- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Kejanggalan yang Ditemukan dalam Proses Investigasi Air Asia QZ8501


TS
renzu88
Ini Kejanggalan yang Ditemukan dalam Proses Investigasi Air Asia QZ8501

Selamat Datang Di Thread Ane Gan



Quote:
Quote:
Quote:


Pengamat penerbangan, Arista Atmadjati mendukung langkah kementerian perhubungan (kemenhub) dalam pembekuan sementara izin rute penerbangan Air Asia Surabaya-Singapura.
"Sambil menunggu rekontruksi, ada baiknya memang dibekukan," kata Arista
Menurutnya, Selama ini banyak keanehan yang ditemukan selama proses investigasi berlangsung. Misalnya, laporan dari BMKG bahwa Air Asia tak mengambil data secara langsung. Namun, apakah pihak Air Asia mengambil atau tidak, hal tersebut masih menjadi tanda tanya.
"Tapi ini wajib. Kalau tak mengambil, berarti ground handling. Itu (masih) kejanggalan," ujarnya.
Tak hanya itu, majunya jadwal penerbangan dipertanyakan oleh Arista. Karena banyak penumpang yang terlambat, bahkan lebih dari 10 orang. Artinya, menurut Arista, penerbangan ini seperti dipaksakan. "Kenapa? Kan itu terlalu pagi," lanjutnya.
Dikatakannya, sangat jarang sebuah maskapai penerbangan memajukan jadwal penerbangan. Memang hal tersebut sesuai kebutuhan dari sebuah maskapai.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara membekukan sementara izin rute penerbangan Indonesia Air Asia Surabaya-Singapura. Ketentuan ini terhitung sejak hari ini, Jumat (2/1), sampai ada hasil evaluasi dan investigasi terkait kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501.
Quote:
Quote:
Quote:
Gara-Gara Salah Jadwal, Rombongan Ini Ketinggalan Pesawat AirAsia
Spoiler for berita selengkapnya:
Quote:


Tak ada yang menduga, kecerobohan melihat jadwal keberangkatan pesawat membuat satu keluarga selamat dari peristiwa hilangnya pesawat AirAsia. Sudibyo dan sembilan anggota keluarganya batal naik pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura, karena tertinggal pesawat.
Keluarga Sudibyo berencana untuk liburan akhir tahun ke Singapura. Namun rencana ini batal terlaksana lantaran anak Sudibyo bernama Ari Putro Cahyono (33) tak memperhatikan pemberitahuan perubahan jadwal penerbangan pesawat AirAsia type Airbus A 320 bernomor QZ 8501 itu yang disampaikan pihak maskapai melalui telefon dan surat elektronik.
“Sesuai jadwal keberangkatan pesawat pukul 07.00 WIB. Saya enggak sadar beberapa hari sebelum jadwal pemberangkatan, adanya telefon dan e-mail dari pihak maskapai yang memajukan jadwal penerbangan menjadi pukul 05.20 WIB. Alhasil, kami sekeluarga tiba di Bandara Djuanda sekira pukul 05.30 WIB dan sudah ketinggalan pesawat,” ungkap Ari.
Dalam rombongan keluarga Sudibyo yang berasal dari Kediri, Jawa Timur ini terdapat dua bayi yang masih berusia tujuh bulan dan 11 bulan, bernama Samuel dan Putri Sekar Arum.
"Saya bersama istri saya Anggi Mahesti (27), anak sulung saya Rahardian yang berusia empat tahun dan anak bungsu saya Putri Sekar Arum yang berusia 11 bulan. Selain itu, rombongan kami yakni ibu saya, Sudibyo dan keluarga kakak saya Christianawati (38), suaminya Jodi, dan tiga anaknya, Daniel, Gideon, dan Samuel yang masih berusia tujuh bulan," tutur Ari.
Hingga kini, Ari mengaku masih syok menerima kabar pesawat yang seharusnya ditumpangi bersama keluarganya itu hilang kontak. Ari hanya dapat bersyukur ada hikmah di balik keterlambatannya tiba di Bandara Djuanda.
Dengan adanya peristiwa ini, Ari mengatakan, keluarganya membatalkan rencana untuk merayakan tahun baru di Singapura. Ari mengatakan, hanya ingin menghabiskan liburan akhir tahun di rumahnya.
"Lebih baik kami di rumah dulu," katanya.
Quote:
Quote:
Quote:
AirAsia Dapat Ganti Rugi Pesawat Rp 1 Triliun
Quote:


Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai pihak maskapai AirAsia sama sekali tidak mengalami kerugian finansial akibat kecelakaan pesawat yang menewaskan 162 penumpang itu. Pasalnya, perusahaan asuransi-lah yang menanggung semua kewajiban dan kerusakan.
"AirAsia hanya rugi dalam hal imej saja, urusan finansial semua yang menanggung adalah pihak asuransi, mulai dari asuransi pesawat hingga asuransi untuk penumpang," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Julian Noor
Dari sisi kerugian pesawat, AirAsia akan langsung mendapatkan penggantian senilai harga pesawat yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun. Nilainya disesuaikan dengan harga pesawat sejenis dipotong biaya penyusutan."Itu seperti asuransi mobil aja, kalau tabrakan total loss bakal dapat ganti senilai harga mobil. Untuk pesawat AirAsia itu bisa Rp 1 triliun," tandasnya.
Data dari situs airliners.net, pesawat itu Airbus A320-200 itu dikirimkan dari pabrikannya di Perancis, Oktober 2008. Harga pesawat sejenis pada tahun itu berada pada kisaran USD 73,2 juta (sekitar Rp 915 miliar) hingga USD 80,6 juta (sekitar Rp 1 triliun).
"Itu nanti ada appraisal internasional yang khusus menghitung harga pesawat dikurangi biaya penyusutannya," terangnya.
Julian mengaku mendapat informasi bahwa penanggung jawab asuransi pesawat AirAsia di Indonesia adalah PT Jasindo yang mendapat backup dari lead insurance Allianz.
"Soal asuransi untuk penumpangnya saya belum dapat informasi. Bisa jadi gabung di Jasindo, bisa juga di perusahaan lain," sebutnya.
Namun begitu, dia menegaskan bahwa sesuai aturan internasional berdasar Konvensi Montreal seharusnya ganti rugi untuk kecelakaan pesawat bisa lebih Rp 2 miliar per penumpang. Namun Indonesia tidak meratifikasi Konvensi Montreal."Indonesia punya Permenhub 77/2011 yang ganti ruginya Rp 1,25 miliar per penumpang," lanjutnya.
Menurut dia, angka tersebut sudah sangat baik karena mendekati yang diamanatkan di dunia internasional. Besaran di tiap negara berbeda-beda tergantung dari tingkat ekonomi masing-masing."Selain dapat Rp 1,25 miliar, juga dapat santunan dari Jasa Raharja Rp 50 juta per penumpang," jelasnya
Spoiler for sumur:
Quote:
Ts mengajak para kaskusker dimari untuk mempelajari atau menganalisis atas musibah AirAsia yg terjadi,
ADA SEBAB PASTI ADA AKIBAT
karena tidak ada satu orang pun yg menginginkan terjadinya musibah atau tertinpa musibah
tetapi ada satu atau beberapa orang yg menciptakan suatu musibah karena diuntungkan dari musibah tersebut
hanya sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan kita saja, tanpa ada maksud untuk merugikan pihak2 tertentu
hitung2 kita belajar jadi ditektif
monggo dipelajari
pray for airasia
Bravo basarnas, TNI, Nelayan dan mereka yg terlibat dalam pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia
ADA SEBAB PASTI ADA AKIBAT
karena tidak ada satu orang pun yg menginginkan terjadinya musibah atau tertinpa musibah
tetapi ada satu atau beberapa orang yg menciptakan suatu musibah karena diuntungkan dari musibah tersebut

hanya sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan kita saja, tanpa ada maksud untuk merugikan pihak2 tertentu
hitung2 kita belajar jadi ditektif

monggo dipelajari
pray for airasia

Bravo basarnas, TNI, Nelayan dan mereka yg terlibat dalam pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia
Diubah oleh renzu88 03-01-2015 05:58
0
10.8K
Kutip
65
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan