- Beranda
- Komunitas
- News
- Dunia Kerja & Profesi
NASEHAT UNTUK PENCARI KERJA
TS
akbargibraltar
NASEHAT UNTUK PENCARI KERJA
CERITA DI BAWAH INI AKAN MENGAJARKAN AGAN TENTANG BAGAIMANA AGAN SEHARUSNYA BERSIKAP DALAM MEMILIH PEKERJAAN. CERITA INI ADALAH MURNI KARYA SAYA.
Seekor Bangau yang baru saja menyelesaikan sekolah terbangnya, pagi hari ini mulai menatap masa depannya dengan percaya diri. Ia memohon doa restu pada induknya agar ia mampu bertahan hidup dengan baik di tengah-tengah sombongnya sang alam.
"Bu" ia memanggil ibunya "Jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Aku berjanji akan membawakan ikan-ikan besar nan lezat untuk ibu"
"Tak usah, nak" Jawab induknya "ibu cukup senang jika kau sudah mampu memenuhi kebutuhanmu sendiri"
"Tidak, bu. Aku akan merasa bangga jika aku bisa melihat ibu memakan ikan hasil tangkapanku"
"baiklah, nak. Jika kau punya banyak rezeki nanti, tentu ibu akan dengan bahagia merasakan sebagian kecil dari rezeki mu"
Setelah Bangau itu berjanji pada induknya, Ia mulai mengepakkan sayapnya di ranting depan sarangnya. Induknya berdoa dalam hati semoga anaknya itu diberkahi semangat dan kebijaksanaan untuk mencari makanan.
"Ibu, aku berangkat!" katanya sambil mengepakkan sayapnya dengan cepat.
"Semangat anakku! Kau pasti berhasil" balas induknya.
Terbang lah jauh si Bangau muda dari sarang dan keluarganya.
Setelah sekian lama terbang jauh dari sarangnya, si Bangau mulai merasakan kesombongan alam. Perutnya lapar dan sayapnya lelah. Ia memutuskan untuk mencari danau-danau yang banyak ikannya. Ia melihat di depan ada sebuah danau kecil di tepi lereng bukit. Karena danau itu terlihat kecil, ia berpikir bahwa tak mungkin ada ikan-ikan besar di sana. Ia memilih untuk terbang lebih jauh lagi dengan harapan menemukan danau yang lebih besar.
Bangau itu terbang semakin jauh dan jauh, tidak memperdulikan danau-danau kecil yang terlewati. Ia yakin ikan besar akan menjadi santapannya hanya ada di danau yang besar. Untuk menjaga semangatnya, ia terus mengingat janji yang pernah ia ucapkan pada induknya. Maka, terbanglah si Bangau semakin dan semakin jauh dengan keyakinan kuat.
Sekian lama terbang, karena keyakinan yang kuat di hatinya, Akhirnya si Bangau melihat di depannya ada sebuah danau yang sangat besar dengan riak-riak permukaannya yang menawan, syarat dari habitat ikan-ikan besar nan lezat. Si Bangau pun tersenyum. Ia bersyukur bahwa semangat dan keyakinan telah mengantarkannya pada danau tempat ia mencari makan.
Tanpa pikir panjang, si Bangau mendarat di tepi danau tersebut dengan perasaan puas. Karena rasa lapar yang cukup lama ia tahan, ia segera beraksi menangkap ikan-ikan impiannya. Mendekatlah ia ke danau, dan menunggu ikan yang lewat. Setelah 5 menit menunggu, lewat lah se ekor ikan kecil. "Terlalu kecil!" katanya.
Si Bangau menuju sedikit ke tengah danau. Ia melihat seekor ikan berenang. "Masih sangat kecil" katanya.
Tak putus asa, si Bangau semakin ke tengah danau. Ia dengan sabar menunggu ikan impiannya. Dua jam menunggu, ia melihat gemercik air di sebelah kanannya. Iya yakin gemercik air tersebut disebabkan oleh ikan besar. Si Bangau segera menuju kesana dengan harapan. Ternyata si Bangau benar, itu memang ikan besar. Ketika hendak menangkap ikan itu dengan paruhnya, si Bangau kaget setengah mati. "Tidak mungkin. Ikan ini terlalu besar!" keluh si Bangau.
Kali ini, si Bangau memutuskan untuk sedikit menepi. Ia menunggu lagi. Empat jam menunggu, tak satu pun ikan yang lewat. Dengan rasa lapar yang semakin terasa, membuatnya resah dan gelisah. Ia berdoa agar kali ini ia menemukan ikan yang sesuai dengan keinginannya.
Tujuh jam telah berlalu. Langit yang tadi cerah berubah menjadi gelap kemerah-merahan. Malam segera datang. Si Bangau masih berdiri dengan rasa lapar yang menyiksa, menunggu ikan yang diimpi-impikannya. Karena lapar dan lelah, Ia kehilangan keseimbangannya dan hanyut terapung-apung di permukaan danau. Ikan-ikan kecil datang dalam kerumunan besar mulai menggigit kulit kaki dan bulu-bulu si Bangau. Ia tak punya tenaga lagi untuk mengerakkan sayapnya. Ia hanya bisa pasrah sampai tubuhnya habis dimakan ikan-ikan kecil tersebut.
Di sarang asalnya di bawah langit malam yang kelam, Induk si Bangau muda tadi berdiri lesu tepat di ranting dimana anaknya berpamitan dengannya tadi pagi. Ia berkicau serak memanggil anaknya agar segera pulang. Setiap kali ia mendengar suara kepakkan sayap dari bangau-bangau lain di kejauhan, si induk Bangau merasa seakan-akan itu anaknya pulang. Ia berteriak di antara cemas dan senang "bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?" Induk si Bangau terus bertanya, tapi entah pada siapa.
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
Nah, buat agan dan aganwati yang lagi cari pekerjaan, jangan hanya bisa bermimpi begini begitu. Agan dan aganwati harus rasinoal juga agar setiap keputusan yang agan dan aganwati ambil bisa mendukung kelangsungan hidup agan dan aganwati.
Betapa banyak diantara kita yang dulu memiliki kesempatan kini berakhir tanpa kesempatan satupun. TANPA KESEMPATAN SATU PUN!!!
Quote:
Bangau S.Pnbg (Sarjana Penerbang)
Seekor Bangau yang baru saja menyelesaikan sekolah terbangnya, pagi hari ini mulai menatap masa depannya dengan percaya diri. Ia memohon doa restu pada induknya agar ia mampu bertahan hidup dengan baik di tengah-tengah sombongnya sang alam.
"Bu" ia memanggil ibunya "Jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Aku berjanji akan membawakan ikan-ikan besar nan lezat untuk ibu"
"Tak usah, nak" Jawab induknya "ibu cukup senang jika kau sudah mampu memenuhi kebutuhanmu sendiri"
"Tidak, bu. Aku akan merasa bangga jika aku bisa melihat ibu memakan ikan hasil tangkapanku"
"baiklah, nak. Jika kau punya banyak rezeki nanti, tentu ibu akan dengan bahagia merasakan sebagian kecil dari rezeki mu"
Setelah Bangau itu berjanji pada induknya, Ia mulai mengepakkan sayapnya di ranting depan sarangnya. Induknya berdoa dalam hati semoga anaknya itu diberkahi semangat dan kebijaksanaan untuk mencari makanan.
"Ibu, aku berangkat!" katanya sambil mengepakkan sayapnya dengan cepat.
"Semangat anakku! Kau pasti berhasil" balas induknya.
Terbang lah jauh si Bangau muda dari sarang dan keluarganya.
Setelah sekian lama terbang jauh dari sarangnya, si Bangau mulai merasakan kesombongan alam. Perutnya lapar dan sayapnya lelah. Ia memutuskan untuk mencari danau-danau yang banyak ikannya. Ia melihat di depan ada sebuah danau kecil di tepi lereng bukit. Karena danau itu terlihat kecil, ia berpikir bahwa tak mungkin ada ikan-ikan besar di sana. Ia memilih untuk terbang lebih jauh lagi dengan harapan menemukan danau yang lebih besar.
Bangau itu terbang semakin jauh dan jauh, tidak memperdulikan danau-danau kecil yang terlewati. Ia yakin ikan besar akan menjadi santapannya hanya ada di danau yang besar. Untuk menjaga semangatnya, ia terus mengingat janji yang pernah ia ucapkan pada induknya. Maka, terbanglah si Bangau semakin dan semakin jauh dengan keyakinan kuat.
Sekian lama terbang, karena keyakinan yang kuat di hatinya, Akhirnya si Bangau melihat di depannya ada sebuah danau yang sangat besar dengan riak-riak permukaannya yang menawan, syarat dari habitat ikan-ikan besar nan lezat. Si Bangau pun tersenyum. Ia bersyukur bahwa semangat dan keyakinan telah mengantarkannya pada danau tempat ia mencari makan.
Tanpa pikir panjang, si Bangau mendarat di tepi danau tersebut dengan perasaan puas. Karena rasa lapar yang cukup lama ia tahan, ia segera beraksi menangkap ikan-ikan impiannya. Mendekatlah ia ke danau, dan menunggu ikan yang lewat. Setelah 5 menit menunggu, lewat lah se ekor ikan kecil. "Terlalu kecil!" katanya.
Si Bangau menuju sedikit ke tengah danau. Ia melihat seekor ikan berenang. "Masih sangat kecil" katanya.
Tak putus asa, si Bangau semakin ke tengah danau. Ia dengan sabar menunggu ikan impiannya. Dua jam menunggu, ia melihat gemercik air di sebelah kanannya. Iya yakin gemercik air tersebut disebabkan oleh ikan besar. Si Bangau segera menuju kesana dengan harapan. Ternyata si Bangau benar, itu memang ikan besar. Ketika hendak menangkap ikan itu dengan paruhnya, si Bangau kaget setengah mati. "Tidak mungkin. Ikan ini terlalu besar!" keluh si Bangau.
Kali ini, si Bangau memutuskan untuk sedikit menepi. Ia menunggu lagi. Empat jam menunggu, tak satu pun ikan yang lewat. Dengan rasa lapar yang semakin terasa, membuatnya resah dan gelisah. Ia berdoa agar kali ini ia menemukan ikan yang sesuai dengan keinginannya.
Tujuh jam telah berlalu. Langit yang tadi cerah berubah menjadi gelap kemerah-merahan. Malam segera datang. Si Bangau masih berdiri dengan rasa lapar yang menyiksa, menunggu ikan yang diimpi-impikannya. Karena lapar dan lelah, Ia kehilangan keseimbangannya dan hanyut terapung-apung di permukaan danau. Ikan-ikan kecil datang dalam kerumunan besar mulai menggigit kulit kaki dan bulu-bulu si Bangau. Ia tak punya tenaga lagi untuk mengerakkan sayapnya. Ia hanya bisa pasrah sampai tubuhnya habis dimakan ikan-ikan kecil tersebut.
Di sarang asalnya di bawah langit malam yang kelam, Induk si Bangau muda tadi berdiri lesu tepat di ranting dimana anaknya berpamitan dengannya tadi pagi. Ia berkicau serak memanggil anaknya agar segera pulang. Setiap kali ia mendengar suara kepakkan sayap dari bangau-bangau lain di kejauhan, si induk Bangau merasa seakan-akan itu anaknya pulang. Ia berteriak di antara cemas dan senang "bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?" Induk si Bangau terus bertanya, tapi entah pada siapa.
"bagaimana, nak? apa kau berhasil?"
Nah, buat agan dan aganwati yang lagi cari pekerjaan, jangan hanya bisa bermimpi begini begitu. Agan dan aganwati harus rasinoal juga agar setiap keputusan yang agan dan aganwati ambil bisa mendukung kelangsungan hidup agan dan aganwati.
Betapa banyak diantara kita yang dulu memiliki kesempatan kini berakhir tanpa kesempatan satupun. TANPA KESEMPATAN SATU PUN!!!
Quote:
PANTASKAH CERITA INI DIAPRESIASI? KALAU JAWABAN AGAN "IYA", mohon diapresiasi dengan:
dan
Spoiler for Sumber photo:
1. learnoutdotphotography.com
2. JRCompton.com
2. JRCompton.com
Diubah oleh akbargibraltar 04-01-2015 20:13
0
4.3K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan