JEBAKAN. "Pemerintahan Jokowi sudah memasang jebakan, karena kebijakan tersebut diiringi dengan penghapusan subsidi premium," kata Marwan Batubara, Direktur IRESS. “Rakyat harus siap-siap sengsara karena harga minyak rendah tidak pernah bertahan lama. Saat ini pada harga dunia $60/barel dan $/Rp 12.300, harga premium Rp 7600. Jika hrga minyak dunia kembali ke $90-100/barel, maka premium naik menjadi Rp 11.5000-12.900/liter!”. Katanya.
berita
Quote:
Satunegeri.com – Eforia penurunan harga BBM menurut Direktur Indonesia Resources Studies(IRESS), Marwan Batuara, harus diakhiri. Pasalnya menurut Marwan pemerintahan Jokowi sudah memasang jebakan, karena kebijakan tersebut diiringi dengan penghapusan subsidi premium.
“Rakyat harus siap-siap sengsara karena harga minyak rendah tidak pernah bertahan lama. Saat ini pada harga dunia $60/barel dan $/Rp 12.300, harga premium Rp 7600. Jika hrga minyak dunia kembali ke $90-100/barel, maka premium naik menjadi Rp 11.5000-12.900/liter!”. Katanya.
Sedangkan program perlindungan sosial, energi alternatif, konversi ke BBG, dan sebagainya, saat ini masih belum siap, sehingga rakyat yang akan merasakan akibatnya.
Karena itu sebelum mengeluarkan kebijakan penghapusan subsidi, ia meminta pemerintah menyiapkan terlebih dahulu program-program perlindungan sosial, sarana konversi ke BBG, energi alternatif, transportasi massal, dan sebagainya.