- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pertamina Vi-Gas Allternatif BBM "Kontribusi kita untuk program Langit Biru"


TS
KenSyarif
Pertamina Vi-Gas Allternatif BBM "Kontribusi kita untuk program Langit Biru"



Pertamina Vi-Gas Kontribusi kita untuk program Langit Biru







Quote:
Jakarta (ANTARA News) - Pertamina Vi-Gas adalah merek dagang PT Pertamina untuk bahan bakar LGV (Liquefied Gas for Vehicle) yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang terdiri dari campuran Propane (C3) dan Butane (C4). LGV adalah turunan dari LPG (elpiji).
Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, PT Pertamina memiliki booth Pertamina Vi-Gas lengkap dengan mobil yang telah dimodifikasi dengan peralatan bahan bakar gas atau konventer kit.
Konventer kit tersebut terdiri dari tabung LGV serta peralatan lainnya. Kendaraan yang menggunakan LGV tetap bisa menggunakan BBM karena terdapat switch untuk LGV atau BBM.
Asisten Manager Market Development Product Gas and Brand PT Pertamina Lucky Pangemanan mengatakan Pertamina Vi-Gas merupakan bahan bakar gas cair untuk kendaraan bermotor.
Lucky mengatakan Vi-Gas ramah lingkungan dan memiliki octane number hingga 98 sehingga memperpanjang siklus penggantian pelumas dan umur mesin, bebas sulphur dan timbal.
Vi-Gas juga membuat suara mesin lebih halus dan bebas knocking serta memiliki tekanan yang rendah dalam tangki yaitu 8-12 bar.
"Pertamina Vi-Gas ini merupakan produk unggulan Pertamina dipasarkan dengan harga Rp5.100, bandingkan dengan harga Pertamax," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, yang menjadi kendala saat ini adalah ketersediaan dan harga konverter kit yang mulai dari Rp10juta hingga Rp18 juta karena masih impor dari Turki dan Korea.
"Sehingga kami bekerjasama dengan empat vendor penyedia konventer kit," katanya.
Empat vendor itu adalah PT Autogas Indonesia, Atiker, Sinar Abadi Nusantara dan CME.
Persyaratan teknis instalasi menurut Lucky sudah memenuhi Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK-78/AJ-006/DRJD/2008 tentang pemakaian bahan bakar gas jenis LGV pada kendaraan bermotor.
Lucky juga menuturkan Pertamina saat ini memiliki 11 SPBU khusus untuk Vi-Gas di wilayah Jabodetabek, tiga SPBU di Bali dan rencananya akan kembali mengoperasikan sembilan SPBU lainnya di wilayah Jabodetabek.
"Pertamina baru membuka di wilayah Jabodetabek dan Bali mengingat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia," katanya.
Selain itu, Lucky melanjutkan, Pertamina Vi-Gas ini disarankan digunakan pada mobil berjenis sedan dengan tahun produksi 2000 ke atas, Pengisiannya pun lebih mudah jika dibandingkan dengan pengisian BBG. "Karena Pertamina Vi-Gas dihitung berdasarkan liter maka lebih cepat pengisiannya ke dalam kendaraan bermotor," katanya lagi, Saat ini di Jakarta khususnya, sekitar 5.000 kendaraan bermotor sudah menggunakan Pertamina Vi-Gas melalui konverter kitnya.
Salah seorang diantaranya Budi Subagio, pengunjung IIMS yang baru seminggu ini menggunakan Pertamina Vi-Gas. "Pemasangannya hanya butuh waktu sehari dan bisa dirasakan bedanya, karena mobil saya lebih cepat dan tarikannya enteng, belum lagi asap yang diproduksi tidak mengganggu anak saya ketika dinyalakan di dalam garasi rumah," kata pengguna sedan BMW ini.
Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, PT Pertamina memiliki booth Pertamina Vi-Gas lengkap dengan mobil yang telah dimodifikasi dengan peralatan bahan bakar gas atau konventer kit.
Konventer kit tersebut terdiri dari tabung LGV serta peralatan lainnya. Kendaraan yang menggunakan LGV tetap bisa menggunakan BBM karena terdapat switch untuk LGV atau BBM.
Asisten Manager Market Development Product Gas and Brand PT Pertamina Lucky Pangemanan mengatakan Pertamina Vi-Gas merupakan bahan bakar gas cair untuk kendaraan bermotor.
Lucky mengatakan Vi-Gas ramah lingkungan dan memiliki octane number hingga 98 sehingga memperpanjang siklus penggantian pelumas dan umur mesin, bebas sulphur dan timbal.
Vi-Gas juga membuat suara mesin lebih halus dan bebas knocking serta memiliki tekanan yang rendah dalam tangki yaitu 8-12 bar.
"Pertamina Vi-Gas ini merupakan produk unggulan Pertamina dipasarkan dengan harga Rp5.100, bandingkan dengan harga Pertamax," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, yang menjadi kendala saat ini adalah ketersediaan dan harga konverter kit yang mulai dari Rp10juta hingga Rp18 juta karena masih impor dari Turki dan Korea.
"Sehingga kami bekerjasama dengan empat vendor penyedia konventer kit," katanya.
Empat vendor itu adalah PT Autogas Indonesia, Atiker, Sinar Abadi Nusantara dan CME.
Persyaratan teknis instalasi menurut Lucky sudah memenuhi Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK-78/AJ-006/DRJD/2008 tentang pemakaian bahan bakar gas jenis LGV pada kendaraan bermotor.
Lucky juga menuturkan Pertamina saat ini memiliki 11 SPBU khusus untuk Vi-Gas di wilayah Jabodetabek, tiga SPBU di Bali dan rencananya akan kembali mengoperasikan sembilan SPBU lainnya di wilayah Jabodetabek.
"Pertamina baru membuka di wilayah Jabodetabek dan Bali mengingat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia," katanya.
Selain itu, Lucky melanjutkan, Pertamina Vi-Gas ini disarankan digunakan pada mobil berjenis sedan dengan tahun produksi 2000 ke atas, Pengisiannya pun lebih mudah jika dibandingkan dengan pengisian BBG. "Karena Pertamina Vi-Gas dihitung berdasarkan liter maka lebih cepat pengisiannya ke dalam kendaraan bermotor," katanya lagi, Saat ini di Jakarta khususnya, sekitar 5.000 kendaraan bermotor sudah menggunakan Pertamina Vi-Gas melalui konverter kitnya.
Salah seorang diantaranya Budi Subagio, pengunjung IIMS yang baru seminggu ini menggunakan Pertamina Vi-Gas. "Pemasangannya hanya butuh waktu sehari dan bisa dirasakan bedanya, karena mobil saya lebih cepat dan tarikannya enteng, belum lagi asap yang diproduksi tidak mengganggu anak saya ketika dinyalakan di dalam garasi rumah," kata pengguna sedan BMW ini.
Quote:

[CENTER]




Quote:
Seperti halnya Elpiji, Vi-Gas juga merupakan turunan dari LPG yang dinamakan LGV (Liquefied Gas for Vehicle), dengan campuran Propane dan Butane. Dikemas dalam tabung yang juga berfungsi sebagai tanki bahan bakar, Vi-Gas sangat cocok digunakan untuk kendaraan kecil, baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.Tekanan Vi-Gas yang rendah menyebabkan penggunaan Vi-Gas relatif tidak berbahaya, selama Anda memperhatikan panduan keselamatan penggunaannya. Selain itu, penelitian kami membuktikan bahwa penggunaan Vi-Gas lebih hemat dari penggunaan BBM, sehingga biaya operasional kendaraan dapat ditekan.
Pemakaian LGV sebagai bahan bakar kendaraan sudah digunakan secara luas di negara-negara lainnya, seperti Australia, Korea, dan negara-negara Eropa. Harga BBM yang semakin tinggi serta rendahnya emisi LGV merupakan faktor utama yang membuat konsumen lebih memilih menggunakan LGV daripada BBM. a (CH4). Dalam istilah internasional, BBG dikenal juga dengan nama CNG (Compressed Natural Gas).
Kontribusi kita untuk program Langit Biru
Jika Anda adalah pengusaha taksi, angkutan kota ataupun bajaj, dan menginginkan biaya operasional yang lebih murah, mengapa tidak beralih menggunakan Vi-Gas? Vi-Gas adalah LPG yang digunakan untuk transportasi, sangat sesuai untuk jenis kendaraan kecil karena memiliki kapasitas tanki yang sama dengan BBM. Dan juga, Anda pun ikut berkontribusi untuk menjadikan lingkungan Indonesia lebih bersih, karena Vi-Gas adalah produk yang ramah lingkungan!

Quote:

Quote:
Vi-Gas Ramahkan Lingkungan Kota Bandung
BANDUNG– Pertamina terus berkomitmen menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) LGV (Liquefied Gas for Vehicle) melalui merk Vi-Gas yang ramah lingkungan, menjadi satu bukti dari Pertamina untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.
Keseriusan Pertamina dalam menjalankan konversi BBG kembali dibuktikan dengan membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Vi-Gas yang berlokasi di SPBU COCO Jl. Ir. H Juanda (Dago) Bandung. Ini adalah SPB Vi-Gas ke-16 dimana saat ini Pertamina telah mengoperasikan 12 SPB Vi-Gas di Jakarta dan 3 SPB Vi-Gas di Bali. Selanjutnya akan menyusul kota lainnya, yaitu Semarang dan Yogyakarta.
Saat peresmian SPB Vi-Gas di Dago Bandung, Selasa (29/12), Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan pihaknya akan terus konsisten untuk pengembangan infrastruktur SPB Vi-Gas tidak hanya di kota Bandung namun juga kota lainnya. “Yang terpenting adalah fasilitas infrastruktur akan terus kita tambah sehingga tidak akan mempersulit konsumen pengguna Vi-Gas,” lanjutnya.
Ahmad Bambang mengakui kendala utama konversi Vi-Gas ini adalah biaya pemasangan converter kit. Namun penghematannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan BBM dengan harga Rp 5.100/liter. Karena itu, dirinya mengharapkan agar pihak perbankan dapat bekerja sama untuk menggulirkan dana pembiayaan fasilitas converter kit bagi angkutan umum di kota Bandung.
“Penggunakan Vi-Gas tidak ribet. Kendaraan bisa menggunakan dual bahan bakar. Selain Vi-Gas juga bisa menggunakan Premium untuk menuju stasiun pengisian pada saat BBG sudah habis. Jadi jangan khawatir mogok kehabisan BBG karena Premium di tanki bisa berfungsi,” kata Ahmad Bambang.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Eric M Atthauriq menyampaikan Vi-Gas ini merupakan alternatif bahan bakar yang bisa dipilih masyarakat untuk berkontribusi dalam menanggulangi masalah lingkungan. Dirinya berharap Vi-Gas menjadi solusi akan BBM dan harga Premium yang semakin naik.
“Penggunaan Vi-Gas akan meringankan beban lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, Bandung, seperti halnya Jakarta dan kota besar lainnya, lingkungannya sudah tercemar dengan emisi kendaraan yang berlebih. Tentunya juga sisi ekonomis jauh lebih terjangkau sehingga BBG Vi-Gas pada angkutan kota merupakan sebuah langkah positif,” kata Eric.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Koperasi Bina Usaha Transportasi Republik Indonesia (KOBUTRI) Jabar, Udin Hidayat. Program konversi penggunaan BBG Vi-Gas juga mendapat respon positif para anggota KOBUTRI Jabar.
“Penggunaan BBG Vi-Gas jauh lebih hemat dan efisien daripada Premium. BBG Vi-Gas harganya Rp 5.100 per liter. Sedangkan premium, Rp 8.500 per liter. Selain itu, Vi-Gas lebih irit. Saat ini jumlah anggota Kobutri mencapai 5.521 anggota. Pada 2015, kami menargetkan program konversi BBG Vi-Gas terealisasi,” ungkap Udin.
Perlu diketahui, banyak keunggulan yang diberikan produk Vi-Gas yaitu memiliki tekanan sekitar 8-12 bar di dalam tangki yang artinya lebih rendah dari tekanan gas dalam ban yang sekitar 25 bar. Di banyak negara maju di Eropa dan Asia, porsi penggunaan LGV atau Vi-Gas lebih besar dari penggunaan BBM. Vi-Gas lebih unggul dari BBM, lantaran memiliki kandungan lebih tinggi dengan RON minimal 98 dan tentunya ramah terhadap lingkungan
BANDUNG– Pertamina terus berkomitmen menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) LGV (Liquefied Gas for Vehicle) melalui merk Vi-Gas yang ramah lingkungan, menjadi satu bukti dari Pertamina untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.
Keseriusan Pertamina dalam menjalankan konversi BBG kembali dibuktikan dengan membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Vi-Gas yang berlokasi di SPBU COCO Jl. Ir. H Juanda (Dago) Bandung. Ini adalah SPB Vi-Gas ke-16 dimana saat ini Pertamina telah mengoperasikan 12 SPB Vi-Gas di Jakarta dan 3 SPB Vi-Gas di Bali. Selanjutnya akan menyusul kota lainnya, yaitu Semarang dan Yogyakarta.
Saat peresmian SPB Vi-Gas di Dago Bandung, Selasa (29/12), Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan pihaknya akan terus konsisten untuk pengembangan infrastruktur SPB Vi-Gas tidak hanya di kota Bandung namun juga kota lainnya. “Yang terpenting adalah fasilitas infrastruktur akan terus kita tambah sehingga tidak akan mempersulit konsumen pengguna Vi-Gas,” lanjutnya.
Ahmad Bambang mengakui kendala utama konversi Vi-Gas ini adalah biaya pemasangan converter kit. Namun penghematannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan BBM dengan harga Rp 5.100/liter. Karena itu, dirinya mengharapkan agar pihak perbankan dapat bekerja sama untuk menggulirkan dana pembiayaan fasilitas converter kit bagi angkutan umum di kota Bandung.
“Penggunakan Vi-Gas tidak ribet. Kendaraan bisa menggunakan dual bahan bakar. Selain Vi-Gas juga bisa menggunakan Premium untuk menuju stasiun pengisian pada saat BBG sudah habis. Jadi jangan khawatir mogok kehabisan BBG karena Premium di tanki bisa berfungsi,” kata Ahmad Bambang.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Eric M Atthauriq menyampaikan Vi-Gas ini merupakan alternatif bahan bakar yang bisa dipilih masyarakat untuk berkontribusi dalam menanggulangi masalah lingkungan. Dirinya berharap Vi-Gas menjadi solusi akan BBM dan harga Premium yang semakin naik.
“Penggunaan Vi-Gas akan meringankan beban lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, Bandung, seperti halnya Jakarta dan kota besar lainnya, lingkungannya sudah tercemar dengan emisi kendaraan yang berlebih. Tentunya juga sisi ekonomis jauh lebih terjangkau sehingga BBG Vi-Gas pada angkutan kota merupakan sebuah langkah positif,” kata Eric.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Koperasi Bina Usaha Transportasi Republik Indonesia (KOBUTRI) Jabar, Udin Hidayat. Program konversi penggunaan BBG Vi-Gas juga mendapat respon positif para anggota KOBUTRI Jabar.
“Penggunaan BBG Vi-Gas jauh lebih hemat dan efisien daripada Premium. BBG Vi-Gas harganya Rp 5.100 per liter. Sedangkan premium, Rp 8.500 per liter. Selain itu, Vi-Gas lebih irit. Saat ini jumlah anggota Kobutri mencapai 5.521 anggota. Pada 2015, kami menargetkan program konversi BBG Vi-Gas terealisasi,” ungkap Udin.
Perlu diketahui, banyak keunggulan yang diberikan produk Vi-Gas yaitu memiliki tekanan sekitar 8-12 bar di dalam tangki yang artinya lebih rendah dari tekanan gas dalam ban yang sekitar 25 bar. Di banyak negara maju di Eropa dan Asia, porsi penggunaan LGV atau Vi-Gas lebih besar dari penggunaan BBM. Vi-Gas lebih unggul dari BBM, lantaran memiliki kandungan lebih tinggi dengan RON minimal 98 dan tentunya ramah terhadap lingkungan


Quote:
Lumayan muraah, Harga converter Vi-Gas bervariasi mulai dari Rp13 juta hingga Rp20 juta. Dengan harga itu, banyak manfaat yang bisa diperoleh. Manfaat jangka panjang penggunaan Vigas ini bisa menghemat pengunaan BBM dalam satu tahun sekitar Rp 17 juta sehingga modal pembelian converter akan kembali.






Spoiler for Sumur:
[URL="[color=blue]Vi-Gas[/color]"]http://gasdom.pertamina.com/produk_dan_services_vigas.aspx[/URL]
[URL="[color=blue]Vi-Gas Ramahkan Lingkungan Kota Bandung 6 January 2015 [/color]"]http://www.bumn.go.id/pertamina/berita/5429/Vi-Gas.Ramahkan.Lingkungan.Kota.Bandung[/URL]
[URL="[color=blue]Vi-Gas Ramahkan Lingkungan Kota Bandung 6 January 2015 [/color]"]http://www.bumn.go.id/pertamina/berita/5429/Vi-Gas.Ramahkan.Lingkungan.Kota.Bandung[/URL]
Diubah oleh KenSyarif 07-01-2015 17:50


nona212 memberi reputasi
1
4.1K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan