Kaskus

Entertainment

syaifulisiesAvatar border
TS
syaifulisies
Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital"
Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital"

JAKARTA, KOMPAS.com - Iseng dan kecil-kecilan yang
berubah menjadi raksasa.
Itulah Kaskus, singkatan dari

kasak-kusuk
” , yang dibidani Andrew
Darwis bersama dua
temannya saat di Amerika
Serikat

Ronald dan Budi —
serta Ken Lawadinata.
Bermodalkan hanya 3 dollar
AS (sekitar Rp 30.000),
Kaskus yang November lalu
berumur 12 tahun itu sudah menjadi raksasa komunitas
berbasis web.
Total posting mereka telah
mencapai 472.737.437 post
dengan total jumlah anggota
3.766.268 orang. Setiap hari puluhan ribu barang beraneka
jenis diperjualbelikan secara
online di situs tersebut.
Istilah-istilah dalam posting
mereka pun memberi warna
terhadap perbendaharaan kata dunia internet Indonesia.
Sundul, gan!
Kaskus seperti apa yang
Anda harapkan saat awal
menciptakannya? Seiring
dengan perkembangannya yang pesat, apakah ada
perubahan dalam visi/
harapan tersebut?
(Diana Laurencia, Jakarta)


Ken:
Tujuan dibuatnya situs
Kaskus pada awalnya untuk
tempat ngumpul sesama
mahasiswa Indonesia di luar
negeri. Seiring
bertambahnya waktu dan banyaknya komunitas yang
bermunculan di dalam Kaskus
membuat kami jadi berpikir
ini harus dianggap serius.
Karena itu, yang tadinya
iseng- iseng kami ubah menjadi situs web yang
visinya membantu pengguna
internet di Indonesia untuk
dapat mencari informasi
sekaligus berdagang secara
online. Apa kiat atau barangkali
keterampilan khusus yang
dibutuhkan untuk membangun
kesuksesan, khususnya bagi
kaum muda?
(Muhammad Hari, xxxx@ gmail.com)


Yang pasti percaya diri dan
berani untuk berbeda sangat
diperlukan untuk bisa
menjalankan ide-ide kita.
Banyak di antara kita yang
memiliki ide bagus dan cemerlang. Namun, karena
merasa masih terlalu muda
dan takut untuk berbeda dari
sekeliling kita, ide-ide
tersebut akhirnya tidak
direalisasikan. Jadi, untuk bisa sukses, minimal kita
harus yakin dan berani untuk
melawan social pressure.
Keuntungan apa yang Anda
dapatkan selain materi yang
berlimpah? Adakah keinginan untuk membuat situs lainnya?
(Dektio, Condet, Jakarta Timur)


Sejak berkonsentrasi di
Kaskus, keuntungan nomor
satu kami adalah mendapat
banyak teman baru dari
kalangan profesional dan
komunitas kami sendiri. Untuk keinginan membuat situs
lainnya, itu sudah pasti. Bila
ada peluang yang bisa
membuat pengguna internet
di Indonesia menjadi lebih
nyaman dan mudah dalam kehidupan sehari-hari, pasti
kami akan coba untuk
membuatnya.
Dengan pencapaian seperti
saat ini, apa merasa sudah
puas? Saya mau berterima kasih karena Kaskus sudah
banyak membantu
menyediakan informasi.
(Fransiska, Bandung)


Belum puas. Saat ini masih
banyak yang belum mengenal
internet, terutama di luar
pulau Jawa. Pastinya kami
hanya akan puas saat
Kaskus dengan forum jual beli dan forumnya bisa
membantu membawa
penghasilan serta
mempermudah kehidupan
sehari -hari mayoritas
orang Indonesia. Lastly, merebut posisi nomor 1 di
Indonesia dari pesaing kami,
Google, Facebook dan
sebagainya.
Hal sederhana apa yang
pertama kali Anda lakukan hingga terbentuk situs
jejaring sosial Kaskus ini?
Untuk Ken: Di usia Anda yang
masih muda ini, apa visi
Anda untuk Kaskus yang
bakal Anda lihat ketika tua nanti?
(Rizki Kuncoro Hadi, Condong Catur, Depok, Sleman)


Andrew: Menyewa web
hosting seharga 7 dollar AS
per bulan untuk menginstal
script gratis saat
menjalankan Kaskus pertama
kali. Ken: Visi yang saya inginkan
adalah Kaskus bisa
membentuk industri online
shopping di Indonesia.
Indonesia adalah negara
kepulauan, banyak konsumen yang tidak mendapatkan
pilihan barang untuk
dikonsumsi dan digunakan di
luar kota besar. Jadi, bila
Kaskus dapat membantu
transaksi jual beli antarpulau itu bisa menggelorakan
perekonomian negara kita
sekaligus industri second
hand goods. Itu yang menjadi
visi saya saat ini.
Bagaimana cara Andrew menanggapi ejekan atau
mungkin hinaan di forum
Kaskus. Padahal, Andrew
bisa saja mem-blacklist
Kaskuser yang menghinanya?
(Abidal Olickz, xxxx@ yahoo.com)


Ha-ha-ha. Saat ini dengan
3,7 juta anggota terdaftar
dan dikunjungi oleh lebih dari
18 juta unik IP setiap bulan,
rasanya Kaskus boleh
dibilang mirip dengan sebuah ”
Negara Digital

. Dalam membuat suatu
keputusan pasti ada pihak
yang merasa diuntungkan dan dirugikan. Ada juga yang
merasa senang atas
keputusan yang diambil.
Sebaliknya, ada juga yang
marah-marah.
Saya selalu berusaha mengutamakan yang terbaik
untuk Kaskus. Selama 12
tahun menjalankan Kaskus,
Saya tidak pernah mem-
blacklist Kaskuser yang
mengejek atau menghina. Seberapa berpengaruhkah
Kaskus buat Andrew dan
Ken? Kok sepertinya Kaskus
ini sudah mendarah daging
sekali ya, ditinggal sebentar
saja langsung ngamuk (overposting dan lain-lain).
I love Kaskus.
(Mentari Rhiela Aprilianti, Sukabumi-Jawa Barat)


Kaskus sudah menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan.
Kebanyakan orang akan
menjerit dan komplain saat
Kaskus down. Itu
membuktikan banyaknya orang yang bergantung pada
Kaskus, baik yang hanya
digunakan saat santai dan
mencari hiburan di internet
maupun yang menjadikannya
mata pencaharian mereka. Jadi tidak aneh kalau mereka
mengamuk.
Apakah Anda juga yang
menciptakan istilah-istilah
yang ngetrend di Kaskus?
(Benny, Jakarta Barat)

Tidak, kata-kata atau jargon
yang khas di Kaskus itu
terbentuk dan lahir dari
komunitas kami sendiri.
Mimin, sejak tahun 2003,
saya aktif di Kaskus, tetapi hanya berupa silent read.
Saya mendapat banyak
informasi berguna dari
Kaskus. Namun, yang saya
amat sayangkan, terkadang
masih ada thread yang mengandung SARA dan
pornografi yang membuat
hati ini sedih. Langkah apa
yang sudah Mimin lakukan
untuk mencegah thread
berbau SARA dan pornografi itu?
(Admoredjo Nanang KT Kopo, Bandung)


Memang, walaupun larangan
sudah diberitahukan, masih
banyak pengguna yang tidak
bertanggung jawab yang
mem-posting SARA dan
pornografi. Saat ini kami punya 3 layer untuk ini.
Pertama, moderator forum
tersebut, hansip yang
keliling, dan terakhir yang
paling ampuh adalah laporan
dari Kaskuser sendiri. Jadi, mohon bantuannya untuk
menjaga Kaskus tetap bersih
dari SARA dan pornografi.
Apabila ada suatu
perusahaan/organisasi yang
dipimpin oleh dua orang, tidak menutup kemungkinan
terdapat ketidakkompakan.
Apa resep yang membuat
kalian berdua selalu kompak
untuk maju bersama?
(M Zainal Mawahib, Semarang, Jawa Tengah)


Trust (kepercayaan), dari
awal hubungan kami berdua
cukup erat. Jadi, seberapa
pun besar perdebatan yang
terjadi kami yakin bahwa
tidak ada niat jahat, juga saling mengakui dan
menyadari kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Sebelum ada Undang-
Undang Pornografi, Kaskus
menyediakan konten porno. Bagaimana tanggapan Bung
Mimin (Andrew & Ken,
panggilan di Kaskus)
mengenai persepsi bahwa
Kaskus dulunya menyediakan
forum khusus dewasa?
(Setiadi, Seno, Semarang Tengah)


Saat Kaskus masih di AS,
konten porno bukanlah
sesuatu yang melanggar
hukum, jadi sah-sah saja.
Namun, setelah balik ke
Indonesia, kami mengikuti peraturan yang ada. Jadi,
untuk kami, selama ingin
berbisnis di suatu tempat,
yang pasti harus mengikuti
peraturan yang berlaku.
Sebagai manusia, saya ingin menanyakan keseriusan
Kaskus untuk tetap menjaga
statement

Kaskus is providing basic
human rights such as freedom of speech

. Kaskus pernah menjadi
bahan diskusi di kelas hak
asasi manusia di kampus
saya karena telah menjadi sarana paling sehat bagi
para pemaki dan pembenci
kaum minoritas LGBT
(lesbian, gay, biseksual, dan
transjender)
(Feri Sahputra, xxxx@ lbhmasyarakat.org)


”Freedom of Speech”
adalah moto paling penting
untuk Kaskus. Kami akan
menjaga Kaskus untuk dapat menjadi saluran suara bagi
kaum apa pun juga, tentunya
dengan penuh tanggung
jawab. Karena itu, kami tidak
akan pernah tunduk pada
suatu instansi yang memberi tekanan bersifat tidak adil
atau berpihak. Kami akan
menjaga status netral dan
memberikan kesempatan
untuk siapa pun agar berani
berekspresi. Apa sih tantangan atau
rintangan terbesar
sepanjang perjalanan Kaskus
sampai masa sekarang?
Bagaimana cara
mengatasinya?
(Siti Fatimah, Mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED, Medan)


Rintangan dan tantangan
datang dalam berbagai
macam bentuk. Bahkan,
sampai sekarang pun kami
tetap menemui tantangan
dan rintangan. Namun, untuk kami, mempunyai partner dan
tim yang tepat sangatlah
krusial karena dalam bisnis
informasi teknologi sumber
daya manusia adalah
segalanya. Jadi, mempunyai tim yang percaya dengan
tujuan dan visi kita di saat
jatuh bangun sangatlah
penting.
Bagaimana cara memotivasi
kaum muda agar bisa memanfaatkan waktunya
semaksimal mungkin untuk
hal-hal positif dan lebih
bertanggung jawab atas
masa depannya sendiri
kelak?
(Thomas, xxxx@yahoo.com)


Berikan mereka lebih banyak
studi kasus dan bertemu
dengan tokoh-tokoh yang
sukses yang bisa menjadi
inspirasi yang sangat kuat
untuk mereka. Sebab, terkadang teori hanya bisa
membantu kita, tetapi tidak
bisa membuat kita pasti
sukses. Jadi, lebih banyak
praktik bisa memberikan
pengalaman yang sangat berharga saat mereka
masuk ke dunia kerja nanti.
Halo Min. Setelah Kaskus
terkenal dengan the largest
Indonesian community,
bagaimana cara Mimin memelihara anggota yang
banyak itu. Bagaimana usaha
Mimin untuk membangun
Kaskus sebagai forum yang
lebih berkualitas sehingga
Kaskus diharapkan tidak hanya cukup menjadi largest,
tetapi juga the best dalam
hal yang lain
(Nevi Mugia Santosa, Serang-Banten)


Banyak usaha yang selalu
kami lakukan untuk terus
menjaga dan memelihara
Kaskus. Yang paling utama,
terus menambah kapasitas
server supaya terus bisa menampung pengguna
Kaskus. Selain itu, kami juga
melakukan perbaikan sistem
dan mengoptimalkan
perangkat lunak.
Untuk komunitas itu sendiri, kami terus berusaha
memperbaikinya. Salah
satunya, saat ini Kaskus
menghadirkan Ayu Utami di
kategori Book Review, Billy
Boen di Young On Top Kaskus Community, PILLAR Business
Acelerator Kaskusers untuk
konsultasi dalam
menjalankan usaha kecil dan
menengah (UKM). Selain itu,
juga Hukumonline.com untuk memberikan informasi
mengenai hukum di kategori
Melek Hukum.
Selain itu, Kaskus pun sering
melakukan kerja sama
dengan berbagai pihak yang memiliki tujuan yang sama
dalam memajukan pengguna
internet di Indonesia.
Intinya kami ingin
memberikan isi yang bermutu
dan berguna bagi banyak orang.
Juragan, apa sih yang
membuat agan punya ide
untuk membuat Kaskus?
Selama proses coding, ada
enggak hambatannya? Pertama kali ada ide hingga
coding apa sih yang
membuat agan terus
bertahan sampai sekarang?
(Arum, Yogyakarta)


Andrew: Awalnya ide
pembuatan Kaskus
sebenarnya sangat
mendasar, yaitu keinginan
untuk bisa berkomunikasi
dengan teman-teman yang ada di Indonesia melalui
media internet. Perjalanan
Kaskus sebenarnya tidak
semudah yang dibayangkan.
Selama 12 tahun banyak
kendala dan masalah yang kerap muncul, tetapi yang
saya pelajari selama
menjalankan Kaskus adalah
kami harus menjalankan
sesuatu sesuai dengan
kesenangan kita (passion) dan tidak boleh mudah
menyerah. Karena sesuatu
yang besar itu harus
diperoleh dengan perjuangan.
Bagaimana sih cara Kaskus
memastikan diri menjadi media online yang dapat
dipercaya di tengah
kerentanan akan penipuan
dan penjual-penjual yang
tidak jujur?
(Mochamad Triawan, Kayu Putih, Jakarta)


Kalau kita bicara soal
penipuan, penipuan tidak
hanya terjadi di dunia nyata
atau online. Transaksi di
pasar saja yang bertatap
muka kadang bisa ditipu, apalagi online. Untuk itu,
kewaspadaan yang harus
diutamakan. Sebagai contoh,
apabila ada ponsel dengan
harga pasaran Rp 500.000
kemudian ada yang menawarkan dengan harga
Rp 100.000, kita
seharusnya sudah curiga
karena barang tersebut
sudah tentu to good to be
true. Ke depan nanti Kaskus akan menerapkan sistem
verifikasi anggota yang
diharap akan menambah
kredibilitas dari penjual atau
pembeli. (USH/DOE)
Diubah oleh syaifulisies 31-12-2014 14:19
0
3.9K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan