Masalah demi masalah datang untuk pernerbangan Air asia , Setelah kemarin terjadi insiden jatuh nya pesawat Air asia QZ8501 tujuan Surabaya - Singapura, Kali ini masalah datang lagi,
Seorang Pilot Air asia jadi korban perampokan
Spoiler for :
Metrotvnews.com, Medan: Seorang pilot pesawat AirAsia, Pidonta Pangeran Tarigan, menjadi korban perampokan di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Medan, Minggu (4/1/2014). Insiden terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat korban tengah menaiki becak motor.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf, Pidonta dirampok dua orang. Saat kejadian, korban tengah naik becak motor dan dipepet dua orang yang mengendarai sepeda motor. "Pada Minggu dinihari tersebut, becak yang dinaiki korban dipepet dua pelaku yang menggunakan sepeda motor yang berupaya merampas tas korban," ujar Helfi dalam pesan singkat, Minggu malam.
Dua pelaku pun berhasil mengambil tas milik Pidonta. Namun, Pidonta sempat memberikan perlawanan untuk mempertahankan tas miliknya sehingga terjatuh. Nahas, korban juga harus mengalami luka di bagian dahi, serta lecet di bagian pipi dan bibir sehingga harus dijahit lantaran terjatuh. "Akibat perampokan tersebut, korban harus kehilangan paspor, lisensi pilot, ipad, tanda pengenal, dan sejumlah pakaian," jelas dia.
Personel Polsekta Medan Baru segera melakukan penyelidikan setelah menerima informasi mengenai perampokan yang dialami pilot AirAsia tersebut. "Kini, kasus itu sedang ditangani Polsekta Medan Baru," tegas dia.
Mesin pesawat Air asia mendadak mati
Spoiler for :
Metrotvnews.com, Jakarta: Permasalahan di dunia penerbangan kembali terjadi di Bandara Juanda, di mana pesawat AirAsia yang berpenumpang 120 orang dengan rute Surabaya-Bandung tiba-tiba mengalami mesin mati ketika ingin lepas landas di Bandara Juanda.
Mati mesin ini pun membuat panik seluruh penumpang yang telah memenuhi bangku pesawat AirAsia. Pasalnya, Pesawat tersebut mengalami mati mesin ketika telah berjalan sekitar 2-3 meter untuk bersiap-siap lepas landas.
"120 passenger sudah menggunakan sabuk pengaman. Pesawat sudah siap dan berjalan terus tiba-tiba bunyi kencang terus mati dan pesawat mundur sendiri. Kami kaget dan panik. Habis ngeri juga saya. Akhirnya pesawat ditarik mundur ke posisi awal kami naik dan awak kabin meminta kami turun saat itu juga," kata salah satu penumpang AirAsia, Yusuf Fitriadi kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Sabtu (3/1/2015).
Pesawat yang dijadwalkan akan lepas landas pukul 21.00 WIB ini menjelaskan, mati mesin terjadi akibat adanya kesalahan dalam monitor starter. Teknisi pesawat berhasil memperbaiki kerusakan tersebut.
"Kemudian setelah kami berada diruang tunggu, seorang berpakaian pilot menjelaskan bahwa pesawat itu mengalami hang dari monitor starter-nya. Jadi ada urutan yang salah jadi hang. Sehingga mesin utama mati. Tapi sudah di set lagi kini sudah nyala dan rencananya akan terbang lagi," sambung dia.
Meski teknisi pesawat berhasil memperbaiki penyebab mati mesin tersebut. Mayoritas penumpang memilih tidak melanjutkan penerbangan dengan alasan takut peristiwa mati mesin ini kembali terulang ketika telah mengudara.
"Sebagian besar kira-kira 90 persen penumpang tidak meneruskan karena alasan (mati mesin) yang disampaikan kurang baik," ujar dia.
Bagi penumpang yang tidak melanjutkan penerbangan, tambah dia, uang yang telah dikeluarkan untuk membela tiket, telah dikembalikan kemabli oleh pihak AirAsia.
"Uang dikembalikan, karena memang harus dikembalikan dong," kata dia.
OJE
Apakah perusahaan penerbangan ini akan di tutup ??
Sungguh mengecewakan , dan ini akan menjadi sejarah di dunia penerbangan paling buruk di indonesia