- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SAKABATO Pedang Katana dengan mata terbalik


TS
mungil1402
SAKABATO Pedang Katana dengan mata terbalik
Permisi gan , kemaren ane baru aja sempet nonton film Samurai X gan trus ane penasaran sama pedang yang di pake sama Battosai alias Kenshin Himura apa iya bener ada atau fiksi belaka gan, tp setelah ane cari2 ternyata itu hanya fiksi gan tapi kemudian dibikin aslinya gan apa gara2 itu film ya gan
Sakabatou(逆刃刀) merupakan pedang legendaris kesayangan Himura Kenshin (緋村 剣心) dalam manga samurai X. Sakabatou merupakan pedang unik yang didesain dengan mata pedang terbalik. Sakabatou dikelompokan dalam jenis katana.Sakabato asli saat ini sedang diproduksi untuk dibeli oleh kolektor dan penggemar, tidak ada catatan sejarah pedang ini pernah digunakan di Jepang. Juga tidak ada sekolah pedang yang sudah ada yang mempekerjakan mereka. Namun, sejarah penggunaan “pedang bermata terbalik” terbukti dari sampel diadakan di Royal Palace Museum Deoksu di Korea. Karena pada satu waktu Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetap terbuka kemungkinan bahwa sakabato dikembangkan berdasarkan contoh Korea. Namun, seperti telah dikatakan sebelumnya, tidak ada catatan sejarah atau bukti arkeologi saat ini ada untuk mendukung teori semacam itu. Beberapa Tanto (Pisau) yang ditemukan memang ada yang “dibalikkan bilah”. Yang diberi nama kubikiri, kadang-kadang diterjemahkan sebagai “head cutter” atau “doctor’s knive”.
Disini ane jelasin beberapa cara pembuatan dari Pedang Katana SAKABATO
1. Rough Forging
mata pedang dibentuk memlalui penempaan baja karbon kualitas tinggi dalam suhu tinggi. Penempaan berulang-ulang menhasilkan dispersi (penyebaran)ketahanan yang merata pada seluruh bagian mata pedang.
2. Rough Shaping
Pada tahap ini mata pedang dibentuk secara kasar dengan dimensi yang ditentukan. Pedang belem dibentuk melengkung tetapi masih lurus.
3. Clay Covering
Sebuah tanah liat khusus di balurkan pada mata pedang menggunakan tangan. Pada bagian yang tajam (mata pisau)tanah liat dibalurkan tipis-tipis saja sedangkan pada punggung pedang dan sisanya lebih tebal. Hal ini menghasilkan pendinginan yang relatif cepat pada saat quenching serta menghasilkan mata pisau yang kuat tapi lembut.
4. Quenching
Ini merupakan tahapan paling kritis. Pedang yang sudah terbaaluri dengan tanah liat dipanasakn pada suhu yang sudah ditetapkan dan kemudian direndam dalam sebuah bak air. Bentuk hamon (bentuk meliuk-liuk hiasan pada mata pisau), sori (kelengkungan, dan tingkat kelurusan pisau benar-benar ditentukan pada tahap ini.
5. Sizing
Tahap ini menentukan sori dan disesuaikan sesuai kebutuhan serta mengatur titik keseimbangan dan ketepatan ukuran.
6. Finishing
Memberikan sentuhan akhir pada mata pisau sehingga akan dihasilkan bentuk hamon yang indah.
7. saya
Saya ini diukir dari dua potongan kayu yang cocok dengan panjang, lebar, ketebalan dan kelengkungan pisau selesai. Kedua bagian tersebut kemudian dibungkus dalam beberapa kali kain katun halus dan dicat.
8. Handle
Pegangan inti terdiri dari dua potong kayu berukir untuk memperkokoh. Seluruh Pegangan kemudian dibungkus dengan tenunan kapas kualitas tinggi.
9. Sageo
Sageo merupakan kayu khusus yang dibungkus dengan kapas kualitas tinggi. Dalam beberapa kasus, sageo masih berupa kayu. Proses ini membutuhkan berjam-jam dengan dikerjakan oleh tenaga kerja ahli dengan tetap memperhatikan design yang akan diterapkan pada sageo.
10. Assembly
Semua bahan akhirnya dapat dirakit dan disatukan dalam sebuah karya seni yang indah, tajam, anggun dan mematikan.
mata pedang dibentuk memlalui penempaan baja karbon kualitas tinggi dalam suhu tinggi. Penempaan berulang-ulang menhasilkan dispersi (penyebaran)ketahanan yang merata pada seluruh bagian mata pedang.
2. Rough Shaping
Pada tahap ini mata pedang dibentuk secara kasar dengan dimensi yang ditentukan. Pedang belem dibentuk melengkung tetapi masih lurus.
3. Clay Covering
Sebuah tanah liat khusus di balurkan pada mata pedang menggunakan tangan. Pada bagian yang tajam (mata pisau)tanah liat dibalurkan tipis-tipis saja sedangkan pada punggung pedang dan sisanya lebih tebal. Hal ini menghasilkan pendinginan yang relatif cepat pada saat quenching serta menghasilkan mata pisau yang kuat tapi lembut.
4. Quenching
Ini merupakan tahapan paling kritis. Pedang yang sudah terbaaluri dengan tanah liat dipanasakn pada suhu yang sudah ditetapkan dan kemudian direndam dalam sebuah bak air. Bentuk hamon (bentuk meliuk-liuk hiasan pada mata pisau), sori (kelengkungan, dan tingkat kelurusan pisau benar-benar ditentukan pada tahap ini.
5. Sizing
Tahap ini menentukan sori dan disesuaikan sesuai kebutuhan serta mengatur titik keseimbangan dan ketepatan ukuran.
6. Finishing
Memberikan sentuhan akhir pada mata pisau sehingga akan dihasilkan bentuk hamon yang indah.
7. saya
Saya ini diukir dari dua potongan kayu yang cocok dengan panjang, lebar, ketebalan dan kelengkungan pisau selesai. Kedua bagian tersebut kemudian dibungkus dalam beberapa kali kain katun halus dan dicat.
8. Handle
Pegangan inti terdiri dari dua potong kayu berukir untuk memperkokoh. Seluruh Pegangan kemudian dibungkus dengan tenunan kapas kualitas tinggi.
9. Sageo
Sageo merupakan kayu khusus yang dibungkus dengan kapas kualitas tinggi. Dalam beberapa kasus, sageo masih berupa kayu. Proses ini membutuhkan berjam-jam dengan dikerjakan oleh tenaga kerja ahli dengan tetap memperhatikan design yang akan diterapkan pada sageo.
10. Assembly
Semua bahan akhirnya dapat dirakit dan disatukan dalam sebuah karya seni yang indah, tajam, anggun dan mematikan.
Semoga Bermanfaat gan
SUMBER
0
39.3K
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan