- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Agan Mau Bikin Minimarket atau Hypermarket???


TS
ardzoen
Agan Mau Bikin Minimarket atau Hypermarket???
Dunia retail modern memang sepertinya masih menjanjikan. Di segment minimarket, Ind*maret dan Alf*mart jor-joran bertempur sampai ke pelosok desa se antero Nusantara... Sedangkan di retail besar, ada Hyperm*rt, Gi*ant dan masih banyak lagi... Namun diantara persaingan besar-besaran ini, ada beberapa kesamaan yang mungkin masih menjadi patokan baku bagi pelaku bisnis retail ini...
Beberapa persamaan antara Ind*maret & Alf*mart serta Hyperm*rt dan Gi*ant (yang ternyata menjadi materi kuliah aka diklat dasar pengelola retail), diantaranya:
1. Lantai harus keramik/ubin dan tidak boleh rata.
Saya dulu sering bertanya2, bukankah dengan lantai polos biaya pembangunan minimarket lbh efisien? Ternyata yang menjawab adalah H*RO supermarket dan Alf* Toko Gudang Rabat. Kedua retail ini menggunakan lantai semen (belakangan Alf* sblm diambil alih Carr*fo*r mengganti lantai dengan keramik) dan ketika banyak pesaing baru berimbas pada tergerusnya pasar mereka oleh pemain baru. Lantai semen yang rata, menjadikan pembeli 'bebas' meluncur tanpa ada halangan. Trolli pun cepat larinya, tidak ada istilah kesandung ataupun irama jedak jeduk... Mari kita bandingkan dengan lantai keramik/ubin yang pemasangannya tidak rata. Kaki pengunjung akan terhalang, kesandung oleh tepian keramik yang tidak rata itu dan trolli pun setiap 30 cm akan menghasilkan bunyi jedak-jeduk... Yang akhirnya agan2, pacar agan, istri agan dijamin betah dan lama di supermarket. Jarak 60 meter saja bisa sejam...
Jadi kalau agan/sista main ke minimarket/supermarket liat banyak lantai yang miring atau bahkan rusak dan mungkin sengaja diambil keramiknya, jangan menganggap pengelola gak punya duit buat benerin keramik. Itu memang disengaja. Semakin banyak halangan, jalan semakin lambat, semakin lambat jalan semakin cepat dompet terkuras.
2. Meja Kasir di Sebelah Kanan Pintu Masuk.
Kalau ini lebih banyak di minimarket macam Alf*mart atau Indom*ret. Konon filosofinya, konon ya gan (di materi diklat ttg layout retail ini pasti ada dan materi dasar pertama), CMIIW, hubungannya sama otak kanan dan otak kiri. Otak kanan konon lebih saklak daripada otak kiri. Otak kanan itung2an, otak kiri imajinasi (kebalik nggak ya... Mohon info). Jika meja kasir di sebelah kiri, imajinasi pengunjung ttg apa yang akan dibeli langsung dihandle otak kanan yang matematis, sehingga 'daftar belanja' yg disusun di rumah akan ditaati, bahkan dikurangi. Reflek orang indonesia ketika masuk pusat perbelanjaan akan selalu menoleh ke kiri terlebih dahulu (entah penelitian siapa, jadi pas masuk noleh kiri kok kasir, otak akan menjustifikasi perasaan bahwa jangan belanja banyak, enek liat kasir... Misalkan meja kasir di sebelah kanan, maka imajinasi, khayalan dan keinginan manusia terkontrol oleh otak kiri yang lebih menekankan keinginan daripada kebutuhan. Pengelola retail pasti akan meletakkan barang2 discount, brg2 menarik (bukan primer) di sblh kiri pintu masuk, agar pengunjung membelinya, bukan karena kebutuhan tapi keinginan.
Semoga bermanfaat... Semoga tidak repost... Mohon bimbingan suhu-suhu dan masters di Kaskus tercinta.
Beberapa persamaan antara Ind*maret & Alf*mart serta Hyperm*rt dan Gi*ant (yang ternyata menjadi materi kuliah aka diklat dasar pengelola retail), diantaranya:
1. Lantai harus keramik/ubin dan tidak boleh rata.
Saya dulu sering bertanya2, bukankah dengan lantai polos biaya pembangunan minimarket lbh efisien? Ternyata yang menjawab adalah H*RO supermarket dan Alf* Toko Gudang Rabat. Kedua retail ini menggunakan lantai semen (belakangan Alf* sblm diambil alih Carr*fo*r mengganti lantai dengan keramik) dan ketika banyak pesaing baru berimbas pada tergerusnya pasar mereka oleh pemain baru. Lantai semen yang rata, menjadikan pembeli 'bebas' meluncur tanpa ada halangan. Trolli pun cepat larinya, tidak ada istilah kesandung ataupun irama jedak jeduk... Mari kita bandingkan dengan lantai keramik/ubin yang pemasangannya tidak rata. Kaki pengunjung akan terhalang, kesandung oleh tepian keramik yang tidak rata itu dan trolli pun setiap 30 cm akan menghasilkan bunyi jedak-jeduk... Yang akhirnya agan2, pacar agan, istri agan dijamin betah dan lama di supermarket. Jarak 60 meter saja bisa sejam...
Jadi kalau agan/sista main ke minimarket/supermarket liat banyak lantai yang miring atau bahkan rusak dan mungkin sengaja diambil keramiknya, jangan menganggap pengelola gak punya duit buat benerin keramik. Itu memang disengaja. Semakin banyak halangan, jalan semakin lambat, semakin lambat jalan semakin cepat dompet terkuras.
2. Meja Kasir di Sebelah Kanan Pintu Masuk.
Kalau ini lebih banyak di minimarket macam Alf*mart atau Indom*ret. Konon filosofinya, konon ya gan (di materi diklat ttg layout retail ini pasti ada dan materi dasar pertama), CMIIW, hubungannya sama otak kanan dan otak kiri. Otak kanan konon lebih saklak daripada otak kiri. Otak kanan itung2an, otak kiri imajinasi (kebalik nggak ya... Mohon info). Jika meja kasir di sebelah kiri, imajinasi pengunjung ttg apa yang akan dibeli langsung dihandle otak kanan yang matematis, sehingga 'daftar belanja' yg disusun di rumah akan ditaati, bahkan dikurangi. Reflek orang indonesia ketika masuk pusat perbelanjaan akan selalu menoleh ke kiri terlebih dahulu (entah penelitian siapa, jadi pas masuk noleh kiri kok kasir, otak akan menjustifikasi perasaan bahwa jangan belanja banyak, enek liat kasir... Misalkan meja kasir di sebelah kanan, maka imajinasi, khayalan dan keinginan manusia terkontrol oleh otak kiri yang lebih menekankan keinginan daripada kebutuhan. Pengelola retail pasti akan meletakkan barang2 discount, brg2 menarik (bukan primer) di sblh kiri pintu masuk, agar pengunjung membelinya, bukan karena kebutuhan tapi keinginan.
Semoga bermanfaat... Semoga tidak repost... Mohon bimbingan suhu-suhu dan masters di Kaskus tercinta.
Diubah oleh ardzoen 07-01-2015 23:41
0
2.9K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan