- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Beberapa Kejanggalan Musibah Air Asia QZ8501


TS
ManiackBoyz
Beberapa Kejanggalan Musibah Air Asia QZ8501


well disini ane hanya ingin mempertanyakan kenapa pesawat AirAsia QZ8501 sulit ditemukan. bukan ingin bermaksud menyalahkan pihak manapun terkait dengan musibah yang sedang terjadi. bukankah sebuah piranti keselamatan didalam pesawat komersil saat ini sudah lebih modern ?? mari kita bahas beberapa kejanggalannya
1. Black Box / Kotak Hitam
Quote:
Spoiler for BlackBox:

Apa itu "Black Box" ??
Black Box adalah piranti alat perekam dan juga alat pencatat semua kegiatan yang terjadi saat penerbangan. black box ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu FDR (Flight Data Recorder– perekam data penerbangan) dan CVR (cockpit Voice Recorder– perekam suara di kokpit). alat ini dapat dapat merekam hingga 700 parameter penerbangan seperti waktu terbang, tekanan udara, ketinggian, kecepatan angin, keseimbangan horizontal, arah kompas, dan sebagainya. Juga dapat merekam hingga 25 jam pembicaraan terakhir pilot. Kotak hitam juga dilengkapi dengan ULB (Underwater Locator Beacon), yang akan mengeluarkan “sinyal” suara ultrasonik setelah terjadi “kecelakaan” selama 30 hari
namun mengapa sulit ditemukan ?? padahal alat ini dapat mengirim signal di kedalaman air lebih dari 4000m, kotak ini juga tahan panas hingga 1.100 derajat celsius selama 1 jam dan masih dapat berfungsi di dalam suhu -50 derajat celsius. bukan hanya itu kotak ini masih bisa aktif selama kurang lebih selama 30 hari dan kotak ini juga tahan benturan hingga 3.400G ( manusia dapat pingsan jika mendapat benturan hanya sebesar 5G ).
berikut video penjelasan tentang Black Box :
Spoiler for video:

2. Pelampung Keselamatan
Quote:
mengapa ane menyebutkan pelampung adalah salah satu dari hal janggal dalam musibah ini ?? mari simak beberapa berita di bawah ini :
Spoiler for Berita:
Quote:
7 Jasad Korban AirAsia QZ8501 Telah Dievakuasi
Metrotvnews.com, Jakarta - Sepanjang pagi ini ada empat jasad korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Maka total ada tujuh jasad yang berhasil dievakuasi tim SAR dari Selat Malaka.
"Kemarin ditemukan tiga, tadi pagi tiga lagi, baru saja ada satu lagi jasad," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo.
Ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (31/12/2014). Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi ini juga diikuti antara lain oleh Menko Polhukam, Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara.
"Posisi terakhir ada tujuh yang sudah kita evakuasi, enam masih berada di KRI Bung Tomo," sambungnya.
Enam jasad yang saat ini masih di atas kapal segera akan dipindahkan ke posko di Pangkalan Bun. Pemindahannya dengan helikopter dilakukan setelah cuaca kembali cerah dan aman untuk penerbangan.
"Jika sudah selesai, kami akan langsung menerbangkan ke Surabaya," pungkasnya
Sehari sebelumnya tim SAR menemukan jasad mengapung di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Dugaan kuat mayat tersebut adalah penumpang AirAsia yang hilang sejak, Minggu (28/12/2014).
"Penemuan mayat pada radial 230. Kalau ditarik dari titik hilang kontak itu 60 nautical mile. Arus laut datang dari tenggara, itu yang membuat dugaan kuat," kata Kadispenau Marsma TNI Hadi Cahyanto dalam kesempatan terpisah.
Metrotvnews.com, Jakarta - Sepanjang pagi ini ada empat jasad korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Maka total ada tujuh jasad yang berhasil dievakuasi tim SAR dari Selat Malaka.
"Kemarin ditemukan tiga, tadi pagi tiga lagi, baru saja ada satu lagi jasad," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo.
Ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (31/12/2014). Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi ini juga diikuti antara lain oleh Menko Polhukam, Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara.
"Posisi terakhir ada tujuh yang sudah kita evakuasi, enam masih berada di KRI Bung Tomo," sambungnya.
Enam jasad yang saat ini masih di atas kapal segera akan dipindahkan ke posko di Pangkalan Bun. Pemindahannya dengan helikopter dilakukan setelah cuaca kembali cerah dan aman untuk penerbangan.
"Jika sudah selesai, kami akan langsung menerbangkan ke Surabaya," pungkasnya
Sehari sebelumnya tim SAR menemukan jasad mengapung di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Dugaan kuat mayat tersebut adalah penumpang AirAsia yang hilang sejak, Minggu (28/12/2014).
"Penemuan mayat pada radial 230. Kalau ditarik dari titik hilang kontak itu 60 nautical mile. Arus laut datang dari tenggara, itu yang membuat dugaan kuat," kata Kadispenau Marsma TNI Hadi Cahyanto dalam kesempatan terpisah.
Quote:
Jasad Mengapung dan Koper Terlihat di Sekitar Selat Karimata
PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Kopilot Pesawat Hercules C130 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Letnan Satu Penerbang Tri Wibowo, menyebutkan bahwa obyek-obyek yang terlihat mengapung di Selat Karimata, tepatnya di perairan sekitar Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menyerupai manusia, tas koper, pelampung, dan serpihan pesawat.
Khusus untuk obyek yang menyerupai manusia, Tri mengaku pada awalnya sempat mengira bahwa obyek tersebut adalah manusia yang melambai-lambai ke arah pesawat. Namun, setelah didekati, ia melihat obyek tersebut seperti jasad manusia yang sudah membengkak.
"Tadi pas saya lihat awalnya kayak orang dadah-dadah, mungkin dia melihat pesawat, kan. Akan tetapi, pas kami dekati, kayaknya sudah bengkak. Kelihatan dadah-dadah karena kena ombak," kata Tri di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014) siang.
Berdasarkan lokasi yang ditunjukkan oleh Tri di peta, kawasan penampakan obyek-obyek tersebut berada di sekitar Teluk Air Hitam. Penampakan obyek yang diduga benda-benda milik pesawat AirAsia QZ8510 terjadi sekitar pukul 11.00, setelah selama lebih kurang lima jam pesawat melakukan penyisiran daratan, pantai, dan lautan di wilayah bagian selatan Kalimantan.

Dalam hal ini seharusnya dapat membuka kemungkinan banyak korban yang masih bisa selamat walau sudah 2 hari di tengah laut tanpa makanan dan minuman
3. Sinyal Handphone
Quote:
Loh kok sampe ke sinyal handphone gan ?? 

simak berita satu ini :
Lagi - lagi berita tersebut membuat ane berfikir. apa ini salah satu penyebab nya ??
mungkinkah suatu handphone masih bisa aktif di dalam air selama beberapa hari ?
apa mungkin ada salah satu korban yang masih selamat dan masih bertahan ?? ( semoga aja pemikiran yang satu ini benar
)


simak berita satu ini :
Spoiler for Berita:
Sinyal "Handphone" Salah Satu Penumpang AirAsia Jadi Petunjuk Temukan Lokasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman mengatakan, sinyal salah satu telepon genggam penumpang pesawat tertangkap oleh BTS. Temuan ini didapat setelah tim pencarian di lapangan telah berkoordinasi dengan tim informasi teknologi untuk melacak sinyal telepon genggam milik salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501 melalui base transciever station.
Setelah menangkap sinyal salah satu nomor telepon genggam penumpang, kata Sutarman, Polri langsung mengerahkan kapal untuk pencarian ke titik koordinat sinyal itu terdeteksi.
"Saya tidak tahu apakah ketemu puing-puingnya di ujung Kalimantan. Kami belum tahu persis," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Setelah temuan itu, Sutarman melanjutkan, ia berinisiatif untuk meminta semua nomor telepon genggam penumpang pesawat tersebut. Menurut Kapolri, ada kemungkinan beberapa penumpang lupa mematikan handphone-nya sehingga sinyalnya dapat terlacak oleh BTS.
"Itu adalah temuan analisis IT kita karena saya meminta nomor handphone-nya penumpang pesawat itu berapa. Karena handphone itu (dibawa) terbang, terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi, mungkin ada yang tidak dimatikan, lalu nyambung lagi dengan BTS," kata Sutarman.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Hingga saat ini, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun belum ditemukan. Selain mencari korban yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman mengatakan, sinyal salah satu telepon genggam penumpang pesawat tertangkap oleh BTS. Temuan ini didapat setelah tim pencarian di lapangan telah berkoordinasi dengan tim informasi teknologi untuk melacak sinyal telepon genggam milik salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501 melalui base transciever station.
Setelah menangkap sinyal salah satu nomor telepon genggam penumpang, kata Sutarman, Polri langsung mengerahkan kapal untuk pencarian ke titik koordinat sinyal itu terdeteksi.
"Saya tidak tahu apakah ketemu puing-puingnya di ujung Kalimantan. Kami belum tahu persis," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Setelah temuan itu, Sutarman melanjutkan, ia berinisiatif untuk meminta semua nomor telepon genggam penumpang pesawat tersebut. Menurut Kapolri, ada kemungkinan beberapa penumpang lupa mematikan handphone-nya sehingga sinyalnya dapat terlacak oleh BTS.
"Itu adalah temuan analisis IT kita karena saya meminta nomor handphone-nya penumpang pesawat itu berapa. Karena handphone itu (dibawa) terbang, terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi, mungkin ada yang tidak dimatikan, lalu nyambung lagi dengan BTS," kata Sutarman.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Hingga saat ini, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun belum ditemukan. Selain mencari korban yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
Lagi - lagi berita tersebut membuat ane berfikir. apa ini salah satu penyebab nya ??
mungkinkah suatu handphone masih bisa aktif di dalam air selama beberapa hari ?
apa mungkin ada salah satu korban yang masih selamat dan masih bertahan ?? ( semoga aja pemikiran yang satu ini benar

4. Hilang Kontak
Quote:
hal ini juga membuat ane bertanya - tanya. segitu cepatnya kah hilang kontak karna sudah terjatuh ke laut atau ada kesalahan sistem dari pesawat ataupun menara ATC nya ??
simak berita di bawah ini :
berikut gambar posisi terakhir pesawat AirAsia QZ8501 :



simak berita di bawah ini :
Spoiler for Berita:
Dua Menit yang Penuh Tanda Tanya dari AirAsia QZ8501
TANGERANG, KOMPAS.com — AirNav Indonesia memastikan bahwa perintah agar pesawat AirAsia QZ8501 menaikkan ketinggiannya tak pernah dijawab oleh pesawat yang membawa 162 orang itu. Hanya berjarak dua menit dari komunikasi terakhir, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengungkapkan, pada pukul 06.12, ATC Bandara Soekarno-Hatta berkomunikasi dengan pilot AirAsia QZ8501. Dia meminta untuk bergeser ke kiri untuk menghindari cuaca buruk. Izin itu diberikan dan akhirnya pesawat bergeser 7 mil dari posisi awal. Namun, kata Wisnu, pilot kembali meminta mengubah posisinya ke ketinggian 38.000 kaki.
"Request to higher level," ujar Kapten Irianto, pilot Airasia QZ8501, yang saat itu menerbangkan pesawatnya di ketinggian 32.000 kaki.
Setelah itu, Wisnu mengatakan bahwa petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta menjawab langsung permintaan itu.
"Intended to what level?" tanya petugas, seperti ditirukan Wisnu.
Pilot menyatakan ingin terbang di ketinggian 38.000 kaki tanpa menyebutkan alasannya. Pihak ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak ATC Bandara Changi Internasional, Singapura, untuk melakukan koordinasi.
"Hanya butuh waktu 2-3 menit untuk berkomunikasi dengan Singapura. Dari situ, kami memberikan izin agar pesawat naik 34.000 kaki," ucap Wisnu.
Saat itu, pesawat diberikan izin naik ke 34.000 kaki karena pada saat yang sama pada level 38.000 kaki masih terdapat pesawat, yakni AirAsia 502. "Saat kami sampaikan jawaban agar naik ke 34.000 kaki, sudah tidak ada lagi jawaban sekitar pukul 06.14," papar Wisnu.
ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak pesawat-pesawat di sekitar AirAsia QZ8501 untuk juga membantu menghubungi pesawat itu. Ketika itu, pesawat masih terdeteksi di radar ATC. Namun, upaya itu menemui kegagalan karena tak ada lagi jawaban dari pesawat naas itu.
Pukul 07.55, pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan resmi hilang kontak. Posisi terakhir diduga berada di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Upaya pencarian pesawat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak.
TANGERANG, KOMPAS.com — AirNav Indonesia memastikan bahwa perintah agar pesawat AirAsia QZ8501 menaikkan ketinggiannya tak pernah dijawab oleh pesawat yang membawa 162 orang itu. Hanya berjarak dua menit dari komunikasi terakhir, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengungkapkan, pada pukul 06.12, ATC Bandara Soekarno-Hatta berkomunikasi dengan pilot AirAsia QZ8501. Dia meminta untuk bergeser ke kiri untuk menghindari cuaca buruk. Izin itu diberikan dan akhirnya pesawat bergeser 7 mil dari posisi awal. Namun, kata Wisnu, pilot kembali meminta mengubah posisinya ke ketinggian 38.000 kaki.
"Request to higher level," ujar Kapten Irianto, pilot Airasia QZ8501, yang saat itu menerbangkan pesawatnya di ketinggian 32.000 kaki.
Setelah itu, Wisnu mengatakan bahwa petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta menjawab langsung permintaan itu.
"Intended to what level?" tanya petugas, seperti ditirukan Wisnu.
Pilot menyatakan ingin terbang di ketinggian 38.000 kaki tanpa menyebutkan alasannya. Pihak ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak ATC Bandara Changi Internasional, Singapura, untuk melakukan koordinasi.
"Hanya butuh waktu 2-3 menit untuk berkomunikasi dengan Singapura. Dari situ, kami memberikan izin agar pesawat naik 34.000 kaki," ucap Wisnu.
Saat itu, pesawat diberikan izin naik ke 34.000 kaki karena pada saat yang sama pada level 38.000 kaki masih terdapat pesawat, yakni AirAsia 502. "Saat kami sampaikan jawaban agar naik ke 34.000 kaki, sudah tidak ada lagi jawaban sekitar pukul 06.14," papar Wisnu.
ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian mengontak pesawat-pesawat di sekitar AirAsia QZ8501 untuk juga membantu menghubungi pesawat itu. Ketika itu, pesawat masih terdeteksi di radar ATC. Namun, upaya itu menemui kegagalan karena tak ada lagi jawaban dari pesawat naas itu.
Pukul 07.55, pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan resmi hilang kontak. Posisi terakhir diduga berada di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Upaya pencarian pesawat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak.
berikut gambar posisi terakhir pesawat AirAsia QZ8501 :
Spoiler for posisi terakhir:




sekian thread yang ane buat. sekali lagi ts tidak menyudutkan pihak manapun dalam musibah ini, ts hanya memberikan pemikiran yang janggal dalam musibah ini.
semoga pesawat bisa segera di temukan, keluarga korban di berikan ketabahan, di beri kemudahan juga untuk tim penyelamat serta tidak lupa ts mendoakan semoga semua yang menjadi korban dalam musibah ini akan mendapatkan sisi yang terbaik di sisi tuhan. AMIN AMIN AMIN !!
jika ada kesalahan kata dari ts jangan
ts yah 
semoga pesawat bisa segera di temukan, keluarga korban di berikan ketabahan, di beri kemudahan juga untuk tim penyelamat serta tidak lupa ts mendoakan semoga semua yang menjadi korban dalam musibah ini akan mendapatkan sisi yang terbaik di sisi tuhan. AMIN AMIN AMIN !!
jika ada kesalahan kata dari ts jangan


Beberapa penjelasan dari kaskuser :
Quote:
Original Posted By sugenghardinal►ane coba jawab yg no. 2 gan
tekanan udara ketika pesawat mencapai ketinggian diatas 30.000 kaki itu berbeda dengan tekanan dibawah 30.000 kaki. apabila pesawat mengalami crash dan turun dengan kecepatan tinggi maka tekanan udara dipesawat cepat sekali berubah. singkatnya dengan perubahan tekanan seperti itu, kemungkinan penumpang sudah pingsan atau bahkan meninggal sebelum pesawat menyentuh air. jd gimana mau pake jaket pelampung, masker oksigen aja mungkin mereka juga ga sempet make walaupun sudah keluar secara otomatis ketika ada perubahan tekanan udara mendadak.
begitu yang ane tau gan. CMIIW
btw, turit berduka cita untuk air asia. semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
tekanan udara ketika pesawat mencapai ketinggian diatas 30.000 kaki itu berbeda dengan tekanan dibawah 30.000 kaki. apabila pesawat mengalami crash dan turun dengan kecepatan tinggi maka tekanan udara dipesawat cepat sekali berubah. singkatnya dengan perubahan tekanan seperti itu, kemungkinan penumpang sudah pingsan atau bahkan meninggal sebelum pesawat menyentuh air. jd gimana mau pake jaket pelampung, masker oksigen aja mungkin mereka juga ga sempet make walaupun sudah keluar secara otomatis ketika ada perubahan tekanan udara mendadak.
begitu yang ane tau gan. CMIIW
btw, turit berduka cita untuk air asia. semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
beberapa dugaan dan analisa kaskuser :
Quote:
Original Posted By ken nero►gw bingung soal pintu darurat yg terlepas.
1.bisa jadi ada yg buka pintu darurat di atas, waktu pesawat masih terbang.mengakibatkan hilang tekanan trus jatuh.
knp?.krn mayat2 yg di temukan ga ada yg pake jaket pelampung n pintu darurat yg di temukan cuma 1.
2.kl ada yg buka pintu darurat waktu pesawat mendarat di air pasti semua penumpang termasuk pramugrasi sdh pake pelampung.pasti banyak yg selamat krn pintu darurat pasti di buka semua.ga cuma 1.
ini misteri.ada yg bisa jawab ?.jgn2 spt mh370, di sabotase
1.bisa jadi ada yg buka pintu darurat di atas, waktu pesawat masih terbang.mengakibatkan hilang tekanan trus jatuh.
knp?.krn mayat2 yg di temukan ga ada yg pake jaket pelampung n pintu darurat yg di temukan cuma 1.
2.kl ada yg buka pintu darurat waktu pesawat mendarat di air pasti semua penumpang termasuk pramugrasi sdh pake pelampung.pasti banyak yg selamat krn pintu darurat pasti di buka semua.ga cuma 1.
ini misteri.ada yg bisa jawab ?.jgn2 spt mh370, di sabotase
Quote:
Original Posted By absahan►Kalo untuk sinyal handphone ane rasa penumpang masih ada yang belum menonaktifkan handphone. Pada saat pesawat jatuh tentu si handphone menangkap sinyal sesaat sebelum terendam air atau ada kemungkinan juga si handphone emang anti air karna sekarang udah banyak handphone anti air yang diproduksi. Nah berdasarkan dugaan ane itu sinyal handphone mungkin bisa ditangkap oleh operator selular yang dipakai si handphone dan menunjukan sinyal si handphone aktif pada posisi terakhir sebelum bener-bener mati terendam air.
Quote:
Original Posted By dheost►untuk yang sinyal hp itu.. bisa jadi juga korban sempat ngidupin/ngubah mode hp jadi bisa nagkep sinyal, masalahnya emang daerah sekitar ada sinyal yg bisa dutangkap kah. untuk gp berendam dan tahan selama satu hari udah gak asing lagi tergantung tipe hpnya
semoga ada korban yang selamat, guna meluruskan kisah jatuhnya QZ8501.
semoga ada korban yang selamat, guna meluruskan kisah jatuhnya QZ8501.
Diubah oleh ManiackBoyz 01-01-2015 16:24
0
15.2K
Kutip
82
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan