Chapter 1
Semangka Ajaib

Pada suatu masa ada 3 orang anak bermain hingga jauh meninggalkan rumah mereka sehingga mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah sangat jauh meninggalkan rumah, suatu ketika mereka tiba di sebuah ladang semangka, tanpa berpikir panjang salah seorang dari mereka imenginjak sebuah semangka hingga pecah, lalu anak lain bertanya “kenapa kau melakukan itu?”, diapun menjawab “entahlah, aku seperti mendapat panggilan untuk melakukannya”, lalu anak ke-3 mengambil semangka pecah tersebut dan membuangnya ke rawa. Anak sebelumnya pun kembali bertanya “kenapa kau melakukannya?”, anak ke-3 kembali menjawab “aku merasa harus melakukannya karena firasatku mengatakan benih semangka yang kubuang di rawa itu akan menjadi semangka raksasa dan hal ini kulakukan agar pemilik ladang tidak mengatahui ulah kita”. Lalu merekapun pulang ke rumah.

Pada suatu masa 3 anak itu tumbuh menjadi 3 orang pemuda gagah, dengan jiwa mudanya merekapun bertekad untuk merantau untuk mencari pengalaman hidup, dalam perjalanan mereka tiba di ladang semangka yang dulu pernah mereka datangi. Pemuda ke-3 ingat pernah membuang semangka pecah ke rawa di dekat ladang itu, dia pun mendatangi rawa dan menemukan sebuah semangka raksasa tertanam di dalam rawa tersebut. Betapa takjubnya mereka, tidak ada satupun yang bisa dibandingkan dengan besarnya ukuran semangka tersebut melainkan seperti lebar tangan orang dewasa saat dibuka. Mereka senang bukan kepalang, betapa tidak, benih semangka yang dibuang pemuda ke-3 itu kini menghasilkan semangka raksasa. Tanpa berfikir panjang mereka membelah semangka tersebut, lagi-lagi mereka dibuat takjub ternyata isi semangka itu berwarna bening tembus pandang, tanpa basa-basi mereka bertiga langsung memakannya dan tenyata rasanya luar biasa manis, salah seorang dari mereka memakannya dengan batang kayu seperti sate yang ditusuk karena semangka tersebut kenyal dan lembek sehingga mudah lengket pada batang kayu, saat sudah hamper habis mereka masih memakannya sembari melanjutkan perjalanan. Perjalanan merekapun berlanjut hingga tiba disebuah rumah sakit jiwa.