Quote:
Ahok Kembali Disindir untuk Pimpin Jakarta Tidak dengan Amarah
JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang kerap 'meninggi' alias temperamen kembali menjadi sorotan. Pria yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu dianggap masih memimpin Ibu Kota dengan amarah.
Seperti yang disampaikan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azaz Tigor Nainggolan. Di penutup tahun ini, ia mengajak
Ahok untuk bekerja dengan rendah hati tidak dengan amarah.
"
Ahok berhentilah asal nohok, berhentilah menyalahkan orang lain, agar anak buahmu bekerja baik tuk Jakarta. Bagaimana anak buah Anda, PNS Pemprov Jakarta bisa bekerja baik jika setiap saat di-bully atasan atau gubernurnya sendiri," kata Azaz, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/1/2015). [Baca: Ini Pejabat-pejabat DKI yang Kena "Semprot" Ahok]
Selama dua tahun menjadi kepala daerah di Jakarta, lanjut Azaz, ia menilai
Ahok terus menerus marah, mem-bully warga miskin dan juga PNS Pemprov Jakarta, anak buahnya sendiri. Kemudian dia beranggapan selama dua tahun ini Ahok sering kali mencurigai dan mengancam anak buahnya karena dianggap gagal, lambat dan suka korupsi.
"
Berita liputan Ahok marah-marah atau memaki anak buahnya hanya salah satu dalam menutup tahun 2014. Saya setuju pesan singkat seorang teman yang katakan agar Ahok berhenti marah-marah, mengancam dan salahkan terus anak buahnya atau orang lain," ujar Azaz.
Ia mengatakan,
jika anak buah Ahok memiliki kinerja buruk, seharusnya Ahok yang sebaiknya lakukan evaluasi, otokritik dan instrospeksi diri agar bisa memimpin dengan baik.
"
Bertanya dan lakukan refleksi pada diri sendiri: apakah saya sudah menjadi pemimpin yang baik bagi anak buahku? Pertanyaan dan jawaban hasil refleksi tersebut sebaiknya menjadi resolusi Ahok dalam memimpin Jakarta mulai tahun 2015," ujar Azaz.
Ia melanjutkan,
pemimpin yang baik bukanlah sosok yang terus menerus mengancam anak buahnya. Sebab, sebut Azaz,
apa yang dilakukan atau kekurangan anak buah adalah citra pemimpinnya itu sendiri.
"
Pemimpin yang baik adalah sosok yang bisa jadi panutan dalam bekerja dan melayani. Juga bisa membantu atau memfasilitasi agar anak buahnya bekerja baik sesuai tuntutan pelayanan bagi publik," ujarnya.
kompor
Kira2 nih Ahok bisa sadar ga yah? Terima ga yah dikritik kayak gitu?