Quote:
Jakarta - Hati Angela Anggi Ranastianis (22) semakin sakit.
Di tengah kegelisahan menanti nasib ayahnya, Irianto, media seolah kompak menyalahkan pilot AirAsia QZ 8501 itu sebagai penyebab kecelakaan.
Sejak dua hari lalu, pemberitaan mengenai tragedi AirAsia memang mengerucut pada fakta-fakta, seperti prakiraan cuaca BMKG yang tidak diambil pilot, hingga pelanggaran izin rute yang dilakukan maskapai tersebut.
Ninis, begitu remaja ini disapa, menuangkan
kekecewaannya pada akun media sosial Path.
"Semakin kesini TV semakin mencari kesalahan pada pilot. Tolong, untuk saat ini fokuskan untuk mencari papa saya. Papa saya belum ketemu.
Jangan ngomong ini itu tentang papa saya," tulisnya, Sabtu (3/1).
Dia pun meminta agar semua media, terutama
televisi, menghargai perasaan keluarga yang sedang berduka.
"Papa saya keadaannya masih belum tahu dimana.
Please, untuk semua Stasiun TV untuk tidaktt
membuat berita yang seolah-olah menyalahkan papa saya. Mengerti keadaan keluarga saya bagaimana kan? (emoticon menangis)" .
Perkembangan terbaru, baru ditemukan 30 jenazah korban, empat di antaranya berhasil diidentifikasi.
Satu dari yang sudah diidentifikasi itu merupakan pramugari AirAsia, Khairunisa Haidar Fauzi.
Sementara, kru AirAsia lain, termasuk Kapten Pilot Irianto belum ditemukan.
http://m.beritasatu.com/nasional/237760-putri-pilot-qz-8501-tolong-jangan-salahkan-papa-saya.html
============
Media Indon Emang Keparaat Bisanya Cuma Memperkeruh Suasana Doang
Dimulai Dari Media Yang Menayangkan Korban Tanpa Sensor Hingga Menyalahkan Pilot
Jenazah Pilot Belom Ketemu Tapi Udah Dijadikan Kambing Hitam Oleh Media Media Keparat
Media Hanya Mengejar Rating Tetapi Tidak Memikirkan Perasaan Keluarga Korban
Respect Dariku Untuk Semua Keluarga Korban Terlebih Keluarga Pilot Yang Dijadikan Sasaran Kesalahan Oleh Media Media Keparaat Biadab Bajingaan
