- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Satu lagi calon keciduk KPK] Herman HN Bantah Terlibat Korupsi Dispenda Lampung


TS
johndee33
[Satu lagi calon keciduk KPK] Herman HN Bantah Terlibat Korupsi Dispenda Lampung
[Satu lagi pejabat calon keciduk KPK]
Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN membantah terlibat kasus korupsi di Dinas Pendapatan Daerah provinsi setempat senilai Rp2 miliar, dan menurut dia tindakan melanggar hukum itu justru dilakukan Risman Sesunan.
"Saya belum pernah menerima sepeser pun uang tersebut. Silakan saja tanya ke staf saya dulu, pernah tidak memotong uang insentif pegawai di sana," kata Herman HN yang pernah pula menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Rabu.
Herman menegaskan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Retribusi dan Pajak Daerah terbit pada Oktober 2010.
Dia masih menjabat Kadispenda Lampung sampai pertengahan Maret 2010.
"Jadi setahu saya, PP itu tidak berlaku surut. Insentif itu memang hak pegawai, tapi saya tidak pernah melakukan pemotongan," kata dia.
Jika pun ada uang lebih, Herman mengungkapkan dirinya sering membantu staf dan pegawainya yang sedang mengalami kesusahan baik itu masalah kesehatan atau pun ekonomi.
Ia menegaskan, dirinya pun siap diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung atas tudingan yang telah disampaikan oleh tersangka Risman Sesunan berkaitan dugaan penyelewengan dana insentif pegawai tahun 2010 di Dispenda Lampung itu.
"Saya siap diperiksa, dan saya tidak pernah menerima uang sepeser pun," kata Herman menegaskan pula.
Saat ini, Kejati Lampung juga menyatakan belum dapat melakukan pemanggilan terhadap Herman HN terkait pernyataan tersangka
Risman Sesunan yang menuding orang nomor satu di Bandarlampung tersebut ikut terlibat perkara korupsi Dispenda Lampung itu.
"Kejati Lampung masih mendalami dan mencari tersangka lainnya, untuk Herman HN tim penyidik perlu melakukan penelitian lebih dalam apakah perlu dilakukan pemanggilan atau tidak," kata Kasi Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejati Lampung Heru Wijadmiko.
Dia membenarkan bahwa pernyataan tersangka kasus itu menjadi perhatian Kepala Kejati Lampung, termasuk pernyataan adanya dugaan keterlibatan kepala Dispenda Lampung lainnya dalam kasus tersebut.
Heru menambahkan, pihak penyidik akan mengungkap kasus ini secara profesional sesuai dengan arahan pimpinan Kejati setempat. (tp)
SUMUR
REFERENSI
1. kasus RS kota yg buang pasien sampe mati, direktur waktu itu dinonaktifkan, sekarang udah menjabat lagi, tersangka yg udah dipenjara bentar lg udah bisa keluar, padahal blom ada 1 tahun..semua karena apa?karena mereka kerabat dekat si h*rman.
2.HGB Ruko (Pasar Panjang, Pasar Teluk dan Pasar Tengah)
3. Bus Siger yg sampai tega geser damri ke luar2 kota.
4. Pemasangan siger Ruko oleh para sekeliknya dengan alasan memperindah ruko. Tapi sudah ditunjuk harus ke siapa pasangnya. Mahal.
5. Polisi Pamong Praja atas instruksi Herman HN tidak boleh pasang tenda di depan ruko2. Jika ada yg pasang harus menyetor uang yg lumayan besar tapi hanya dibawah tangan.
6.Para pemilik Ruko yg tidak jauh dari pasar juga di duitin. harus setor salar setiap hari Rp. 3.000,-/ruko. Bayangkan berapa banyak tu yg masuk kantong Herman HN dan kroni nya.
Padahal sebelum Herman menjabat tidak ada setoran2 tersebut.
7.penjualan ruko di bandar lampung butuh tanda tangan si herm*n hn dan dia matok pajak gede banget tapi nanti kwitansi yg masuk ke pemkot cuma 25% sisanya tau sendiri duech.
8.Mo calonin jadi Walkot aja berangkatin ibu2 pengajian ke Mesjid Kubah Mas. Traktir orang2 kampung jajanan. Setelahnya jadi balikin modal peras rakyat sana sini.
Tarik pajak seenak jidat. Tau duitnya lari kemana. Istrinya ikutan arogan. Sampe pernah mo ditelanjangin di pasar Bambu kuning tu.
9.Sejak Herman HN penjabat sih ada nilai positif. jalan2 keliatan bagus semua di aspal sana sini. Tapi aspalnya kena gerimis dikit hancur.
parah banget korupsi materialnya. Mana KPK...mana KPK...
Tolong selidiki proyek pengaspalan dan pembuatan jalan jalan yg kesannya abal2 tapi habisin duit banyak
10. Bininya jadi makelar (terima duit baru urusan kelar) di B*MP setiap ijin mau diteken musti setor ke 'bunda' minimal 500 rb sd puluhan bahkan ratusan juta tergantung besarnya skala ijin yg mau di teken... miris banget gan jaman gini masih keliaran mahluk model begini
BAHAN REFERENSI
Spoiler for Mantan Kadispenda dan Walkot Bandar Lampung:
Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN membantah terlibat kasus korupsi di Dinas Pendapatan Daerah provinsi setempat senilai Rp2 miliar, dan menurut dia tindakan melanggar hukum itu justru dilakukan Risman Sesunan.
"Saya belum pernah menerima sepeser pun uang tersebut. Silakan saja tanya ke staf saya dulu, pernah tidak memotong uang insentif pegawai di sana," kata Herman HN yang pernah pula menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Rabu.
Herman menegaskan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Retribusi dan Pajak Daerah terbit pada Oktober 2010.
Dia masih menjabat Kadispenda Lampung sampai pertengahan Maret 2010.
"Jadi setahu saya, PP itu tidak berlaku surut. Insentif itu memang hak pegawai, tapi saya tidak pernah melakukan pemotongan," kata dia.
Jika pun ada uang lebih, Herman mengungkapkan dirinya sering membantu staf dan pegawainya yang sedang mengalami kesusahan baik itu masalah kesehatan atau pun ekonomi.
Ia menegaskan, dirinya pun siap diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung atas tudingan yang telah disampaikan oleh tersangka Risman Sesunan berkaitan dugaan penyelewengan dana insentif pegawai tahun 2010 di Dispenda Lampung itu.
"Saya siap diperiksa, dan saya tidak pernah menerima uang sepeser pun," kata Herman menegaskan pula.
Saat ini, Kejati Lampung juga menyatakan belum dapat melakukan pemanggilan terhadap Herman HN terkait pernyataan tersangka
Risman Sesunan yang menuding orang nomor satu di Bandarlampung tersebut ikut terlibat perkara korupsi Dispenda Lampung itu.
"Kejati Lampung masih mendalami dan mencari tersangka lainnya, untuk Herman HN tim penyidik perlu melakukan penelitian lebih dalam apakah perlu dilakukan pemanggilan atau tidak," kata Kasi Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejati Lampung Heru Wijadmiko.
Dia membenarkan bahwa pernyataan tersangka kasus itu menjadi perhatian Kepala Kejati Lampung, termasuk pernyataan adanya dugaan keterlibatan kepala Dispenda Lampung lainnya dalam kasus tersebut.
Heru menambahkan, pihak penyidik akan mengungkap kasus ini secara profesional sesuai dengan arahan pimpinan Kejati setempat. (tp)
SUMUR
REFERENSI
Spoiler for Lahan uang walkot diatas:
1. kasus RS kota yg buang pasien sampe mati, direktur waktu itu dinonaktifkan, sekarang udah menjabat lagi, tersangka yg udah dipenjara bentar lg udah bisa keluar, padahal blom ada 1 tahun..semua karena apa?karena mereka kerabat dekat si h*rman.
2.HGB Ruko (Pasar Panjang, Pasar Teluk dan Pasar Tengah)
3. Bus Siger yg sampai tega geser damri ke luar2 kota.
4. Pemasangan siger Ruko oleh para sekeliknya dengan alasan memperindah ruko. Tapi sudah ditunjuk harus ke siapa pasangnya. Mahal.
5. Polisi Pamong Praja atas instruksi Herman HN tidak boleh pasang tenda di depan ruko2. Jika ada yg pasang harus menyetor uang yg lumayan besar tapi hanya dibawah tangan.
6.Para pemilik Ruko yg tidak jauh dari pasar juga di duitin. harus setor salar setiap hari Rp. 3.000,-/ruko. Bayangkan berapa banyak tu yg masuk kantong Herman HN dan kroni nya.
Padahal sebelum Herman menjabat tidak ada setoran2 tersebut.
7.penjualan ruko di bandar lampung butuh tanda tangan si herm*n hn dan dia matok pajak gede banget tapi nanti kwitansi yg masuk ke pemkot cuma 25% sisanya tau sendiri duech.
8.Mo calonin jadi Walkot aja berangkatin ibu2 pengajian ke Mesjid Kubah Mas. Traktir orang2 kampung jajanan. Setelahnya jadi balikin modal peras rakyat sana sini.
Tarik pajak seenak jidat. Tau duitnya lari kemana. Istrinya ikutan arogan. Sampe pernah mo ditelanjangin di pasar Bambu kuning tu.
9.Sejak Herman HN penjabat sih ada nilai positif. jalan2 keliatan bagus semua di aspal sana sini. Tapi aspalnya kena gerimis dikit hancur.
parah banget korupsi materialnya. Mana KPK...mana KPK...
Tolong selidiki proyek pengaspalan dan pembuatan jalan jalan yg kesannya abal2 tapi habisin duit banyak
10. Bininya jadi makelar (terima duit baru urusan kelar) di B*MP setiap ijin mau diteken musti setor ke 'bunda' minimal 500 rb sd puluhan bahkan ratusan juta tergantung besarnya skala ijin yg mau di teken... miris banget gan jaman gini masih keliaran mahluk model begini
BAHAN REFERENSI
Diubah oleh johndee33 27-12-2014 03:50
0
10K
Kutip
87
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan