Pernahkah agan merasa tidak setampan orang lain? Ya mungkin perasaan agan benar, agan tidaklah setampan orang lain (HAHAHA, jangan seneng dulu lu).
Namun kadang, kita yang wajahnya pas-pasan ini tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang wajahnya tidak seberuntung kita. Ane tidak bilang bilang bahwa ada yang lebih jelek ya, hanya diberi ujian lebih berat pada sisi wajah saja oleh Tuhan. Intinya apa? Marilah bersyukur.
Kita kerapkali lupa bersyukur, entah itu masalah keuangan, percintaan, kesehatan, dan sebagainya.

Siapa yang merasa ingin punya pacar lebih cantik dari yang sekarang? Hayo ngaku (masih sukur ada yang mau sama lau cuuk)! Hahaha begitulah manusia, selalu haus dan lapar, tidak pernah puas. Untuk itulah kita harus belajar tentang rasa bersyukur. Berikut sedikit penggambaran tentang lupa bersyukurnya beberapa dari kita yang dapat ditemui dalam keadaan sehari-hari:

Itu beberapa contoh kecil yang ane lihat di kehidupan sehari-hari. Mungkin agan punya contoh atau pengalaman pribadi lainnya.
Ingat, di sini ane hanya share, bukan menggurui. Ane juga kadang masih lupa untuk bersyukur. ketika sehat hujan pun diterjang, senang keliling-keliling tidak pakai baju, makan jajanan SD yang berbahaya namun nikmatnya luar biasa itu (ngeces). Hingga akhirnya ane pun jatuh sakit seperti sekarang, ya ane mengetik postingan ini dalam keadaan kurang sehat.

Ane punya beberapa cara untuk belajar bersyukur, contohnya stalking socmed mantan.
Kalau cowoknya yang sekarang lebih ganteng dari ane, ane belajar tentang kesabaran (groaar!! ngeremes mouse). Kalau ternyata tidak, ane biasanya senyam senyum sendiri Hahaha. Kalau mobil cowoknya mantan jauh lebih bagus dan mewah dari yang agan pakai, doakanlah semoga segera ditarik leasing (eeeh, jangan).

Banyak cara untuk bersyukur, silahkan tentukan cara agan masing-masing. Jangan sok-sokan menyebut diri anak gaul, anak masa kini, hingga meminggirkan hal penting semacam agama. Ane sudah mengalaminya, bangga karena sering nongkrong di sana sini, jalan ke sana kemari, beli ini itu, ketika ada yang bertanya "bayar zakat ga?" "udah subuh belum?" "masih sering baca quran man?" langsung kalang kabut, gagap, dan mencari ribuan alasan-alasan bodoh.

Salah satu cara bersyukur adalah dengan berbagi, bisa zakat, sedekah, baksos, apapun itu. Bisa berbentuk fisik, maupun non fisik seperti pengetahuan dan dukungan moril. Jadi agan-agan yang di belakang namanya sudah es es-an, berbagilah ilmu yang didapat kepada mereka yang belum tahu. Dari hal-hal kecil saja, bahkan menunjukkan arah jalan saja sudah masuk kategori berbagi informasi lho (beberapa dari agan mungkin pernah mengalami nanya jalan tapi ga ada yg bener ngasi taunya kan).

Bukannya mau pamer, tapi gini-gini secara berkala ane selalu menyortir isi lemari ane. Pakaian yang sudah jarang dipakai, biasanya ane berikan ke saudara atau teman yang kelihatannya bajunya itu-itu saja (hahaha). Agan akan menemukan kepuasan tersendiri ketika melihat senyum bahagia dari mereka yang kita bantu itu, kadang juga malah sedih ketika mereka bilang baru kali ini punya pakaian bermerk (padahal gw beli bekas di pasar senen).

Belakangan ini ane sedang berusaha mengumpulkan teman-teman sekolah yang sudah mulai sukses, agar membantu teman seangkatan yang kurang beruntung dalam hal karir. Mulai dari yang masih nganggur, bangkrut, hingga mereka yang pekerjaannya kurang layak. Doakan saja berjalan lancar ya.

Semoga postingan ngalor ngidul ini punya manfaat bagi agan yang membacanya ya (walaupun sedikit).