oiii wou..
jadi gini wou..
ada cerita..

Suatu hari ada seorang professor gila yang sedang mengujicobakan blackhole di laboratorium pribadinya. Blackhole tersebut dia buat dari inti atom yang paling dasar yang kemudian dipecah. Selama bertahun-tahun lamanya sang professor membuat blackhole tersebut dan tak pernah keluar dari laboratoriumnya. Sampai warga sekitar rumahnya menganggap rumah sang professor sebagai rumah hantu karena sudah lama tidak terawat dan berlumut.
Tujuan sang professor membuat blackhole tersebut adalah untuk bisa menembus ruang dan waktu agar bisa menyelamatkan puterinya yang dibunuh dimasa lalu. Puterinya dibunuh oleh segerombolan anak geng bertopeng yang menggoda dan menggangunya disebuah taman hiburan 20 tahun yang lalu. Dan saatnya sekarang sang professor melangkahkan kakinya masuk kedalam blackhole setelah dia yakin jika penemuannya tersebut telah siap untuk dijalankan. Dengan terlebih dahulu menyesuaikan koordinat ruang dan waktu agar tepat sampai ditempat, tanggal dan tahun serta lokasi yang sesuai dengan kejadian dimana puterinya dibunuh akhirnya dia berhasil menembus blackhole. Dan sang professor menggunakan kostum badut agar tidak dikenali oleh dirinya dimasa lalu dan oleh puterinya.
Setelah keluar dari blackhole sang professor tepat berdiri di depan gerbang masuk taman hiburan tersebut. Tak perlu menunggu lama akhirnya sang professor melihat dirinya dimasa lalu sedang berjalan masuk dengan sang puteri kedalam taman hiburan itu. Betapa terharunya sang professor melihat puterinya yang sangat dia rindukan terlihat masih hidup. Seketika matanya berkaca-kaca dan air mata meleleh dari kedua sudut matanya.
Puterinya dibunuh tepat pukul 8 malam oleh segerombolan anak geng bertopeng yang menggoda dan mengganggunya didekat air mancur ditengah taman hiburan tersebut. Seketika sang professor melihat arlojinya yang telah dia sesuaikan waktunya dengan masa itu dan kemudian terkejut karena waktu telah menunjukan pukul 7.45. Itu artinya sang professor hanya punya waktu 15 menit untuk menyelamatkan sang puteri. Segera bergegas sang professor berlari kencang dengan masih menggunakan kostum badut samarannya untuk menggagalkan pembunuhan tersebut.
Ketika sampai didekat air mancur ditengah taman hiburan itu sang professor yang menyamar menggunakan kostum badut melihat segerombolan anak geng bertopeng itu sudah mulai menggoda dan menggangu puterinya. Sementara si professor dimasa lalu terlihat pingsan setelah sebelumnya kepalanya dipukul botol minuman keras oleh salah satu gerombolan anak geng tersebut. Beberapa warga disekitar taman hiburan itu tidak ada yang berani pada gerombolan anak geng bertopeng itu. Mereka memilih lari meninggalkan taman hiburan.
Segera sang professor yang menyamar jadi badut berlari kencang hendak menyelamatkan sang puteri yang terus diganggu anak-anak geng itu. Puterinya terus meronta ketika gerombolan anak geng itu memakaikan topeng salah satu dari anggota geng itu dan hendak memasukannya kedalam karung untuk dibawa pergi. Sialnya .. sang professor yang menyamar jadi badut tersebut tergelincir ketika berlari hendak menyelamatkan puterinya dan kemudian terjatuh kepalanya terbentur batu didekat air mancur. Sang professor merasakan sakit yang teramat sangat pada kepalanya dan kemudian darahnya bercucuran. Kemudian dia mencoba bangkit menghentikan gerombolan anak geng itu meskipun tiba-tiba pandangan mata sang professor sudah mulai kabur karena terbentur batu tadi. Dengan kalap sang professor menyabut kapak yang telah dia bawa sebelumnya dan menyabet-nyabetkan kapak tersebut kearah gerombolan geng tersebut. Tak jelas yang professor itu lihat karena pandangannya sudah buram. Dia hanya mencoba menyabetkan kapaknya pada semua orang yang terlihat bertopeng. Hingga ada sosok bertopeng yang tergeletak meronta ronta dihadapannya kemudian tanpa ampun sang proffesor menyabetkan kapaknya tersebut pada kepala orang tersebut. Dan seketika kepala orang bertopeng itu pecah berhamburan darah. Jeritan keras sempat terdengar sesaat sebelum kepala itu pecah. Jeritan yang ternyata dia kenal.. Astaga.. sial kembali untuk sang professor ternyata yang ia kapak bukanlah salah satu dari gerombolan anak geng itu melainkan puterinya sendiri. Pandangan mata sang rofessor berangsur hilang buramnya.. dia mendapati semua orang sudah tidak ada ditempat itu termasuk gerombolan anak geng tersebut. Dia hanya mendapati dirinya dimasa lalu yang masih pingsan, dan sosok bertopeng yang telah pecah kepalanya bersimbah darah. Perlahan dia mulai mengenali pakaian yang dipakai sosok bertopeng yang telah terbujur kaku itu. Alangkah terkejutnya ternyata yang dia bunuh adalah puteri tercintanya!! Ternyata sang pembunuh puterinya adalah dia sendiri!! Dia berteriak sekencangnya menyesali hal itu kemudian berlari sempoyongan tertawa-tawa tersedu-sedu tidak jelas dan meracau tidak karuan. Tak jelas tujuan yang dia tuju. Sampai ketika dia berjalan keluar dari pintu gerbang taman hiburan itu ada sebuah mobil truk melaju kencang dan menabrak tubuh tua sang professor dan membantingnya ke jurang tak jauh dari taman hiburan itu….

gitu aja wou..
salam wou..
yo bay wou..