam hingga setebal 10 sentimeter.
Dalam penyelaman kemarin, selama 17 menit menyusuri dasar laut, dua bintara senior itu memotret sejumlah bagian pesawat dalam kondisi terbelah. Pada bagian bodi kiri belakang, tampak tulisan PK dan AX (terfoto sebagian) berwarna hitam dengan dasar putih. Di bagian atasnya terlihat tulisan Air dalam bentuk latin (sambung) dan Fly.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/nomor_lambung_pesawat.jpg)
Jepretan penyelam yang menunjukkan tulisan PK dan AX. Diduga, itu adalah bagian nomor registrasi pesawat PK-AXC yang tercetak di bagian bodi kiri belakang pesawat. (Basarnas/AP)
Kemudian, Serma Boflen dan Serka Oo berusaha masuk ke dalam ruang kabin yang kondisinya berantakan. Mereka berusaha maksimal memasuki badan pesawat. Jarak pandang berkisar 2–3 meter dan arus relatif tenang. Mereka memberikan tanda ikatan tali dan tanda balon oranye agar lokasi temuan tidak bergeser. Sayangnya, oksigen yang mereka bawa tidak bisa berkompromi.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_1.jpg)
Jepretan penyelam menunjukkan tulisan Fly. Itu merupakan penggalan tulisan Now Everyone Can Fly di bagian atas sisi belakang pesawat. (Basarnas/EPA)
Mereka harus naik ke permukaan setelah jarum parameter di tabung oksigen hampir menunjuk angka nol. Mereka berlomba dengan waktu untuk naik ke sekoci karet. Begitu mereka muncul di permukaan pukul 10.47, oksigen dalam tabung benar-benar habis.
Atas temuan di dasar laut tersebut, Boflen dan Oo langsung membuat laporan ke pusat komando di KRI Banda Aceh. ''Setelah kami konfirmasi kepada Direktur Operasi Pusat Penerbangan TNI-AL Kolonel Laut (P) Sisyani dan Bandara Juanda bahwa registrasi pesawat AirAsia PK-AXC (pesawat komersial-kode penerbangan AirAsia yang tercatat), confidence level kami 99,9 persen itu bagian ekor pesawat,'' jelas Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K. yang juga menjabat komandan Satgas SAR Unsur Laut di anjungan KRI Banda Aceh.
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_2.jpg)
Hasil jepretan penyelam atas bagian pesawat yang diduga sayap samping yang kecil di belakang pesawat. (Basarnas/EPA)
![[puing..puing] Black Box AirAsia Ditemukan](https://dl.kaskus.id/www.jawapos.com/jppic/2015/01/bagian_pesawat_3.jpg)
Foto penyelam menunjukkan tulisan Air dalam bentuk latin (sambung) yang merupakan peng- galan tulisan AirAsia di bagian ekor pesawat. (Basarnas/EPA)
Statemen perwira tinggi bintang satu itu diperkuat pernyataan Boflen. ''Saya dan Serka Oo sebagai penyelam pelopor melihat beberapa kata dan tulisan warna merah di bagian bodi pesawat warna putih seperti Air, U Can Fly, AX, huruf i dalam ukuran besar, dan bodi sisi dalam,'' tegas Boflen yang memulai penyelaman pukul 10.30.
Atas temuan itu, Rasyid memerintah penyelam gabungan TNI-AL melaksanakan penyelaman lanjutan. Dia memerintahkan penyelaman kelima itu dengan prioritas mencari jasad yang mungkin berada di kabin atau masih terikat sabuk pengaman pesawat di kursi. ''Saya perintahkan mencari jenazah saudara-saudara kita yang terjebak di dalam ruangan. Juga, tidak tertutup kemungkinan dalam pencarian itu kami temukan black box,'' tegasnya.
Sayangnya, penyelaman kelima yang dimulai pukul 14.00 tersebut tidak bisa dilanjutkan. Arus bawah yang semula 2–3 knot di tengah hari tiba-tiba bertambah cepat mencapai 4–5 knot menjelang sore. Dua penyelam yang masih sampai setengah perjalanan langsung diperintah naik kembali.
Black Box
Sementara itu, Dirops Basarnas Marsma SB Supriyadi menyatakan, posisi ekor pesawat tersebut susah berpindah. Sebab, ekor pesawat itu sudah terbalik dan terjerembap di lumpur. ''Kemungkinan tergeser arus air sangat kecil,'' ujarnya di Pangkalan Bun kemarin.
Dugaan kotak hitam masih berada di ekor pesawat juga terdeteksi dari bunyi yang berasal dari underwater locater beacon atau ULB. ''Tadi pagi penyelam sempat mendengar bunyi, namun suaranya kecil,'' kata Supriyadi.
Dia berharap hari ini Basarnas masih bisa menjalankan operasi bawah air dengan sasaran yang sama. ''Semoga besok (hari ini) cuaca dan visibility di laut baik. Dengan begitu, kami bisa maksimal melakukan operasi bawah laut seperti slide scan detector, penggunaan ROV, dan kapal selam penelitian,'' paparnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menko Maritim Indroyono Soesilo kemarin mendatangi posko Basarnas untuk membahas rencana pengangkatan ekor maupun badan pesawat.
Ada dua opsi pengangkatan yang disiapkan tim Basarnas. Pertama, menggunakan subsurface vehicle. Alat tersebut memiliki alat bantu berupa ''balon'' yang bisa mengangkat benda dengan berat hingga 200 ton. ''Saat ini alat itu sudah ada di Batam dan siap digerakkan kapan saja,'' kata Indroyono.
Balon tersebut nanti diikat ke ekor pesawat. Setelah itu, balon dikembangkan dengan gas sehingga mampu mengangkat ekor hingga ke permukaan laut.
Skenario kedua menggunakan crane dan kawat sling di kapal untuk menarik ekor pesawat. ''Mungkin dengan kedalaman hanya 30 meter bisa dengan crane dan sling,'' paparnya.
Bukan hanya ekor pesawat, Indroyono juga berharap badan pesawat ditemukan agar bisa segera diangkat untuk mendapatkan korban-korban yang masih berada di dalam pesawat.
''Dengan sejumlah temuan ini, Presiden Joko Widodo meminta KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) segera melaksanakan tugasnya melakukan investigasi penyebab kecelakaan,'' tegas Indroyono.
Basarnas berharap flight data recorder (FDR) dan voice cockpit recorder (VCR) yang merupakan bagian dari kotak hitam masih utuh dan tidak rusak.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) memprediksi, dalam satu hingga dua hari ini, kondisi cuaca kondusif. Namun, yang justru harus diwaspadai adalah tiga hari mendatang. Gelombang di laut bisa setinggi 3–4 meter dan diikuti hujan lebat. (sep/gun/c5/kim)
Terimakasih basarnas, dan para negara yg ikut bantu
Diubah oleh gavecomment 09-01-2015 08:55
0
4.4K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan