- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pria Sulit Memaafkan Wanita yang Berselingkuh, Apa Iya?


TS
alingnayam
Pria Sulit Memaafkan Wanita yang Berselingkuh, Apa Iya?
Apa Iya ? 

Sumur
Aku sih Yes ! Gak tau kaln agan agan?


Quote:
KOMPAS.com –Dahulu, pria yang berselingkuh bukan sebuah hal tabu dan menggemparkan. Sebaliknya, dalam sejumlah tradisi dan budaya mengganggapnya biasa dan lazim. Komentar yang sering terdengar adalah “Namanya juga laki-laki…"
Namun, seiring waktu, konsep feminisme bergulir tak hanya berbatas pada lingkup pencapaian karier, tapi juga meretas ke berbagai aspek kehidupan lainnya. Salah satunya adalah peran dan kendali dalam sebuah hubungan. Sebuah fenomena negatif yang belakangan marak berkembang adalah pengkhianatan istri pada janji pernikahan dengan cara berselingkuh!
Menurut jurnalArchives of Sexual Behaviour,setidaknya dua dari 10 wanita di Amerika Serikat memiliki pria idaman lain yang mereka sembunyikan. Lalu, tujuh dari 10 pernikahan dengan kondisi istri berselingkuh, berakhir dengan perceraian.
Mengapa pria sulit memaafkan perselingkuhan pasangannya? Sikap yang demikian tentunya sangat kontradiktif dengan kadar toleransi yang diberikan wanita terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh pria. Sebab, wanita cenderung lebih mudah memberikan kesempatan kedua pada pasangannya, apapun jenis kesahalannya.
“Pria bisa memaafkan diri sendiri atas kecerobohannya, tapi sulit untuk memaafkan pasangannya untuk kesalahan yang sama dengan yang dia lakukan,” terang Phillip Hodson, Terapis British Association for Counselling and Psychotherapy, seperti dikutipDailyMail.
“Saat suami berselingkuh, wanita merasa dipermalukan. Namun, saat istri yang berselingkuh, pria merasa itu merupakan penghinaan terhadap harga dirinya dan menghancurkan identitasnya sebagai seorang kepala keluarga,” urai Hodson lebih lanjut.
Kemudian, Hodson mengisahkan perselingkuhan yang dilakukan oleh istri seorang perancang bernama Chris Davies (47). Menurutnya, dalam sebuah wawancara televisi, Davies terus menerus menggunakan kata “Hancur” dan “Tidak berdaya” saat mengutarakan soal perselingkuhan istrinya yang membuat rumahtangga mereka karam dan akhirnya bercerai.
“Ini kembali lagi pada sifat dasar wanita yang lebih menjunjung perasaan dan cinta, sedangkan pria lebih menonjolkan harga diri. Jika wanita menikah atas dasar cinta, maka pria menikah lebih kepada harga diri dan identitasnya yang telah dididik untuk menjadi pelindung wanita,” tutur Hodson.
Perlu Anda ketahui bahwa sebuah survei di Inggris menyatakan satu dari 10 pria dan wanita pada dasarnya memiliki keinginan untuk berselingkuh. Alasan yang umum diutarakan adalah perselingkuhan memacu adrenalin mereka dan membuat hidup lebih berwarna.
Namun, seiring waktu, konsep feminisme bergulir tak hanya berbatas pada lingkup pencapaian karier, tapi juga meretas ke berbagai aspek kehidupan lainnya. Salah satunya adalah peran dan kendali dalam sebuah hubungan. Sebuah fenomena negatif yang belakangan marak berkembang adalah pengkhianatan istri pada janji pernikahan dengan cara berselingkuh!
Menurut jurnalArchives of Sexual Behaviour,setidaknya dua dari 10 wanita di Amerika Serikat memiliki pria idaman lain yang mereka sembunyikan. Lalu, tujuh dari 10 pernikahan dengan kondisi istri berselingkuh, berakhir dengan perceraian.
Mengapa pria sulit memaafkan perselingkuhan pasangannya? Sikap yang demikian tentunya sangat kontradiktif dengan kadar toleransi yang diberikan wanita terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh pria. Sebab, wanita cenderung lebih mudah memberikan kesempatan kedua pada pasangannya, apapun jenis kesahalannya.
“Pria bisa memaafkan diri sendiri atas kecerobohannya, tapi sulit untuk memaafkan pasangannya untuk kesalahan yang sama dengan yang dia lakukan,” terang Phillip Hodson, Terapis British Association for Counselling and Psychotherapy, seperti dikutipDailyMail.
“Saat suami berselingkuh, wanita merasa dipermalukan. Namun, saat istri yang berselingkuh, pria merasa itu merupakan penghinaan terhadap harga dirinya dan menghancurkan identitasnya sebagai seorang kepala keluarga,” urai Hodson lebih lanjut.
Kemudian, Hodson mengisahkan perselingkuhan yang dilakukan oleh istri seorang perancang bernama Chris Davies (47). Menurutnya, dalam sebuah wawancara televisi, Davies terus menerus menggunakan kata “Hancur” dan “Tidak berdaya” saat mengutarakan soal perselingkuhan istrinya yang membuat rumahtangga mereka karam dan akhirnya bercerai.
“Ini kembali lagi pada sifat dasar wanita yang lebih menjunjung perasaan dan cinta, sedangkan pria lebih menonjolkan harga diri. Jika wanita menikah atas dasar cinta, maka pria menikah lebih kepada harga diri dan identitasnya yang telah dididik untuk menjadi pelindung wanita,” tutur Hodson.
Perlu Anda ketahui bahwa sebuah survei di Inggris menyatakan satu dari 10 pria dan wanita pada dasarnya memiliki keinginan untuk berselingkuh. Alasan yang umum diutarakan adalah perselingkuhan memacu adrenalin mereka dan membuat hidup lebih berwarna.
Sumur
Aku sih Yes ! Gak tau kaln agan agan?

0
4.6K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan